Membuat percakapan bebas 10 - 20 baris bahasa indonesia...
SeptuwuryantoFatur ; "Halo,Assalmualaikum,,Apakah ini Aththa ?? Aththa ; "Halo,,Walikumssalm,,Iya ini saya aththa,,Oh ada apa Tur Fatur ; "Hai aththa,,Maaf menggangu,,apakah kamu mengerti yang tadi dijelaskan oleh Bu Nisa ??? Aththa ; "Hai juga fatur,,Ya mungkin sedikit. Fatur ; "aththa mau kah kamu menemaniku belajar ?,,,,Kalau nggak kita belajar kelompok aja deh !!! Aththa ; " mau dan boleh kok.Oh iya mau ngerjainnya dmna ?? jam brapa?? Fatur; "Hore,,Kita ngerjainnya Dirumah aku saja,,kebetulan bsok orang tuaku pergi !!! kira-kira jam 09.00 Aththa ; "Yeahh,,Oke bsok yah jam 09.00 dirumah kamu !!!!.oke sampai ketemu Bsok ya Tur !!" Fatur ; " oke,,Sampai ketemu dirumahku ya Tha !!!" Aththa ; "Assalamualaikum !!!" Fatur ; "WalaikumSsalam!!"
famfila
Yudha: "Ajeng, jurusan apa yang akan kamu ambil setelah lulus nanti?" Ajeng: "Enthlah, aku masih belum yakin." Yudha: "Belum yakin? Ku piker orang sepertimu tidak mengenal kata ragu.." Ajeng: "orang sepertiku?" Yudha: Kamu kan pintar. Konsisten dengan nilai tertinggi di setiap peljaran. Jadi apa yang membuatmu terlihat sulit mengmbil keptusan?" Ajeng: "Aku sebenarnya hanya berminat di bidang sastra, Yud. Aku ingin jadi pnulis. Tapi, Ayah memintaku untuk mngambil manjemen Bisnis. Kalu kamu?" Yudha: "Aku sudah pasti di jurusan seni rupa." Ajeng: "Wah.. kau memang berbakat di bidang itu. kau pasti akan jadi seniman hebat!" Yudha: "Terimakasih. Aku boleh memberi saran?" Ajeng: "Tentu boleh. apa itu?" Yudha: "Menurut aku ayah kamu mmninta untuk mengambil mnjemen bisnis krna dia brfikir bagus untuk kamu ke depannya. Jadi kmu ambil apa yang kamu minati saja." Ajeng: "Jurusan sastra? llau bagaimana dengan ayah?" Yudha: "justru itu, buktikan bahwa dunia kamu itu sastra, bukan manjemen bisnis. Buktikan bhwa sastra trbaik buat masa depan kamu..." Ajeng: "Kmau yakin? Aku sendiri tak yakin ayah mau memahaminya..." Yudha: "Itulah tugas kamu. Meyakinkan ayahmu!" Ajeng: "bagaimana jika ia mengunkit hal-hal seperti dunia sastra tidak menjanjikan?" Yudha: "Intinya adalah kamu akan menggeluti sastra dgan spenuh hati. Tapi, kamu akan mnjalani mnjemen bisnis dgan stngah hati. Pda akhirnya bukan tidak mungkin kmu mngecewakna ayhmu, juga brkhianat pada diri sendiri.." Ajeng: "bgitukan menurutmu?" Yudha: "Yah, jadilah dirimu sendiri." Ajeng: "terimaksih Yudha." Yudha: "Sama-sama, temanku.. "
Aththa ; "Halo,,Walikumssalm,,Iya ini saya aththa,,Oh ada apa Tur
Fatur ; "Hai aththa,,Maaf menggangu,,apakah kamu mengerti yang tadi dijelaskan oleh Bu Nisa ???
Aththa ; "Hai juga fatur,,Ya mungkin sedikit.
Fatur ; "aththa mau kah kamu menemaniku belajar ?,,,,Kalau nggak kita belajar kelompok aja deh !!!
Aththa ; " mau dan boleh kok.Oh iya mau ngerjainnya dmna ?? jam brapa??
Fatur; "Hore,,Kita ngerjainnya Dirumah aku saja,,kebetulan bsok orang tuaku pergi !!! kira-kira jam 09.00
Aththa ; "Yeahh,,Oke bsok yah jam 09.00 dirumah kamu !!!!.oke sampai ketemu Bsok ya Tur !!"
Fatur ; " oke,,Sampai ketemu dirumahku ya Tha !!!"
Aththa ; "Assalamualaikum !!!"
Fatur ; "WalaikumSsalam!!"
Ajeng: "Enthlah, aku masih belum yakin."
Yudha: "Belum yakin? Ku piker orang sepertimu tidak mengenal kata ragu.."
Ajeng: "orang sepertiku?"
Yudha: Kamu kan pintar. Konsisten dengan nilai tertinggi di setiap peljaran. Jadi apa yang membuatmu terlihat sulit mengmbil keptusan?"
Ajeng: "Aku sebenarnya hanya berminat di bidang sastra, Yud. Aku ingin jadi pnulis. Tapi, Ayah memintaku untuk mngambil manjemen Bisnis. Kalu kamu?"
Yudha: "Aku sudah pasti di jurusan seni rupa."
Ajeng: "Wah.. kau memang berbakat di bidang itu. kau pasti akan jadi seniman hebat!"
Yudha: "Terimakasih. Aku boleh memberi saran?"
Ajeng: "Tentu boleh. apa itu?"
Yudha: "Menurut aku ayah kamu mmninta untuk mengambil mnjemen bisnis krna dia brfikir bagus untuk kamu ke depannya. Jadi kmu ambil apa yang kamu minati saja."
Ajeng: "Jurusan sastra? llau bagaimana dengan ayah?"
Yudha: "justru itu, buktikan bahwa dunia kamu itu sastra, bukan manjemen bisnis. Buktikan bhwa sastra trbaik buat masa depan kamu..."
Ajeng: "Kmau yakin? Aku sendiri tak yakin ayah mau memahaminya..."
Yudha: "Itulah tugas kamu. Meyakinkan ayahmu!"
Ajeng: "bagaimana jika ia mengunkit hal-hal seperti dunia sastra tidak menjanjikan?"
Yudha: "Intinya adalah kamu akan menggeluti sastra dgan spenuh hati. Tapi, kamu akan mnjalani mnjemen bisnis dgan stngah hati. Pda akhirnya bukan tidak mungkin kmu mngecewakna ayhmu, juga brkhianat pada diri sendiri.."
Ajeng: "bgitukan menurutmu?"
Yudha: "Yah, jadilah dirimu sendiri."
Ajeng: "terimaksih Yudha."
Yudha: "Sama-sama, temanku.. "