Bapak Ibu guru yang saya hormati, dan teman-teman sekalian yang saya sayangi,
Mari kita panjatkan puji syukur ke khadirat Allah yang Maha Kuasa, karena dengan rahmat dan ridha-Nya kita bisa berkumpul dalam keadaan sehat wal'afiat di ruangan ini tanpa satu pun halangan yang berarti.
Seperti yang kita tahu, bumi yang kita tempati ini telah tiba pada fase kerusakan yang darurat. Alam yang semakin menua, serta akibat dari perbuatan dari oknum-oknum tak bertanggung jawab. Sebut saja pemanasan global atau global warming, yang akibatnya dirasakan oleh penduduk seluruh dunia secara universal, yang juga merambah kepada manusia yang tidak ikut andil dalam perusakan alam sekalipun. Fakta yang sangat tidak adil, bukan?
Tentu hal ini menjadi momok yang sangat perlu dipertimbangkan bagi kelangsungan generasi pewaris bumi ini. Tanpa tindak lanjut yang kompak oleh seluruh penduduk bumi, maka dapat dipastikan bumi perlahan tapi pasti akan semakin rusak dan tiba pada fase kehancuran. Para ilmuwan dan pihak NASA sudah merencanakan dari jauh-jauh hari tentang planet mirip bumi yang diduga bisa menjadi tempat hidup manusia, hewan, dan tumbuhan di masa depan karena mengandung unsur-unsur kehidupan. Tapi, siapa yang berani menjamin? Karena pada hakekatnya, bumi ini seharusnya dijaga dan diselamatkan dari kehancuran, bukannya ditinggalkan.
Pemerintah di setiap negara, di setiap sudut benua telah menggalakkan berbagai macam program yang bermanfaat dalam menyembuhkan alam dan lingkungan. Go Green, 3R, tebang pilih, pendirian cagar alam, suaka margasatwa, serta undang-undang yang menjerat pelaku perburuan liar. Namun, seringkali kita tidak memperhatikan dan hanya melirik sepele pada perilaku kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan lingkungan, tidak menembaki burung-burung melebihi batas, dan sebagainya. Banyak orang yang mengetahui, namun tetap melakukan perbuatan yang secara tidak langsung ikut andil dalam perusakan alam.
Oleh karena itu, teman-teman sekalian. Tidak cukup hanya pemerintah atau pihak resmi yang melestarikan lingkungan bumi. Namun apabila kita melakukan hal yang sering dianggap sepele tersebut, seperti membuang sampah pada tempatnya, menanam setidaknya satu pohon, berhenti bermain-main dengan alam, maka kita telah menyumbangkan kontribusi besar dalam pelestarian alam. Memang tidak terasa bila dilakukan oleh seorang individu saja, namun bayangkan apabila seluruh dunia, maka efeknya akan terasa menakjubkan. Anggaplah satu goresan di batang pohon, satu tetes getah yang keluar seperti halnya satu tetes darah manusia karena segores luka di kulitnya.
Janganlah bersikap egois. Alam memang ditakdirkan untuk memuaskan kita, namun apabila kita tidak mengimbanginya dengan pelestarian, maka hancurlah sudah.
Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga pidato ini dapat membawa manfaat pada kesadaran kita semua dalam hal menjaga kelestarian lingkungan. Sekian dari saya. Kurang dan lebihnya saya mohon maaf setulus-tulusnya. Terima kasih untuk perhatiannya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
semoga membantu^^ maaf bila tidak sesuai yang diharapkan
Verified answer
Mapel : B.INDONESIAKelas : 9
Materi : pidato
Jika tidak jelas tulisannya bilang ya!!
Kelas : 9 SMP
Jawaban :
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bapak Ibu guru yang saya hormati, dan teman-teman sekalian yang saya sayangi,
Mari kita panjatkan puji syukur ke khadirat Allah yang Maha Kuasa, karena dengan rahmat dan ridha-Nya kita bisa berkumpul dalam keadaan sehat wal'afiat di ruangan ini tanpa satu pun halangan yang berarti.
Seperti yang kita tahu, bumi yang kita tempati ini telah tiba pada fase kerusakan yang darurat. Alam yang semakin menua, serta akibat dari perbuatan dari oknum-oknum tak bertanggung jawab. Sebut saja pemanasan global atau global warming, yang akibatnya dirasakan oleh penduduk seluruh dunia secara universal, yang juga merambah kepada manusia yang tidak ikut andil dalam perusakan alam sekalipun. Fakta yang sangat tidak adil, bukan?
Tentu hal ini menjadi momok yang sangat perlu dipertimbangkan bagi kelangsungan generasi pewaris bumi ini. Tanpa tindak lanjut yang kompak oleh seluruh penduduk bumi, maka dapat dipastikan bumi perlahan tapi pasti akan semakin rusak dan tiba pada fase kehancuran. Para ilmuwan dan pihak NASA sudah merencanakan dari jauh-jauh hari tentang planet mirip bumi yang diduga bisa menjadi tempat hidup manusia, hewan, dan tumbuhan di masa depan karena mengandung unsur-unsur kehidupan. Tapi, siapa yang berani menjamin? Karena pada hakekatnya, bumi ini seharusnya dijaga dan diselamatkan dari kehancuran, bukannya ditinggalkan.
Pemerintah di setiap negara, di setiap sudut benua telah menggalakkan berbagai macam program yang bermanfaat dalam menyembuhkan alam dan lingkungan. Go Green, 3R, tebang pilih, pendirian cagar alam, suaka margasatwa, serta undang-undang yang menjerat pelaku perburuan liar. Namun, seringkali kita tidak memperhatikan dan hanya melirik sepele pada perilaku kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan lingkungan, tidak menembaki burung-burung melebihi batas, dan sebagainya. Banyak orang yang mengetahui, namun tetap melakukan perbuatan yang secara tidak langsung ikut andil dalam perusakan alam.
Oleh karena itu, teman-teman sekalian. Tidak cukup hanya pemerintah atau pihak resmi yang melestarikan lingkungan bumi. Namun apabila kita melakukan hal yang sering dianggap sepele tersebut, seperti membuang sampah pada tempatnya, menanam setidaknya satu pohon, berhenti bermain-main dengan alam, maka kita telah menyumbangkan kontribusi besar dalam pelestarian alam. Memang tidak terasa bila dilakukan oleh seorang individu saja, namun bayangkan apabila seluruh dunia, maka efeknya akan terasa menakjubkan. Anggaplah satu goresan di batang pohon, satu tetes getah yang keluar seperti halnya satu tetes darah manusia karena segores luka di kulitnya.
Janganlah bersikap egois. Alam memang ditakdirkan untuk memuaskan kita, namun apabila kita tidak mengimbanginya dengan pelestarian, maka hancurlah sudah.
Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga pidato ini dapat membawa manfaat pada kesadaran kita semua dalam hal menjaga kelestarian lingkungan. Sekian dari saya. Kurang dan lebihnya saya mohon maaf setulus-tulusnya. Terima kasih untuk perhatiannya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
semoga membantu^^
maaf bila tidak sesuai yang diharapkan