rahmat700
Pengelola negara indonesia yang mengatur dan mengurusi Negara kesatuan republik indonesia
1 votes Thanks 1
Viaagustina
MAKNA REPUBLIK BAGI INDONESIA Rakyat Indonesia mengetahui akan bentuk negara yang dipakai Indonesia yaitu bentuk republik. Lalu bagaimana perjalanan waktu yang bisa menjadikan negara Indonesia sebagai negara republik. Berbagai macam pendapat akan bentuk republik dari negara satu ini. Namun, apakah masyarakat Indonesia saat ini benar – benar mengetahui akan asal usul pembentukan negara republik. Padahal banyak individu – individu yang tidak mau tahu akan sejarah Indonesia. Bentuk negara yang cocok dengan Indonesia memang republik jika dibandingkan dengan bentuk federasi atau dengan bentuk – bentuk lainnya. Semua berawal ketika terjadinya kolonialisme Belanda di Indonesia. Selama ratusan tahun Indonesia dijajah oleh Belanda dan ditengah – tengah masa penjajahan tersebut Belanda tidak hanya mencari keuntungan di negeri ini. Namun, Belanda juga mengembangkan politik etis yang lahir pada 1901 sebagai bentuk ‘balas budi’ mereka terhadap negara jajahan. Politik etis itu sendiri lebih dikaitkan dengan dengan hubungan yang berdasarkan keuangan antara negara induk dengan negara jajahan dibanding prinsip – prinsip moral yang dikaitkan dengan politik etis di negara Belanda. Tujuan dari sistem politik tersebut diteruskan melalui pertambahan dan perbaikan pendidikan untuk orang Indonesia dengan model pendidikan barat. Akibatnya, lahir cikal bakal manusia Indonesia yang mempunya tingkat intelejensi tinggi serta selain itu selama pertengahan abad ini beberapa putra (khususnya nigrat) berhasil belajar di negeri Belanda. Lahirnya golongan terpelajar dari beberapa sosok putra – putri Indonesia, menjadi permulaan bagi lahirnya Indonesia sebagai negara republik. Golongan terpelajar inilah yang nantinya akan menjadi senjata dalam pergerakan Indonesia. Ketersediaan fasilitas pendidikan yang diberikan oleh Belanda tidak hanya mempermudah kaum ningrat untuk belajar di negara tersebut, namun orang Belanda seperti Snouck yang secara menyuluruh menguasai kaum nigrat Banten juga ikut serta memberikan fasilitas pendidikan model barat. STOVIA contohnya merupakan salah satu dari berbagai lembaga yang memberikan pendidikan model barat kepada anak – anak kaum priyayi yang tidak mendapat tempat dalam pemerintahan (Teeuw 1984,85-86). Waktu demi waktu ketersediaan pendidikan pun semakin meluas yang akibatnya fasilitas pendidikan untuk orang Indonesia di Pulau Jawa bertambah dengan pesat dan mempengaruhi lebih banyak penduduk daripada kemungkinan – kemungkinan pendidikan untuk orang Indonesia di Eropa. Akibat pendidikan yang disebarluaskan di Indonesia, munculah organisasi – organisasi yang mengedepankan persatuan bangsa. Seperti Budi Utomo muncul sebagai organisasi yang didasarkan pada usaha setiap individu yang sadar akan persatuan dan organisasi ini menunjukkan setidaknya pengaruh dari usaha – usaha barat untuk mengubah kehidupan sosial dan ekonomi Indonesia. Kemudian Indische Partij yang merupakan organisasi dengan pendirinya yaitu tiga serangkai E.F.E Douwes Dekker, Suwardi Suryaningrat serta Cipto Mangunkusumo. Organisasi ini dinilai begitu radikal dalam penilaiannya terhadap pemerintahan Belanda. Sehingga orang – orang yang ada didalam organiasi – organisasi seperti ini sangat menjunjung tinggi nilai persatuan Indonesia dan hampir seluruh pendiri organisasi ini memiliki latar belakang pendidikan barat. Perhatian politik etis yang sedang berkembang terhadap berbagai segi kehidupan Indonesia, tidak hanya mempengaruhi kaum terpelajar Indonesia dibawah pemerintahan tetapi juga mempengaruhi seluruh tingkat kehidupan Indonesia. Oleh karena itu pembentukan Indonesia sebagai negara republik lahir dari adanya kaum terpelajar disini. Para pendiri negara Indonesia atau biasa disebut sebagai founding father menetapkan Indonesia sebagai negara republik berdasarkan bentuk kebudayaan Indonesia itu sendiri yang terdiri dari berbagai macam budaya serta etnis yang faktanya republik lebih mewakili Indonesia daripada federasi. Negara federasi memiliki kekuatan besar untuk memimpin negara – negara bagiannya namun setiap negara federasi pasti memiliki kesamaan budaya dan etnis. Contohnya saja seperti negara federasi Malaysia, dahulu negara ini terdiri dari berbagai kerajaan tetapi memiliki satu kebudayaan, sehingga bentuk federasi tidak cocok dengan heterogenitas yang dimiliki Indonesia.