RahmatPirwanja
Jawa bertetangga dengan Sumatera di sebelah barat, Bali di timur, Kalimantan di utara, dan Pulau Natal di selatan.
2 votes Thanks 0
afmrcerlinsty
Secara geografis pulau Jawa dan Madura terletak antara selat sunda dan pulau bali serta antara samudra hindia dan laut jawa.
wimajimin
Pulau jawa luasnya 127.000 Km persegi, memanjang dari barat ke timur lebih kurang 1.000 kiloeter. Bentuknua yang memanjang dan sempit karena kedudukannya ada dalam suatu geosinklinal muda dan jalur orogenetik dengan vulkanisme kuat. Pulau jawa merupakan bagian dari system Pegunungan Sunda yang memanjang dari timur : Busur Banda-sepanjang Kepilauan Sunda Kecil-Pulau Jawa-Pulau Sumatera-Pulau Andaman-Pulau Nikobar-Arakan Yoma(di Myanmar) yang di sini bertemu dengan Sistem Himalaya dengan sudut yang tajam.
Perbedaan topografi di pulau jawa yang di sebabkan oleh perbedaan batuan tidak begitu tampak. Walau demikian, topografi Pilau Jawa belum seluruhnya menjadi peneplain yang rendah karena erosi dan denudasi telah diimbangi oleh gerak-gerak orogenesis dan epirogenesis pada daerah yang tidak stabil ini (sebagai hasil pemerosotan bagian tenggara Benua Asia). Pelipatan Telah Berlangsung selama Pleistosen(10.000-1 Juta tahun yang lalu) dan gunung-gunung berapi yang besar telah mengeluarkan material yang lebih banyak pada pemukaan bumi dibanding yang dapat diangkut oleh erosi. Sebelum pelipatan yang membentuk geantiklin Jawa tersebut berlangsung, wilayah lahan ini semula berupa hampir rata (peneplain). Segera setelah terbentuknya Geantiklin Jawa maka sepanjang sumbunya (arah barat-timur) mengalami sesaran yaitu bahwa setengah bagian berundak (stepfaults). Disamping itu Geantiklin Jawa juga tersesarkan secara tranversal (arah utara-selatan) pada bagian tengahnya.
Secara fisiologis Pulau Jawa dapat dibedakan menjadi tiga zone yang memanjang dari Barat-Timur secara Paralel. Sifat ketiga zone tersebut adalh sebagai berikut.
Zone Selatan
Zone ini lebih kurang berupa Pleteau yang miring ke arah selatan menuju Samudera Hindia. Umumnya di bagian utara terpotong oleh gawir (escarpment). Kadang-kadang zone ini begitu terkikis sehingga bentuk plateaunya hilang. Di Pilau Jawa bagian tengah plateau tersebut sebagian dignti oleh dataran alluvial.
2. Zone Tengah
Di Pulau Jawa bagian timur dan sebagin Pulau Jawa bagian Barat zone ini merupakan depresi yang ditumbuhi gunung-gunung berapi. Tetapi dipulau Jawa bagian tengah Zone ini ditempati oleh rangkaian pegunungan (Pegunungan Serayu Selatan) yang di sebelah utaranya berbatasan dengan depresi kecil (Lembah Serayu). Di daerah Banten (Jawa Barat) zone ini ditempati oleh pegunungan dan bukit-bukit.
3. Zone Utara
Zone ini terdiri dari rantai pelipatan berbentuk bukit-bukit dan pegunungan rendah yang diselingi oleh beberapa gunung berapi. Zone ini sering berbatasan dengan dataran alivial.
Disamping pembagian Pulau Jawa atas Zone-zone tersebut di atas, deskripsi selanjutnya Pulau Jawa dibagi atas tiga bagian yaitu bagian timur yang membentang dari semarang ke arah timur, disebut Jawa timur, bagian tengah yang membentang antara Cirebon dan Semarang, disebut jawa tengah, dan bagian yang membentang dari Cirebon kea rah barat disebut Jawa Barat.
Perbedaan topografi di pulau jawa yang di sebabkan oleh perbedaan batuan tidak begitu tampak. Walau demikian, topografi Pilau Jawa belum seluruhnya menjadi peneplain yang rendah karena erosi dan denudasi telah diimbangi oleh gerak-gerak orogenesis dan epirogenesis pada daerah yang tidak stabil ini (sebagai hasil pemerosotan bagian tenggara Benua Asia). Pelipatan Telah Berlangsung selama Pleistosen(10.000-1 Juta tahun yang lalu) dan gunung-gunung berapi yang besar telah mengeluarkan material yang lebih banyak pada pemukaan bumi dibanding yang dapat diangkut oleh erosi. Sebelum pelipatan yang membentuk geantiklin Jawa tersebut berlangsung, wilayah lahan ini semula berupa hampir rata (peneplain). Segera setelah terbentuknya Geantiklin Jawa maka sepanjang sumbunya (arah barat-timur) mengalami sesaran yaitu bahwa setengah bagian berundak (stepfaults). Disamping itu Geantiklin Jawa juga tersesarkan secara tranversal (arah utara-selatan) pada bagian tengahnya.
Secara fisiologis Pulau Jawa dapat dibedakan menjadi tiga zone yang memanjang dari Barat-Timur secara Paralel. Sifat ketiga zone tersebut adalh sebagai berikut.
Zone Selatan
Zone ini lebih kurang berupa Pleteau yang miring ke arah selatan menuju Samudera Hindia. Umumnya di bagian utara terpotong oleh gawir (escarpment). Kadang-kadang zone ini begitu terkikis sehingga bentuk plateaunya hilang. Di Pilau Jawa bagian tengah plateau tersebut sebagian dignti oleh dataran alluvial.
2. Zone Tengah
Di Pulau Jawa bagian timur dan sebagin Pulau Jawa bagian Barat zone ini merupakan depresi yang ditumbuhi gunung-gunung berapi. Tetapi dipulau Jawa bagian tengah Zone ini ditempati oleh rangkaian pegunungan (Pegunungan Serayu Selatan) yang di sebelah utaranya berbatasan dengan depresi kecil (Lembah Serayu). Di daerah Banten (Jawa Barat) zone ini ditempati oleh pegunungan dan bukit-bukit.
3. Zone Utara
Zone ini terdiri dari rantai pelipatan berbentuk bukit-bukit dan pegunungan rendah yang diselingi oleh beberapa gunung berapi. Zone ini sering berbatasan dengan dataran alivial.
Disamping pembagian Pulau Jawa atas Zone-zone tersebut di atas, deskripsi selanjutnya Pulau Jawa dibagi atas tiga bagian yaitu bagian timur yang membentang dari semarang ke arah timur, disebut Jawa timur, bagian tengah yang membentang antara Cirebon dan Semarang, disebut jawa tengah, dan bagian yang membentang dari Cirebon kea rah barat disebut Jawa Barat.