denokdhandyTerbagi 4:I. MAJAS PERBANDINGANII. MAJAS PERTENTANGAN III. MAJAS PERTAUTAN IV. MAJAS PERULANGAN/PENEGASAN
untuk MAJAS PERULANGAN/PENEGASAN •Majas Pleonasme adalah Majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh : Mari naik ke atas agar dapat meliahat pemandangan•Majas Antiklimaks adalah Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang makin lama makin menurun. Contoh : Para bupati, para camat, dan para kepala desa•Majas Klimaks adalah Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut yang makin lama makin mendebat. Contoh : Semua anak – anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakekMajas Aliterasi adalah Majas yang memanfaatkan kata – kata yang bunyi awalnya sama. Contoh : Inikah Indahnya Impian ?•Majas Antanaklasis adalah Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah•Majas Repetisi adalah Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan. Contoh : Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku
0 votes Thanks 0
ndyafiira50
bukan kaya majas hiperbola,litotes dll gitu?
dikka343Majas perbandingan : - Alegori : Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran. Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut. - Alusio : Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal. Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.
- Simile : Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai". Contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
- Metafora : Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama. Contoh: Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.
-Antropomorfisme : Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia
-Sinestesi : Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya. Contoh: Dengan telaten, Ibu mengendus setiap mangga dalam keranjang dan memilih yang berbau manis. (Bau: indera penciuman, Manis: indera pengecapan)
-Antonomasia : Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
-Aptronim : Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
-Metonimia : Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Contoh: Karena sering menghisap jarum, dia terserang penyakit paru-paru.(Rokok merek Djarum).
-Hipokorisme : Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
-Litotes : Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri. Contoh: Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku.
-Hiperbola : Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal. Contoh: Gedung-gedung perkantoran di kota-kota besar telah mencapai langit.
-Personifikasi : Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia. Contoh: Hembusan angin di tepi pantai membelai rambutku.Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.Contoh:Sejak kemarin dia tidak kelihatan batang hidungnya.Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.Contoh: Indonesia bertanding voli melawan Thailand.Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.Contoh: Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.Contoh: Kucing itu berpikir keras, bagaimana cara terbaik untuk menyantap tikus di depannya.Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.Contoh: Kita bermain ke Ina. (Dalam hal ini, 'Ina' menjadi perwakilan dari lokasi 'rumah milik Ina'.)Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.Contoh: Masalahnya rumit, susah mencari jalan keluarnya seperti benang kusut. Majas sindiran :Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.Contoh: Suaramu merdu seperti kaset kusut.
Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.Contoh : Kamu tidak dapat mengerjakan soal yang semudah ini? Dasar otak udang isi kepalamu!Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).Contoh: Kamu kan sudah pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.
untuk MAJAS PERULANGAN/PENEGASAN
•Majas Pleonasme adalah Majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh : Mari naik ke atas agar dapat meliahat pemandangan•Majas Antiklimaks adalah Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang makin lama makin menurun. Contoh : Para bupati, para camat, dan para kepala desa•Majas Klimaks adalah Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut yang makin lama makin mendebat. Contoh : Semua anak – anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakekMajas Aliterasi adalah Majas yang memanfaatkan kata – kata yang bunyi awalnya sama. Contoh : Inikah Indahnya Impian ?•Majas Antanaklasis adalah Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah•Majas Repetisi adalah Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan. Contoh : Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku
- Alegori : Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
- Alusio : Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.
- Simile : Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".
Contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
- Metafora : Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh: Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.
-Antropomorfisme : Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia
-Sinestesi : Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
Contoh: Dengan telaten, Ibu mengendus setiap mangga dalam keranjang dan memilih yang berbau manis. (Bau: indera penciuman, Manis: indera pengecapan)
-Antonomasia : Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
-Aptronim : Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
-Metonimia : Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh: Karena sering menghisap jarum, dia terserang penyakit paru-paru.(Rokok merek Djarum).
-Hipokorisme : Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
-Litotes : Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.
Contoh: Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku.
-Hiperbola : Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
Contoh: Gedung-gedung perkantoran di kota-kota besar telah mencapai langit.
-Personifikasi : Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.
Contoh: Hembusan angin di tepi pantai membelai rambutku.Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.Contoh:Sejak kemarin dia tidak kelihatan batang hidungnya.Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.Contoh: Indonesia bertanding voli melawan Thailand.Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.Contoh: Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.Contoh: Kucing itu berpikir keras, bagaimana cara terbaik untuk menyantap tikus di depannya.Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.Contoh: Kita bermain ke Ina. (Dalam hal ini, 'Ina' menjadi perwakilan dari lokasi 'rumah milik Ina'.)Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.Contoh: Masalahnya rumit, susah mencari jalan keluarnya seperti benang kusut.
Majas sindiran :Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.Contoh: Suaramu merdu seperti kaset kusut.
Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.Contoh : Kamu tidak dapat mengerjakan soal yang semudah ini? Dasar otak udang isi kepalamu!Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).Contoh: Kamu kan sudah pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.