Perkataan atau istilah Eskatologi tidak ada disebutkan dan ditemukan dalam dalam dunia Perjanjian Lama. Tetapi hakekat tentang eskatologi memang sudah ada, yang dikenal dengan istilah Hari Tuhan ( יהוה יום ). Istilah יום diartikan dengan waktu yang sangat lama sekali, suatu musim tertentu dimana peristiwa luar biasa terjadi, seperti kemakmuran, kejayaan, dan bahkan suatu peristiwa yang merugikan yang mendatangkan bencana. Jadi dapat dikatakan bahwa Hari Tuhan bisa merupakan suatu hukuman dan rahmat/kesenangan.[3] Zaman Perjanjian Lama kepercayaan yang berkembang dan populer bagi Israel adalah tentang datangnya suatu hari ketika Allah secara dramatis campur tangan melepaskan umat-Nya dan berbagai ketakutan dan penindasan. Biasanya untuk memperingati peristiwa tersebut diadakan perayaan tahunan dengan mengadakan upacara korban, dengan harapan akan menjadi kemakmuran dan kemenangan Israel atas musuh. Dalam pertengahan abad ke-8 sM menyerukan bahwa kemakmuran yang diperoleh Israel adalah dengan pemerasan dan pelaksanaan agama palsu, dan ketikan hari tiba maka akan nyata dan itulah hari penghakiman (bnd. Am. 5:18-27).
Eskatologi dalam perjanjian baru Secara etimologi kata eskatologi berasal dari bahasa Yunani œscatoj, artinya terakhir, terdapat 52 kali di dalam Kitab-kitab Perjanjian Baru[11]. Dan 24 kali untuk kata parousia di dalam Perjanjian Baru yang artinya kehadiran, kedatangan[12].
Secara umum istilah eskatologi mengacu kepada pengertian terakhir (Mat. 5:26; Luk 12:59) atau ruang (Kis. 1:8; 13:47) atau waktu (Mat. 12:45; 20:8 ff; 27:64; Mrk. 12:6, 22; Luk. 111:26; Yoh. 7:37; 1 Ptr. 2:20; Why. 2:19). Dan dalam LXX disebut ¹m˜ra yang artinya hari Tuhan[13]. Dalam dunia Yunani kata parousia dipakai untuk kunjungan seorang pejabat tinggi. Dalam apokaliptik Yahudi dipakai untuk kedatangan Allah atau Mesias-Nya[14].
Dalam studi Alkitab kata eskatologi menunjuk pada gagasan-gagasan, baik dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, mengenai periode sejarah atau keberadaan yang terakhir. Akhir dapat berarti titik penghabisan, atau peristiwa-peristiwa yang dengannya segala sesuatu dinilai. Dalam Perjanjian Baru eskatologi merupakan gagasan yang kompleks sekitar Kerajaan Allah dalam pengajaran Yesus, kedatangan Anak Manusia, parousia, dan keadaan yang akan terjadi pada zaman yang datang[15].
Perkataan atau istilah Eskatologi tidak ada disebutkan dan ditemukan dalam dalam dunia Perjanjian Lama. Tetapi hakekat tentang eskatologi memang sudah ada, yang dikenal dengan istilah Hari Tuhan ( יהוה יום ). Istilah יום diartikan dengan waktu yang sangat lama sekali, suatu musim tertentu dimana peristiwa luar biasa terjadi, seperti kemakmuran, kejayaan, dan bahkan suatu peristiwa yang merugikan yang mendatangkan bencana. Jadi dapat dikatakan bahwa Hari Tuhan bisa merupakan suatu hukuman dan rahmat/kesenangan.[3] Zaman Perjanjian Lama kepercayaan yang berkembang dan populer bagi Israel adalah tentang datangnya suatu hari ketika Allah secara dramatis campur tangan melepaskan umat-Nya dan berbagai ketakutan dan penindasan. Biasanya untuk memperingati peristiwa tersebut diadakan perayaan tahunan dengan mengadakan upacara korban, dengan harapan akan menjadi kemakmuran dan kemenangan Israel atas musuh. Dalam pertengahan abad ke-8 sM menyerukan bahwa kemakmuran yang diperoleh Israel adalah dengan pemerasan dan pelaksanaan agama palsu, dan ketikan hari tiba maka akan nyata dan itulah hari penghakiman (bnd. Am. 5:18-27).
Eskatologi dalam perjanjian baru
Secara etimologi kata eskatologi berasal dari bahasa Yunani œscatoj, artinya terakhir, terdapat 52 kali di dalam Kitab-kitab Perjanjian Baru[11]. Dan 24 kali untuk kata parousia di dalam Perjanjian Baru yang artinya kehadiran, kedatangan[12].
Secara umum istilah eskatologi mengacu kepada pengertian terakhir (Mat. 5:26; Luk 12:59) atau ruang (Kis. 1:8; 13:47) atau waktu (Mat. 12:45; 20:8 ff; 27:64; Mrk. 12:6, 22; Luk. 111:26; Yoh. 7:37; 1 Ptr. 2:20; Why. 2:19). Dan dalam LXX disebut ¹m˜ra yang artinya hari Tuhan[13]. Dalam dunia Yunani kata parousia dipakai untuk kunjungan seorang pejabat tinggi. Dalam apokaliptik Yahudi dipakai untuk kedatangan Allah atau Mesias-Nya[14].
Dalam studi Alkitab kata eskatologi menunjuk pada gagasan-gagasan, baik dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, mengenai periode sejarah atau keberadaan yang terakhir. Akhir dapat berarti titik penghabisan, atau peristiwa-peristiwa yang dengannya segala sesuatu dinilai. Dalam Perjanjian Baru eskatologi merupakan gagasan yang kompleks sekitar Kerajaan Allah dalam pengajaran Yesus, kedatangan Anak Manusia, parousia, dan keadaan yang akan terjadi pada zaman yang datang[15].