Waluyo (1987:107 - 118) membagi tema puisi menjadi 4 tema yaitu:
1. Tema ketuhanan
Tema ketuhanan merupakan puisi yang menunjukan adanya pengalaman religi penyair yang dapat dicirikan dari diksi yang syarat akan ketuhanan dan beribadatan.
2. Tema kebangsaan/ patriotisme
Puisi yang mengambarkan cinta tanah air, perjuangan, kepahlawanan, dan kemerdekaan. Puisi ini dapat ditampilkan untuk mempuk jiwa kebangsaan, rasa memiliki, dan menghargai jasa para pahlawan.
3. Tema kemanusiaan
Tema ini menyampaikan tentang harkat dan martabat manusia. Manusia sebagai mahluk yang sempurna memiliki harkat dan marbat yang tinggi yang harus disuarakan ke khalayak.
4. Tema Keadilan sosial
Tema ini biasanya menyuarakan kesengasaraan, penderitaan, kesenjangan, dan kemisikinan rakyat. Misalkan saja puisi yang disuarakan oleh korban perang atau rakyat sipil.
5. Tema Kedaulatan Rakyat
Puisi dengan tema lebih lebih cenderung memberikan kritik dalam menentang kekuasaan atau penjajahan yang sewanang - wenang. Ketika perlawanan secara secara birokrarif dan fisik sudah tidak lagi mampu menjawab suatu kesewenangan, puisi menjadi salah satu jalan untuk menyuaran keresahan rakyat.
latar dalam puisi berhubungan dengan penyebutan nama tempat, angka tahun, dan penggambaran suasana dan situasi sosial tertentu.
Waluyo (1987:107 - 118) membagi tema puisi menjadi 4 tema yaitu:
1. Tema ketuhanan
Tema ketuhanan merupakan puisi yang menunjukan adanya pengalaman religi penyair yang dapat dicirikan dari diksi yang syarat akan ketuhanan dan beribadatan.
2. Tema kebangsaan/ patriotisme
Puisi yang mengambarkan cinta tanah air, perjuangan, kepahlawanan, dan kemerdekaan. Puisi ini dapat ditampilkan untuk mempuk jiwa kebangsaan, rasa memiliki, dan menghargai jasa para pahlawan.
3. Tema kemanusiaan
Tema ini menyampaikan tentang harkat dan martabat manusia. Manusia sebagai mahluk yang sempurna memiliki harkat dan marbat yang tinggi yang harus disuarakan ke khalayak.
4. Tema Keadilan sosial
Tema ini biasanya menyuarakan kesengasaraan, penderitaan, kesenjangan, dan kemisikinan rakyat. Misalkan saja puisi yang disuarakan oleh korban perang atau rakyat sipil.
5. Tema Kedaulatan Rakyat
Puisi dengan tema lebih lebih cenderung memberikan kritik dalam menentang kekuasaan atau penjajahan yang sewanang - wenang. Ketika perlawanan secara secara birokrarif dan fisik sudah tidak lagi mampu menjawab suatu kesewenangan, puisi menjadi salah satu jalan untuk menyuaran keresahan rakyat.
latar dalam puisi berhubungan dengan penyebutan nama tempat, angka tahun, dan penggambaran suasana dan situasi sosial tertentu.