Dalam film "Imperfect", terdapat beberapa majas yang digunakan, di antaranya adalah:
1. Personifikasi, yaitu memberikan sifat manusia pada benda mati atau hewan. Contohnya pada kalimat "Jalan-jalan di hatimu yang berliku-liku itu, seakan-akan aku sedang berada di taman hiburan yang penuh teka-teki" yang diucapkan oleh karakter Rara.
2. Metafora, yaitu suatu ungkapan yang melibatkan perbandingan antara dua hal yang sebenarnya tidak berkaitan. Contohnya pada kalimat "Bersyukur, hidup ini nggak selalu tentang pacar dan menikah. Hidup ini tentang bagaimana kamu bisa jadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari" yang diucapkan oleh karakter Rara.
3. Hiperbola, yaitu penggunaan kata-kata yang berlebihan untuk memperjelas atau memberikan efek yang dramatis. Contohnya pada kalimat "Enggak apa-apa deh, cuma tangan saya yang patah" yang diucapkan oleh karakter Rara ketika sebenarnya dia mengalami cidera yang lebih serius.
4. Ironi, yaitu penggunaan kata-kata yang bertentangan dengan makna sebenarnya untuk mengungkapkan makna yang tersembunyi. Contohnya pada kalimat "Sudah jatuh tertimpa tangga, masih mau jatuh lagi?" yang diucapkan oleh karakter Rara ketika mengalami banyak masalah dalam hidupnya.
5. Litotes, yaitu penggunaan kata-kata yang merendahkan suatu hal untuk memberikan kesan yang lebih kuat. Contohnya pada kalimat "Itu saja yang bisa aku lakukan, aku hanya orang biasa" yang diucapkan oleh karakter Rara ketika berusaha membantu orang lain namun merasa tidak bisa melakukan banyak hal.
Dalam film "Imperfect", terdapat beberapa majas yang digunakan, di antaranya adalah:
1. Personifikasi, yaitu memberikan sifat manusia pada benda mati atau hewan. Contohnya pada kalimat "Jalan-jalan di hatimu yang berliku-liku itu, seakan-akan aku sedang berada di taman hiburan yang penuh teka-teki" yang diucapkan oleh karakter Rara.
2. Metafora, yaitu suatu ungkapan yang melibatkan perbandingan antara dua hal yang sebenarnya tidak berkaitan. Contohnya pada kalimat "Bersyukur, hidup ini nggak selalu tentang pacar dan menikah. Hidup ini tentang bagaimana kamu bisa jadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari" yang diucapkan oleh karakter Rara.
3. Hiperbola, yaitu penggunaan kata-kata yang berlebihan untuk memperjelas atau memberikan efek yang dramatis. Contohnya pada kalimat "Enggak apa-apa deh, cuma tangan saya yang patah" yang diucapkan oleh karakter Rara ketika sebenarnya dia mengalami cidera yang lebih serius.
4. Ironi, yaitu penggunaan kata-kata yang bertentangan dengan makna sebenarnya untuk mengungkapkan makna yang tersembunyi. Contohnya pada kalimat "Sudah jatuh tertimpa tangga, masih mau jatuh lagi?" yang diucapkan oleh karakter Rara ketika mengalami banyak masalah dalam hidupnya.
5. Litotes, yaitu penggunaan kata-kata yang merendahkan suatu hal untuk memberikan kesan yang lebih kuat. Contohnya pada kalimat "Itu saja yang bisa aku lakukan, aku hanya orang biasa" yang diucapkan oleh karakter Rara ketika berusaha membantu orang lain namun merasa tidak bisa melakukan banyak hal.