RioAdriane
1. Dakwah agama harus memanfaatkan beragam cara dan berdasarkan kondisi dan kebutuhan yang diajak agar apa yang disampaikan dapat berpengaruh.
2. Dalam mengajk masyarakat kepada Allah, harus memanfaatkan sisi rasional dan emosional agat lebih berpengaruh dan lebih dapat diterima.
Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. (16: 126)
Sebagai kelanjutan ayat sebelumnya yang memberikan cara agar membahas dan membantah satu masalah dengan mereka yang tidak setuju harus dilakukan dengan cara yang tepat, ayat ini malah mengatakan, “Bila mereka berbuat lebih dari itu dan melakukan hal yang melampaui batas, kalian juga dapat melakukan hal yang sama. Namun bila kalian tidak melakukan pembalasan dan memilih untuk bersabar, sikap ini malah menguntungkan.”
Disebagian riwayat-riwayat sejarah mengenai kejadian setelah syahadah Hamzah, paman Nabi Muhammad Saw di perang Uhud dengan tubuh tercabik-cabik oleh Wahsyi, Rasulullah bersabda, “Bila aku menemukan Wahsyi, niscaya tubuhnya kucabik-kucabik seperti Hamzah.” Namun setelah turun ayat ini Rasulullah Saw kemudian bersabda, “Saya akan bersabar dan memaafkannya.”
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:
1. Saat menyikapi musuh dan mereka yang menentang, Al-Quran memerintahkan kita untuk tetap bersikap adil dan tidak melanggar batas.
2. Dalam kesabaran adalah kenikmatan yang tidak dimiliki oleh balas dendam. Saat menghadapi para penentang, hukum dengan sendirinya tidak dapat berbuat apa-apa perlu adanya upaya untuk menjaga akhlak.
Bersabarlah (hai Muhammad) dari tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. (16: 127)
Sesungguhnya Allah berserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. (16: 128)
2. Dalam mengajk masyarakat kepada Allah, harus memanfaatkan sisi rasional dan emosional agat lebih berpengaruh dan lebih dapat diterima.
وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوا بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُمْ بِهِ وَلَئِنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِلصَّابِرِينَ (126)
Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. (16: 126)
Sebagai kelanjutan ayat sebelumnya yang memberikan cara agar membahas dan membantah satu masalah dengan mereka yang tidak setuju harus dilakukan dengan cara yang tepat, ayat ini malah mengatakan, “Bila mereka berbuat lebih dari itu dan melakukan hal yang melampaui batas, kalian juga dapat melakukan hal yang sama. Namun bila kalian tidak melakukan pembalasan dan memilih untuk bersabar, sikap ini malah menguntungkan.”
Disebagian riwayat-riwayat sejarah mengenai kejadian setelah syahadah Hamzah, paman Nabi Muhammad Saw di perang Uhud dengan tubuh tercabik-cabik oleh Wahsyi, Rasulullah bersabda, “Bila aku menemukan Wahsyi, niscaya tubuhnya kucabik-kucabik seperti Hamzah.” Namun setelah turun ayat ini Rasulullah Saw kemudian bersabda, “Saya akan bersabar dan memaafkannya.”
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:
1. Saat menyikapi musuh dan mereka yang menentang, Al-Quran memerintahkan kita untuk tetap bersikap adil dan tidak melanggar batas.
2. Dalam kesabaran adalah kenikmatan yang tidak dimiliki oleh balas dendam. Saat menghadapi para penentang, hukum dengan sendirinya tidak dapat berbuat apa-apa perlu adanya upaya untuk menjaga akhlak.
وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِاللَّهِ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِي ضَيْقٍ مِمَّا يَمْكُرُونَ (127) إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ (128)
Bersabarlah (hai Muhammad) dari tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. (16: 127)
Sesungguhnya Allah berserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. (16: 128)