Latar belakang dikeluarkannya kebijakan politik etis oleh pemerintah kolonial belanda
JulioMB Karena cultuurstelsel banyak di-tidaksetujui oleh berbagai pihak, termasuk orang-orang Belanda (saking jahatnya), maka beberapa kalangan Belanda yang disebut borjuis (Pieter Brooshooft (wartawan Koran De Locomotief) dan C.Th. van Deventer (politikus)) membuat suatu keinginan untuk membalas budi 'kebaikan' orang-orang pribumi. Melalui partai liberal yang dipimpin E Douwes Dekker, mereka mengikuti pemilihan umum di Belanda, dan mereka menang.
Setelah menang, mereka lalu menjalankan proker mereka, sesuatu yang dinamakan politik etis, atau balas budi. Isi dari Politik Etis ini adalah Trias Van Deventer, yaitu Irigasi, Edukasi, dan Migrasi.
Pelaksanaannya, hmm bisa dibilang gagal, karena pemerintah Hindia Belanda, hanya mengambil keputusan politik etis ini setengah-setengah. Mereka (Hindia Belanda) tetap ingin menerima penghasilan berlebih dari cultuurstelsel. Buktinya: 1. Pemerintah Hindia Belanda hanya membuka sekolah bagi kaum pribumi terpilih (atau hanya mereka yang menduduki posisi teratas) 2. Hanya ladang Belanda yang mendapat irigasi, sedangkan ladang rakyat tidak 3. Migrasi penduduk hanya ditujukan untuk pertambahan pekerja di perkebunan milik belanda.
Jahat kan??
Semoga membantu!
1 votes Thanks 4
Matrixisme
anda betul, Julio. Sekedar menambahkn, bahkn, kbijakn pemerintah kolonial belanda di bidang pendidikan, dg mnyekolahkn pribumi elit (anak bangsawan/priyayi dan anak dr pnguasa stempat), belakangan hanya skedar tuk memperoleh tenaga kerja ahli yg bs dgaji murah. Dg kata lain, pribumi yg sdh brsekolah tinggi, dipekerjakn oleh pemerintah kolonial belanda dg upah yg sangat minim.
Arinny
Karena artike Van Defenter yag terbit tahun 1878 dan menjadi dasar pidato dari Ratu Wilhelmina di hari naik tahtanya di hadapan Parlemen Belanda. Tanggal 17 September 1901, dikeluarkan politik etis.
Karena cultuurstelsel banyak di-tidaksetujui oleh berbagai pihak, termasuk orang-orang Belanda (saking jahatnya), maka beberapa kalangan Belanda yang disebut borjuis (Pieter Brooshooft (wartawan Koran De Locomotief) dan C.Th. van Deventer (politikus)) membuat suatu keinginan untuk membalas budi 'kebaikan' orang-orang pribumi. Melalui partai liberal yang dipimpin E Douwes Dekker, mereka mengikuti pemilihan umum di Belanda, dan mereka menang.
Setelah menang, mereka lalu menjalankan proker mereka, sesuatu yang dinamakan politik etis, atau balas budi. Isi dari Politik Etis ini adalah Trias Van Deventer, yaitu Irigasi, Edukasi, dan Migrasi.
Pelaksanaannya, hmm bisa dibilang gagal, karena pemerintah Hindia Belanda, hanya mengambil keputusan politik etis ini setengah-setengah. Mereka (Hindia Belanda) tetap ingin menerima penghasilan berlebih dari cultuurstelsel. Buktinya:
1. Pemerintah Hindia Belanda hanya membuka sekolah bagi kaum pribumi terpilih (atau hanya mereka yang menduduki posisi teratas)
2. Hanya ladang Belanda yang mendapat irigasi, sedangkan ladang rakyat tidak
3. Migrasi penduduk hanya ditujukan untuk pertambahan pekerja di perkebunan milik belanda.
Jahat kan??
Semoga membantu!
ini pelajaran tadi pagi di sekolah