Teks eksposisi adalah teks yang menjabarkan SUATU PERMASALAHAN dengan alasan-alasan atau argumen-argumen yang logis.
Kaidah kebahasaan teks eksposisi terdiri dari
1. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas.
2. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (kausalitas). Misalnya, jika, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. Selain itu, dapat pula digunakan kata-kata yang menyatakan hubungan kronologis (keterangan waktu) ataupun kata-kata yang menyatakan perbandingan/pertentangan, seperti sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun.
3. Menggunakan kata-kata kerja mental (mental verba)
4. Menggunakan kata-kata perujukan, seperti berdasarkan data, merujuk pada pendapat.
5. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus. Selain itu, teks eksposisi lebih sering menggunakan kata-kata denotatif, yakni kata yang bermakna sebenarnya atau kata yang belum mengalami perubahan ataupun penambahan makna.
Pembahasan
Aspek Kebahasaan: Kata teknis (istilah)
Kata teknis yang digunakan adalah kata-kata yang berhubungan dengan topik pariwisata.
- Komersialisme
- analisis dampak lingkungan (amdal)
- wisatawan asing
- wisatawan domestik
- Objek wisata
Aspek Kebahasaan: Konjungsi kausalitas
- Jika suatu kawasan wisata sudah cenderung melewati ambang batas, harus diusahakan proyek penanggulangannya
- Jika daerah-daerah peristirahatan yang rutin dikunjungi sudah semakin ramai dan sudah membludak, bisa diperkirakan lokasi tersebut akan ditinggalkan orang.
- Oleh karena itu, arah kebijaksanaan pariwisata sedapat mungkin diusahakan agar memperkuat dampak positif dan memperkecil dampak negatif
Aspek Kebahasaan: Kata kerja mental
Pariwisata berdampak pada kehidupan sosial budaya. Kegiatan konsumsi pariwisata di bidang kesenian misalnya, mungkin dapat mengandalkan makna kesenian itu sendiri. Akibat semakin meluaslah hubungan sosial dengan wisatawan dan semakin naiklah pendapatan masyarakat. Kedatangan wisatawan dapat mendorong masyarakat ke arah komersialisme. Oleh karena itu, arah kebijaksanaan pariwisata sedapat mungkin diusahakan agar memperkuat dampak positif dan memperkecil dampak negatif. Untuk itu, perlu dikembangkan analisis dampak lingkungan pada tahap perencanaan yang didasarkan pada studi kelayakan proyek-proyek pariwisata.
Masuknya wisatawan akan mengubah kondisi lingkungan. Dalam hal ini kita perlu mengetahui perubahan tersebut tdk melewati ambang batas toleransi. Tindakan ini perlu agar perubahan itu tidak menghasilkan dampak negatif terhadap lingkungan dan pengembangan pariwisata itu sendiri.
Jika suatu kawasan wisata sudah cenderung melewati ambang batas, harus diusahakan proyek penanggulangannya. Salah satunya dengan memusatkan ikhtiar pd sumber penyebab kerusakannya.
Objek wisata yang menarik bagi wisatawan asing dan wisatawan domestik ternyata berbeda. Hasil penelitian yang pernah dilakukan Dirjen Pariwisata menunjukkan bahwa wisatawan asing lebih tertarik pada tradisi, lalu menyusul keindahan alam, warisan budaya, kerajinan tangan, dan terakhir keindahan alam di pantai. Sementara itu, wisatawan domestik lebih tertarik pada kebun binatang atau kebun raya, keindahan pantai, tempat keramat ataupun ibadah, dan peninggalan sejarah. Dari data ini dapat ditarik simpulan bhw wisatawan asing lebih tertarik pd budaya, sedangkan wisatawan domestik lebih tertarik pd lingkungan termasuk alam.
Kebutuhan berekreasi kebutuhan manusiawi. Keindahan alam, ketenangan, kesejukan, dan keaslian membuat manusia merasa tenteram. Jika daerah-daerah peristirahatan yang rutin dikunjungi sudah semakin ramai dan sudah membludak, bisa diperkirakan lokasi tersebut akan ditinggalkan orang. Orang ingin beristirahat di tempat-tempat yg lebih tenang dan teduh.
Aspek Kebahasaan: Kata perujukan
- Hasil penelitian yg pernah dilakukan Dirjen Pariwisata menunjukkan bahwa wisatawan asing lebih tertarik pd tradisi, lalu menyusul keindahan alam, warisan budaya, kerajinan tangan, dan terakhir keindahan alam di pantai.
- Dari data ini dpt ditarik simpulan bahwa wisatawan asing lebih tertarik pd budaya, sedangkan wisatawan domestik lebih tertarik pd lingkungan termasuk alam.
Aspek Kebahasaan: Kata persuasif
- Untuk itu, perlu dikembangkan analisis dampak lingkungan pada tahap perencanaan yang didasarkan pd studi kelayakan proyek-proyek pariwisata.
- Dalam hal ini kita perlu mengetahui perubahan tersebut tidak melewati ambang batas toleransi.
- Tindakan ini perlu agar perubahan itu tidak menghasilkan dampak negatif terhadap lingkungan dan pengembangan pariwisata itu sendiri.
- Jika suatu kawasan wisata sudah cenderung melewati ambang batas, harus diusahakan proyek penanggulangannya.
----------------------------
Detil Jawaban
Kelas: VIII
Mapel: Bahasa Indonesia
Bab: Teks Eksposisi dalam Media Massa (bab 3)
Kode: 8.1.3
Kata Kunci: teks eksposisi, kaidah kebahasaan teks eksposisi
Verified answer
Teks eksposisi adalah teks yang menjabarkan SUATU PERMASALAHAN dengan alasan-alasan atau argumen-argumen yang logis.
Kaidah kebahasaan teks eksposisi terdiri dari
1. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas.
2. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (kausalitas). Misalnya, jika, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. Selain itu, dapat pula digunakan kata-kata yang menyatakan hubungan kronologis (keterangan waktu) ataupun kata-kata yang menyatakan perbandingan/pertentangan, seperti sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun.
3. Menggunakan kata-kata kerja mental (mental verba)
4. Menggunakan kata-kata perujukan, seperti berdasarkan data, merujuk pada pendapat.
5. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus. Selain itu, teks eksposisi lebih sering menggunakan kata-kata denotatif, yakni kata yang bermakna sebenarnya atau kata yang belum mengalami perubahan ataupun penambahan makna.
Pembahasan
Aspek Kebahasaan: Kata teknis (istilah)
Kata teknis yang digunakan adalah kata-kata yang berhubungan dengan topik pariwisata.
- Komersialisme
- analisis dampak lingkungan (amdal)
- wisatawan asing
- wisatawan domestik
- Objek wisata
Aspek Kebahasaan: Konjungsi kausalitas
- Jika suatu kawasan wisata sudah cenderung melewati ambang batas, harus diusahakan proyek penanggulangannya
- Jika daerah-daerah peristirahatan yang rutin dikunjungi sudah semakin ramai dan sudah membludak, bisa diperkirakan lokasi tersebut akan ditinggalkan orang.
- Oleh karena itu, arah kebijaksanaan pariwisata sedapat mungkin diusahakan agar memperkuat dampak positif dan memperkecil dampak negatif
Aspek Kebahasaan: Kata kerja mental
Pariwisata berdampak pada kehidupan sosial budaya. Kegiatan konsumsi pariwisata di bidang kesenian misalnya, mungkin dapat mengandalkan makna kesenian itu sendiri. Akibat semakin meluaslah hubungan sosial dengan wisatawan dan semakin naiklah pendapatan masyarakat. Kedatangan wisatawan dapat mendorong masyarakat ke arah komersialisme. Oleh karena itu, arah kebijaksanaan pariwisata sedapat mungkin diusahakan agar memperkuat dampak positif dan memperkecil dampak negatif. Untuk itu, perlu dikembangkan analisis dampak lingkungan pada tahap perencanaan yang didasarkan pada studi kelayakan proyek-proyek pariwisata.
Masuknya wisatawan akan mengubah kondisi lingkungan. Dalam hal ini kita perlu mengetahui perubahan tersebut tdk melewati ambang batas toleransi. Tindakan ini perlu agar perubahan itu tidak menghasilkan dampak negatif terhadap lingkungan dan pengembangan pariwisata itu sendiri.
Jika suatu kawasan wisata sudah cenderung melewati ambang batas, harus diusahakan proyek penanggulangannya. Salah satunya dengan memusatkan ikhtiar pd sumber penyebab kerusakannya.
Objek wisata yang menarik bagi wisatawan asing dan wisatawan domestik ternyata berbeda. Hasil penelitian yang pernah dilakukan Dirjen Pariwisata menunjukkan bahwa wisatawan asing lebih tertarik pada tradisi, lalu menyusul keindahan alam, warisan budaya, kerajinan tangan, dan terakhir keindahan alam di pantai. Sementara itu, wisatawan domestik lebih tertarik pada kebun binatang atau kebun raya, keindahan pantai, tempat keramat ataupun ibadah, dan peninggalan sejarah. Dari data ini dapat ditarik simpulan bhw wisatawan asing lebih tertarik pd budaya, sedangkan wisatawan domestik lebih tertarik pd lingkungan termasuk alam.
Kebutuhan berekreasi kebutuhan manusiawi. Keindahan alam, ketenangan, kesejukan, dan keaslian membuat manusia merasa tenteram. Jika daerah-daerah peristirahatan yang rutin dikunjungi sudah semakin ramai dan sudah membludak, bisa diperkirakan lokasi tersebut akan ditinggalkan orang. Orang ingin beristirahat di tempat-tempat yg lebih tenang dan teduh.
Aspek Kebahasaan: Kata perujukan
- Hasil penelitian yg pernah dilakukan Dirjen Pariwisata menunjukkan bahwa wisatawan asing lebih tertarik pd tradisi, lalu menyusul keindahan alam, warisan budaya, kerajinan tangan, dan terakhir keindahan alam di pantai.
- Dari data ini dpt ditarik simpulan bahwa wisatawan asing lebih tertarik pd budaya, sedangkan wisatawan domestik lebih tertarik pd lingkungan termasuk alam.
Aspek Kebahasaan: Kata persuasif
- Untuk itu, perlu dikembangkan analisis dampak lingkungan pada tahap perencanaan yang didasarkan pd studi kelayakan proyek-proyek pariwisata.
- Dalam hal ini kita perlu mengetahui perubahan tersebut tidak melewati ambang batas toleransi.
- Tindakan ini perlu agar perubahan itu tidak menghasilkan dampak negatif terhadap lingkungan dan pengembangan pariwisata itu sendiri.
- Jika suatu kawasan wisata sudah cenderung melewati ambang batas, harus diusahakan proyek penanggulangannya.
----------------------------
Detil Jawaban
Kelas: VIII
Mapel: Bahasa Indonesia
Bab: Teks Eksposisi dalam Media Massa (bab 3)
Kode: 8.1.3
Kata Kunci: teks eksposisi, kaidah kebahasaan teks eksposisi