Rojasqifadilla1. Paradoks : Nasi banyak gulai melimpah, tetapi helat tak bikin kenyang. 2. Hiperbola : Adik – adiknya sudah terbang hambur ke negri orang 4. Perbandingan : Kuah gulai rebungnya encer seperti kuah sayur toge.
5. Personifikasi : Akibatnya, berseraklah fitnah dan cela yang mesti ditanggung tuan rumah. 6. Alegori : Tabiat orang tua memang selalu begitu, walau terasa semanis gula tak bakal langsung direguknya, meski sepahit empedu tidak pula buru – buru dimuntahkannya, mesti matang ia menimbang. 7. Alegori : Derajat keluarga Azrial memang seumpama lurah tak berbatu, seperti sawah tak berpembatang, tak ada yang bisa diandalkan 8. Simile : Ibarat emas dan loyang perbedaan mereka. 9.ironi : "bahkanbilsa ia jadi kepala desapun ,tak sudi saya mempunyai menantu anak juru masak!" bentak mangkudun. 10.perumpamaan: lurah tak berbatu, sawah tak berpematang, 11.ironi : "kuah gulai rebungnya encer seperti kuah sayur toge. kembang perut kami dibuatnya."
2. Hiperbola : Adik – adiknya sudah terbang hambur ke negri orang
4. Perbandingan : Kuah gulai rebungnya encer seperti kuah sayur toge.
5. Personifikasi : Akibatnya, berseraklah fitnah dan cela yang mesti ditanggung tuan rumah.
6. Alegori : Tabiat orang tua memang selalu begitu, walau terasa semanis gula tak bakal langsung direguknya, meski sepahit empedu tidak pula buru – buru dimuntahkannya, mesti matang ia menimbang.
7. Alegori : Derajat keluarga Azrial memang seumpama lurah tak berbatu, seperti sawah tak berpembatang, tak ada yang bisa diandalkan
8. Simile : Ibarat emas dan loyang perbedaan mereka.
9.ironi : "bahkanbilsa ia jadi kepala desapun ,tak sudi saya mempunyai menantu anak juru masak!" bentak mangkudun.
10.perumpamaan: lurah tak berbatu, sawah tak berpematang,
11.ironi : "kuah gulai rebungnya encer seperti kuah sayur toge. kembang perut kami dibuatnya."