Lukisan di dinding gua leang-leang diduga merupakan salah satu contoh hasil budaya Zaman ? a) Paleolitikum b) Mesolitikum c) Neolitikum d) Megalitikum e) Pwrunggu
Lukisan di dinding gua leang-leang diduga merupakan salah satu contoh hasil budaya Zaman: a. Paleolitikum
Jawaban panjang
Lukisan di gua Leang-Leang merupakan salah satu artefak budaya sebagai bukti kekayaan dan simbol peradaban manusia. Lukisan merupakan abstraksi ide-ide, religi mitis, dan sumber pandangan hidup masyarakat prasejarah. Lukisan prasejarah gua Leang-Leang adalah virtual space, atau gambaran dari mitos-mitos yang dipercayai dalam kehidupan masyarakatnya.
Gua Pettae dan Pettae Kere di Leang-leang adalah objek wisata andalan Maros. Gua ini berada di Taman Prasejarah Leang-leang. Awalnya, pada tahun 1950, dua arkeolog Belanda, Van Heekeren dan Heeren Palm, menemukan dua buah gua di Leang-Leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Gua di Leang-leang menggambarkan kehidupan manusia zaman lampau. Dinding Gua di Leang-leang penuh dengan lukisan sejarah. Di antara lukisan tersebut adalah cap tangan menggunakan cat merah. Menurut para ahli arkeologi, lukisan di kedua gua tersebut sudah berumur 5.000 tahun. Mereka juga menduga Gua di Leang-leang telah dihuni sejak 8.000-3.000 SM.
Paleolitikum atau zaman batu tua disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya periode ini disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat sederhana. Manusia pendukung zaman ini adalah Pithecantropus Erectus, Homo Wajakensis, Meganthropus Paleojavanicus dan Homo Soloensis. Fosil-fosil ini ditemukan di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo.
Zaman Paleolithikum ditandai dengan kebudayan manusia yang masih sangat sederhana. Ciri-ciri kehidupan manusia pada zaman Paleolithikum, yakni:
1. Hidup berpindah-pindah
2. Berburu
3. Menangkap ikan
Ciri-ciri zaman paleolithikum
1. Jenis Manusia
Berdasarkan penemuan fosil manusia purba, jenis manusia purba hidup pada zaman Paleolitikum adalah Pithecanthropus Erectus, Homo Wajakensis, Meganthropus paleojavanicus, dan Homo Soliensis. Fosil ini ditemukan di aliran sungai Bengawan Solo.
2. Kebudayaan
Berdasarkan daerah penemuannya maka alat-alat kebudayaan Paleolithikum tersebut dapat dikelompokan menjadi kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong. Berikut ini adalah penjelasan kedua kebudayaan tersebut:
a. Kebudayaan Pacitan. Pada tahun 1935, von Koenigswald menemukan alat batu dan kapak genggam di daerah Pacitan. Kapak genggam itu berbentuk kapak tetapi tidak bertangkai. Kapak ini masih dikerjakan dengan sangat kasar dan belum dihaluskan. Para ahli menyebutkan bahwa kapak itu adalah kapak penetak. Selain di Pacitan alat-alat banyak ditemukan di Progo dan Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan Lahat (Sumatera Utara).
b. Kebudayaan Ngandong. Para ahli berhasil menemukan alat-alat dari tulang, flakes, alat penusuk dari tanduk rusa dan ujung tombak bergigi di daerah Ngandong dan Sidoarjo. Selain itu di dekat Sangiran ditemukan alat sangat kecil dari betuan yang amat indah. Alat ini dinamakan Serbih Pilah, dan banyak ditemukan di Cabbenge (Sulawesi Selatan) yang terbuat dari batu-batu indah seperti kalsedon. Kebudayaan Ngandong juga didukung oleh penemuan lukisan pada dinding goa seperti lukisan tapak tangan berwarna merah dan babi hutan ditemukan di Goa Leang Pattae (Sulawesi Selatan)
Alat-alat yang digunakan pada zaman Paleolitikum adalah alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Contoh alat-alat tersebut adalah sebagai berikut:
2. Kapak Perimbas. Kapak perimbas berpungsi untuk merimbas kayu, memahat tulang dan sebagai senjata.
3. Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa. Fungsi dari alat ini adalah untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah. Selain itu alat ini juga biasa digunakan sebagai alat untuk menangkap ikan
4. Flakes adalah alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon, yang dapat digunakan untuk mengupas makanan.
21 votes Thanks 101
ILhamdahSmandaLukisan di dinding gua leang-leang diduga merupakan salah satu contoh hasil budaya Zaman
Verified answer
Jawaban singkat atau to the point
Lukisan di dinding gua leang-leang diduga merupakan salah satu contoh hasil budaya Zaman:
a. Paleolitikum
Jawaban panjang
Lukisan di gua Leang-Leang merupakan salah satu artefak budaya sebagai bukti kekayaan dan simbol peradaban manusia. Lukisan merupakan abstraksi ide-ide, religi mitis, dan sumber pandangan hidup masyarakat prasejarah. Lukisan prasejarah gua Leang-Leang adalah virtual space, atau gambaran dari mitos-mitos yang dipercayai dalam kehidupan masyarakatnya.
Gua Pettae dan Pettae Kere di Leang-leang adalah objek wisata andalan Maros. Gua ini berada di Taman Prasejarah Leang-leang. Awalnya, pada tahun 1950, dua arkeolog Belanda, Van Heekeren dan Heeren Palm, menemukan dua buah gua di Leang-Leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Gua di Leang-leang menggambarkan kehidupan manusia zaman lampau. Dinding Gua di Leang-leang penuh dengan lukisan sejarah. Di antara lukisan tersebut adalah cap tangan menggunakan cat merah. Menurut para ahli arkeologi, lukisan di kedua gua tersebut sudah berumur 5.000 tahun. Mereka juga menduga Gua di Leang-leang telah dihuni sejak 8.000-3.000 SM.
Paleolitikum atau zaman batu tua disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya periode ini disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat sederhana. Manusia pendukung zaman ini adalah Pithecantropus Erectus, Homo Wajakensis, Meganthropus Paleojavanicus dan Homo Soloensis. Fosil-fosil ini ditemukan di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo.
Zaman Paleolithikum ditandai dengan kebudayan manusia yang masih sangat sederhana. Ciri-ciri kehidupan manusia pada zaman Paleolithikum, yakni:
1. Hidup berpindah-pindah
2. Berburu
3. Menangkap ikan
Ciri-ciri zaman paleolithikum
1. Jenis Manusia
Berdasarkan penemuan fosil manusia purba, jenis manusia purba hidup pada zaman Paleolitikum adalah Pithecanthropus Erectus, Homo Wajakensis, Meganthropus paleojavanicus, dan Homo Soliensis. Fosil ini ditemukan di aliran sungai Bengawan Solo.
2. Kebudayaan
Berdasarkan daerah penemuannya maka alat-alat kebudayaan Paleolithikum tersebut dapat dikelompokan menjadi kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong. Berikut ini adalah penjelasan kedua kebudayaan tersebut:
a. Kebudayaan Pacitan. Pada tahun 1935, von Koenigswald menemukan alat batu dan kapak genggam di daerah Pacitan. Kapak genggam itu berbentuk kapak tetapi tidak bertangkai. Kapak ini masih dikerjakan dengan sangat kasar dan belum dihaluskan. Para ahli menyebutkan bahwa kapak itu adalah kapak penetak. Selain di Pacitan alat-alat banyak ditemukan di Progo dan Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan Lahat (Sumatera Utara).
b. Kebudayaan Ngandong. Para ahli berhasil menemukan alat-alat dari tulang, flakes, alat penusuk dari tanduk rusa dan ujung tombak bergigi di daerah Ngandong dan Sidoarjo. Selain itu di dekat Sangiran ditemukan alat sangat kecil dari betuan yang amat indah. Alat ini dinamakan Serbih Pilah, dan banyak ditemukan di Cabbenge (Sulawesi Selatan) yang terbuat dari batu-batu indah seperti kalsedon. Kebudayaan Ngandong juga didukung oleh penemuan lukisan pada dinding goa seperti lukisan tapak tangan berwarna merah dan babi hutan ditemukan di Goa Leang Pattae (Sulawesi Selatan)
Alat-alat yang digunakan pada zaman Paleolitikum adalah alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Contoh alat-alat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kapak Genggam. Kapak genggam berfungsi menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang.
2. Kapak Perimbas. Kapak perimbas berpungsi untuk merimbas kayu, memahat tulang dan sebagai senjata.
3. Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa. Fungsi dari alat ini adalah untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah. Selain itu alat ini juga biasa digunakan sebagai alat untuk menangkap ikan
4. Flakes adalah alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon, yang dapat digunakan untuk mengupas makanan.
=> A. Paleolithikum
Semoga membantu yaa :D