Kejayaan Kesultanan Ternate pada masa pemerintahan Sultan Baabpullah
Buktinya adalah Sultan Baabullah dapat mengusir Portugis dari Maluku, sehingga dia diberi gelar “Penguasa 72 Pulau”
Pembahasan:
Setelah kedatangan mereka di Maluku pada tahun 1512, Portugis diijinkan untuk berdagang di Ternate oleh Sultan Ternate, sehingga pasukan Portugis dipimpin oleh Antonio de Azevedo membangun benteng atau feitoria di Bacan dan Ternate.
Namun, hubungan dengan Ternate menjadi rusak, karena Portugis ingin untuk menguasai sepenuhnya perdagangan rempah-rempah di Maluku. Penolakan ini karena monopoli akan merugikan Ternate sebagai penghasil rempah-rempah, apalagi harga pembelian Portugis lebih rendah dari harga pasar.
Pada akhirnya, Gubernur Portugis di Maluku, Lopez de Mesquita membunuh Sultan Khairun pada 25 Februari 1570. Anak Sultan Khairun, Kaicil Baab kemudian menyerukan perlawanan terhadap Portugis.
Dengan dukungan dewan kerajaan Ternate dan rakyat kemudian memilihnya sebagai sultan Ternate baru dengan gelar “Sultan Baabullah”, yang kemudian melancarkan perang melawan Portugis dalam peperangan selama 5 tahun berikutnya.
Pada tahun tahun 1571 pasukan Ternate berhasil mengsuir Portugis dari Ambon. Pada akhirnya, Ternate berhasil mengusir Portugis dari bumi Maluku untuk selamanya tahun 1575. Atas keberhasilan ini Sultan Baabullah diberi gelar “Penguasa 72 Negeri”.
Akibat kekalahan ini, Portugis hanya terbatas kekuasaannya di pulau Timor dan di kota Malaka (di Semenanjung Malaya).
Verified answer
Kejayaan Kesultanan Ternate pada masa pemerintahan Sultan Baabpullah
Buktinya adalah Sultan Baabullah dapat mengusir Portugis dari Maluku, sehingga dia diberi gelar “Penguasa 72 Pulau”
Pembahasan:
Setelah kedatangan mereka di Maluku pada tahun 1512, Portugis diijinkan untuk berdagang di Ternate oleh Sultan Ternate, sehingga pasukan Portugis dipimpin oleh Antonio de Azevedo membangun benteng atau feitoria di Bacan dan Ternate.
Namun, hubungan dengan Ternate menjadi rusak, karena Portugis ingin untuk menguasai sepenuhnya perdagangan rempah-rempah di Maluku. Penolakan ini karena monopoli akan merugikan Ternate sebagai penghasil rempah-rempah, apalagi harga pembelian Portugis lebih rendah dari harga pasar.
Pada akhirnya, Gubernur Portugis di Maluku, Lopez de Mesquita membunuh Sultan Khairun pada 25 Februari 1570. Anak Sultan Khairun, Kaicil Baab kemudian menyerukan perlawanan terhadap Portugis.
Dengan dukungan dewan kerajaan Ternate dan rakyat kemudian memilihnya sebagai sultan Ternate baru dengan gelar “Sultan Baabullah”, yang kemudian melancarkan perang melawan Portugis dalam peperangan selama 5 tahun berikutnya.
Pada tahun tahun 1571 pasukan Ternate berhasil mengsuir Portugis dari Ambon. Pada akhirnya, Ternate berhasil mengusir Portugis dari bumi Maluku untuk selamanya tahun 1575. Atas keberhasilan ini Sultan Baabullah diberi gelar “Penguasa 72 Negeri”.
Akibat kekalahan ini, Portugis hanya terbatas kekuasaannya di pulau Timor dan di kota Malaka (di Semenanjung Malaya).
---------------------------------------------------------------------------------
Pelajari lebih lanjut:
1. Pelabuhan Malaka akhirnya harus jatuh ke tangan bangsa Portugis pada tahun…
brainly.co.id/tugas/18368110
2. Kapan dan bagaimana orang-orang Portugis itu akhirnya memasuki wilayah Indonesia?
brainly.co.id/tugas/474173
Detail Jawaban
Kode: 10.4.5
Kelas: X
Mata pelajaran: IPS/Sejarah
Materi: Bab 5 - Zaman Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Kata kunci: Kesultanan Ternate