adyasari
Dilihat dari fungsinya dapat dibedakan dua macam kata penghubung sebagai berikut: (1) Kata penghubung yang menghubungkan kata, klausa, atau kalimat yang kedudukannya setara. Kata penghubung ini dibedakan lagi menjadi kata penghubung yang: (a) menggabungkan biasa, yaitu dan, dengan, serta. (b) menggabungkan memilih, yaitu atau. (c) menggabungkan mempertentangkan, yaitu tetapi, namun, sedangkan, sebaliknya. (d) menggabungkan membetulkan, yaitu melainkan, hanya. (e) menggabungkan menegaskan, yaitu bahwa, malah, lagipuula, apalagi, jangankan. (f) menggabungkan membatasi, yaitu kecuali, hanya. (g) menggabungkan mengurutkan, yaitu lalu, kemudian, selanjutnya. (h) menggabungkan menyamakan, yaitu yaitu, yakni, adalah, bahwa, ialah. (i) menggabungkan menyimpulkan, yaitu jadi, karena itu, oleh sebab itu. (2) Kata penghubung yang menghubungkan klausa dengan klausa yang kedudukannya bertingkat. Kata penghubung ini dibedakan lagi menjadi kata penghubung yang menggabungkan: (a) menyatakan sebab, yaitu sebab, karena. (b) menyatakan syarat, yaitu kalau, jikalau, jika, bila, apabila, asal. (c) menyatakan tujuan, yaitu agar, supaya. (d) menyatakan waktu, yaitu ketika, sewaktu, sebelum, sesudah, tatkala. (e) menyatakan akibat, yaitu sampai, hingga, sehingga. (f) menyatakan sasaran, yaitu untuk, guna. (g) menyatakan perbandingan, yaitu seperti, laksana, sebagai. (h) menyatakan tempat, yaitu tempat. Jika dilihat dari kedudukannya konjungsi dibagi dua, yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. 1. Konjungsi Koordinatif Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang kedudukannya sederajat atau setara (Abdul Chaer, 2008: 98). Contoh: dan penanda hubungan penambahan serta penanda hubungan pendampingan atau penanda hubungan pemilihan tetapi penanda hubungan perlawanan melainkan penanda hubungan perlawanan padahal penanda hubungan pertentangan sedangkan penanda hubungan pertentangan Konjungsi koordinatif agak berbeda dengan konjungsi lain, karena selain menghubungkan klausa juga menghubungkan kata. Seperti contoh berikut: (a) Dia menangis dan istrinya pun tersedu-sedu. (b) Aku yang datang ke rumahmu atau kamu yang datang ke rumahku? (c) Dia terus saja berbicara, tetapi istrinya hanya terdiam saja. (d) Andi pura-pura tidak tahu, padahal tahu banyak. (e) Ibu sedang mencuci baju, sedangkan Ayah membaca Koran.2. Konjungsi Subordinatif Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat (kalusa) yang kedudukannya tidak sederajat (Abdul Chaer, 2008: 100). Konjungsi subordinatif dibagi menjadi tiga belas kelompok sebagai berikut: 1. Konjungsi suordinatif waktu: sejak, semenjak, sedari, sewaktu, tatkala, ketika, sementara, begitu, seraya, selagi, selama, serta, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum sehabis, selesai, seusai, hingga, sampai. 2. Konjungsi subordinatif syarat: jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala. 3. Konjungsi subordinatif pengandaian: andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya. 4. Konjungsi subordinatif tujuan: agar, supaya, biar. 5. Konjungsi subordinatif konsesif: biar(pun), walau(pun), sekalipun, sungguhpun, kendati(pun). 6. Konjungsi subordinatif pembandingan: seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, alih-alih. 7. Konjungsi subordinatif sebab: sebab, karena, oleh karena, oleh sebab. 8. Konjungsi subordinatif hasil: sehingga, sampai(sampai), maka(nya). 9. Konjungsi subordinatif alat: dengan, tanpa. 10. Konjungsi subordinatif cara: dengan, tanpa. 11. Konjungsi subordinatif komplementasi: bahwa 12. Konjungsi suboerdinatif atributif: yang 13. Konjungsi subordinatif perbandingan: sama …. dengan, lebih …. dari(pada)
3 votes Thanks 9
Sita96
CONTOH KATA HUBUNG : DAN : MELA DAN RISA MEMBUAT PR BERSAMA DARI : 5 DARI 20 ORANG SISWA MASIH BELUM BISA MEMBACA KE : RANI PERGI KE TAMAN UNTUK BERLIBUR LALU : SETELAH ITU LALU MEREKA PERGI AKHIRNYA : PADA AKHIRNYA MEREKA SELAMAT
(1) Kata penghubung yang menghubungkan kata, klausa, atau kalimat yang kedudukannya setara. Kata penghubung ini dibedakan lagi menjadi kata penghubung yang:
(a) menggabungkan biasa, yaitu dan, dengan, serta.
(b) menggabungkan memilih, yaitu atau.
(c) menggabungkan mempertentangkan, yaitu tetapi, namun, sedangkan, sebaliknya.
(d) menggabungkan membetulkan, yaitu melainkan, hanya.
(e) menggabungkan menegaskan, yaitu bahwa, malah, lagipuula, apalagi, jangankan.
(f) menggabungkan membatasi, yaitu kecuali, hanya.
(g) menggabungkan mengurutkan, yaitu lalu, kemudian, selanjutnya.
(h) menggabungkan menyamakan, yaitu yaitu, yakni, adalah, bahwa, ialah.
(i) menggabungkan menyimpulkan, yaitu jadi, karena itu, oleh sebab itu.
(2) Kata penghubung yang menghubungkan klausa dengan klausa yang kedudukannya bertingkat. Kata penghubung ini dibedakan lagi menjadi kata penghubung yang menggabungkan:
(a) menyatakan sebab, yaitu sebab, karena.
(b) menyatakan syarat, yaitu kalau, jikalau, jika, bila, apabila, asal.
(c) menyatakan tujuan, yaitu agar, supaya.
(d) menyatakan waktu, yaitu ketika, sewaktu, sebelum, sesudah, tatkala.
(e) menyatakan akibat, yaitu sampai, hingga, sehingga.
(f) menyatakan sasaran, yaitu untuk, guna.
(g) menyatakan perbandingan, yaitu seperti, laksana, sebagai.
(h) menyatakan tempat, yaitu tempat.
Jika dilihat dari kedudukannya konjungsi dibagi dua, yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. 1. Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang kedudukannya sederajat atau setara (Abdul Chaer, 2008: 98). Contoh:
dan penanda hubungan penambahan
serta penanda hubungan pendampingan
atau penanda hubungan pemilihan
tetapi penanda hubungan perlawanan
melainkan penanda hubungan perlawanan
padahal penanda hubungan pertentangan
sedangkan penanda hubungan pertentangan
Konjungsi koordinatif agak berbeda dengan konjungsi lain, karena selain menghubungkan klausa juga menghubungkan kata. Seperti contoh berikut:
(a) Dia menangis dan istrinya pun tersedu-sedu.
(b) Aku yang datang ke rumahmu atau kamu yang datang ke rumahku?
(c) Dia terus saja berbicara, tetapi istrinya hanya terdiam saja.
(d) Andi pura-pura tidak tahu, padahal tahu banyak.
(e) Ibu sedang mencuci baju, sedangkan Ayah membaca Koran.2. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat (kalusa) yang kedudukannya tidak sederajat (Abdul Chaer, 2008: 100). Konjungsi subordinatif dibagi menjadi tiga belas kelompok sebagai berikut:
1. Konjungsi suordinatif waktu: sejak, semenjak, sedari, sewaktu, tatkala, ketika, sementara, begitu, seraya, selagi, selama, serta, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum sehabis, selesai, seusai, hingga, sampai.
2. Konjungsi subordinatif syarat: jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala.
3. Konjungsi subordinatif pengandaian: andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya.
4. Konjungsi subordinatif tujuan: agar, supaya, biar.
5. Konjungsi subordinatif konsesif: biar(pun), walau(pun), sekalipun, sungguhpun, kendati(pun).
6. Konjungsi subordinatif pembandingan: seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, alih-alih.
7. Konjungsi subordinatif sebab: sebab, karena, oleh karena, oleh sebab.
8. Konjungsi subordinatif hasil: sehingga, sampai(sampai), maka(nya).
9. Konjungsi subordinatif alat: dengan, tanpa.
10. Konjungsi subordinatif cara: dengan, tanpa.
11. Konjungsi subordinatif komplementasi: bahwa
12. Konjungsi suboerdinatif atributif: yang
13. Konjungsi subordinatif perbandingan: sama …. dengan, lebih …. dari(pada)
DAN : MELA DAN RISA MEMBUAT PR BERSAMA
DARI : 5 DARI 20 ORANG SISWA MASIH BELUM BISA MEMBACA
KE : RANI PERGI KE TAMAN UNTUK BERLIBUR
LALU : SETELAH ITU LALU MEREKA PERGI
AKHIRNYA : PADA AKHIRNYA MEREKA SELAMAT