Pupuk organic dihasilkan dari proses pengomposan atau perombakan bahan organic pada kondisi lingkungan yang lembap oleh sejumlah mikroba ataupun organisme pengurai. Dan salah satu organisme pengurai adalah cacing tanah. Penguraian oleh cacing tanah lebih cepat daripada microba. Kemampuan penguraiannya 3 – 5 kali lebih cepat. Itulah sebabnya cacing tanah lebih berpotensial sebagai penghasil pupuk organic. Bahan organic merupakan sumber makanan utama bagi cacing tanah. Setelah bahan organic dimakan maka dihasilkan pupuk organic. Pupuk organic itu lebih dikenal sebagi kascing ( bekas cacing ). Kascing merupakan pertikel partikel tanah berwarna kehitaman yang ukurannya lebih kecil dari partikel tanah biasa sehingga lebih cocok untuk pertumbuhan tanaman. Adapun komponen yang bersifat biologis maupun kimiawi yang sangat di butuhkan untuk perkembsngsn dan pertumbuhan tanaman. Adapun komponen biologis yang terkandung diantaranya : giberelin, sitokinin dan auxin dengan pH 6,5 – 7,4.
B. Pendaur ulang limbah organic
Kemampuan cacing tanah untuk mendaur ulang limbah organic dicirikan dari system pencernaan yang spesifik dan cara mencerna makanan. Saluran pencernaan cacing tanah ini sangat berbeda dengan hewan lainnya jkarena terdiri dari Faring, kerongkongan, kelenjar kalsiferous, tembolok, lambung, dan usus besar. Bahan organic yang masuk melalui mulut akan melalui pencernaan tersebut dan akhirnya akan kelluar dari tubuh sebagai kascing.
C. Bahan baku Pakan Ternak dan Ikan.
Dari hasil penelitian bahwa tepung ikan dapat digantikan dengan tepung cacing tanah. Ditinjau dari kandungan proteinnya ternyata tepung cacing tanah masih lebih baik dibandingkan tepung ikan. Kandungan protein tepung ikan hanya sekitar 58%, sedangkan tepung cacing tanah mencapai 64 – 76%. Selain itu cacing tanah mengandung asam amino paling lengkap dan tidak beracun.
D. Umpan Pancing
Cacing tanah sejak dahulu sudah digunakan orang dalam memancing. Cacing yang digunakan umumnya hanya merupakan tangkapan dari kebun dan semakin banyaknya petani yang menggunakan pestisida menyebabkan masyarakat sulit menemukan cacing tanah
E. Pakan Burung
Cacing tanah sangat disukai oleh beberapa burug berkicau seperti cucakrawa, murai batu, dan anis. Dengan pemberian cacing tanah maka penampilan burung akan semakin prima dan sehat.
F. Bahan Baku Obat dan Kosmetika
1. Menyembuhkan penyakit Typus dan diare. Tifus merupakan penyakit akut yang ditandai dengan adanya demam kerena infeksi bakteri Salmonella Typhi. Gejala demam dapat diobati dengan obat antipiretik. Cacing tanah dapat digunakan sebagai obat antiperitik. Pengunaannya aman bagi tubuh karena komponen kimia cacing tidak mengandung toksin atau racun.
2. Melancarkan peredaran darah Di Korea diadakan penelitian mengenai cacing tanah ini. Dilaporkan bahwa ekstrak cacing tanah ini mengandung enzim Lumbrokinase yang dapat mengobati gangguan peredaran darah, seprti tekanan darah tinggi maupun darah rendah dan di Cina sudah lama cacing tanah ini di jadikan sebagai obat tradisional.
3. Bahan Kosmetik Selain sebagai obat tradisional, ekstrak cacing tanah ini mengandung berbagai macam enzim dan asam amino esensial yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik. Enzim dan asam amino esensial berguna dalam proses penggantian sel tubuh yang rusak, terutama dalam menghaluskan dan melembutkan kulit. Hal ini telah di lakukan di jepang, Perancis, Italian dan Australia.
G. Bahan Baku Makanan dan Minuman.
Di Jepang dan bererapa Negara Eropa, cacing dijadikan makanan manusia. Di Australia pun dilaporkan ada masyarakat yang melahap cacing tanah yang masih hidup karena dipercaya dapat menyegarkan badan. Di Filiphina, cacing tanah di gunakan sebagai bahan untuk membuat perkedel. Di negara itu cacing tanah sudah mulai disukai sebagai santapan yang lezat
Pupuk organic dihasilkan dari proses pengomposan atau perombakan bahan organic pada kondisi lingkungan yang lembap oleh sejumlah mikroba ataupun organisme pengurai. Dan salah satu organisme pengurai adalah cacing tanah. Penguraian oleh cacing tanah lebih cepat daripada microba. Kemampuan penguraiannya 3 – 5 kali lebih cepat. Itulah sebabnya cacing tanah lebih berpotensial sebagai penghasil pupuk organic.
Bahan organic merupakan sumber makanan utama bagi cacing tanah. Setelah bahan organic dimakan maka dihasilkan pupuk organic. Pupuk organic itu lebih dikenal sebagi kascing ( bekas cacing ). Kascing merupakan pertikel partikel tanah berwarna kehitaman yang ukurannya lebih kecil dari partikel tanah biasa sehingga lebih cocok untuk pertumbuhan tanaman.
Adapun komponen yang bersifat biologis maupun kimiawi yang sangat di butuhkan untuk perkembsngsn dan pertumbuhan tanaman. Adapun komponen biologis yang terkandung diantaranya : giberelin, sitokinin dan auxin dengan pH 6,5 – 7,4.
B. Pendaur ulang limbah organic
Kemampuan cacing tanah untuk mendaur ulang limbah organic dicirikan dari system pencernaan yang spesifik dan cara mencerna makanan. Saluran pencernaan cacing tanah ini sangat berbeda dengan hewan lainnya jkarena terdiri dari Faring, kerongkongan, kelenjar kalsiferous, tembolok, lambung, dan usus besar. Bahan organic yang masuk melalui mulut akan melalui pencernaan tersebut dan akhirnya akan kelluar dari tubuh sebagai kascing.
C. Bahan baku Pakan Ternak dan Ikan.
Dari hasil penelitian bahwa tepung ikan dapat digantikan dengan tepung cacing tanah. Ditinjau dari kandungan proteinnya ternyata tepung cacing tanah masih lebih baik dibandingkan tepung ikan. Kandungan protein tepung ikan hanya sekitar 58%, sedangkan tepung cacing tanah mencapai 64 – 76%. Selain itu cacing tanah mengandung asam amino paling lengkap dan tidak beracun.
D. Umpan Pancing
Cacing tanah sejak dahulu sudah digunakan orang dalam memancing. Cacing yang digunakan umumnya hanya merupakan tangkapan dari kebun dan semakin banyaknya petani yang menggunakan pestisida menyebabkan masyarakat sulit menemukan cacing tanah
E. Pakan Burung
Cacing tanah sangat disukai oleh beberapa burug berkicau seperti cucakrawa, murai batu, dan anis. Dengan pemberian cacing tanah maka penampilan burung akan semakin prima dan sehat.
F. Bahan Baku Obat dan Kosmetika
1. Menyembuhkan penyakit Typus dan diare.
Tifus merupakan penyakit akut yang ditandai dengan adanya demam kerena infeksi bakteri Salmonella Typhi. Gejala demam dapat diobati dengan obat antipiretik. Cacing tanah dapat digunakan sebagai obat antiperitik. Pengunaannya aman bagi tubuh karena komponen kimia cacing tidak mengandung toksin atau racun.
2. Melancarkan peredaran darah
Di Korea diadakan penelitian mengenai cacing tanah ini. Dilaporkan bahwa ekstrak cacing tanah ini mengandung enzim Lumbrokinase yang dapat mengobati gangguan peredaran darah, seprti tekanan darah tinggi maupun darah rendah dan di Cina sudah lama cacing tanah ini di jadikan sebagai obat tradisional.
3. Bahan Kosmetik
Selain sebagai obat tradisional, ekstrak cacing tanah ini mengandung berbagai macam enzim dan asam amino esensial yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik. Enzim dan asam amino esensial berguna dalam proses penggantian sel tubuh yang rusak, terutama dalam menghaluskan dan melembutkan kulit. Hal ini telah di lakukan di jepang, Perancis, Italian dan Australia.
G. Bahan Baku Makanan dan Minuman.
Di Jepang dan bererapa Negara Eropa, cacing dijadikan makanan manusia. Di Australia pun dilaporkan ada masyarakat yang melahap cacing tanah yang masih hidup karena dipercaya dapat menyegarkan badan. Di Filiphina, cacing tanah di gunakan sebagai bahan untuk membuat perkedel. Di negara itu cacing tanah sudah mulai disukai sebagai santapan yang lezat