Mamanosz
Kelas:ix pelajaran: pkn kategori: opti kata kunci: Bom Bali, 2002, 2005
Bom Bali (Bom Bali Satu pada 12 Oktober 2002, di Kuta, Bali, 202 tewas dan 209 luka-luka, yang dilakukan oleh Abdul Goni cs. dan Bom Bali Dua, 1 Oktober 2005, di Kuta dan Jimbaran, Bali 23 tewas dan 196 luka-luka) merupakan rangkaian tindakan terorisme yang sebenarnya ditujukan untuk warga negara asing. Mengapa warga negara asing yang menjadi target? Hal ini berhubungan dengan situasi internasional, yakni mulai dari peristiwa 9/11 atau penghancuran gedung WTC di Amerika oleh kelompok militan Afganistan, lantas pihak AS membalasnya dengan melakukan operasi militer di kawasan Timur Tengah, khususnya Afganistan dan Irak. Tindakan Amerika dalam operasi militer di kawasan Timur tengah yang mayoritas beragama Islam dianggap berlebihan sehingga mengundang simpati dan reaksi, bahkan di Indonesia sendiri yang notabene mayoritas penduduknya beragama Islam. Oleh sebab itu, di Indonesia sendiri terjadi serangkaian aksi teror atas nama agama. Selain Bali, aksi teror juga terjadi di Jakarta seperti peritiwa Megakuningan, Jakarta. Selain itu, ada pendapat lain bahwa radikalisme yang kembali muncul di Indonesia merupakan kelanjutan dari Darul Islam pimpinan Kartosuwirjo. Kelompok ini dianggap muncul kembali dan menemukan momentumnya pasca 9/11 di Amerika serikat.
Apapun alasannya, peristiwa Bom Bali tersebut telah melanggar hak asasi manusia dan mengancam integrasi NKRI.
pelajaran: pkn
kategori: opti
kata kunci: Bom Bali, 2002, 2005
Bom Bali (Bom Bali Satu pada 12 Oktober 2002, di Kuta, Bali, 202 tewas dan 209 luka-luka, yang dilakukan oleh Abdul Goni cs. dan Bom Bali Dua, 1 Oktober 2005, di Kuta dan Jimbaran, Bali 23 tewas dan 196 luka-luka) merupakan rangkaian tindakan terorisme yang sebenarnya ditujukan untuk warga negara asing.
Mengapa warga negara asing yang menjadi target? Hal ini berhubungan dengan situasi internasional, yakni mulai dari peristiwa 9/11 atau penghancuran gedung WTC di Amerika oleh kelompok militan Afganistan, lantas pihak AS membalasnya dengan melakukan operasi militer di kawasan Timur Tengah, khususnya Afganistan dan Irak.
Tindakan Amerika dalam operasi militer di kawasan Timur tengah yang mayoritas beragama Islam dianggap berlebihan sehingga mengundang simpati dan reaksi, bahkan di Indonesia sendiri yang notabene mayoritas penduduknya beragama Islam. Oleh sebab itu, di Indonesia sendiri terjadi serangkaian aksi teror atas nama agama. Selain Bali, aksi teror juga terjadi di Jakarta seperti peritiwa Megakuningan, Jakarta.
Selain itu, ada pendapat lain bahwa radikalisme yang kembali muncul di Indonesia merupakan kelanjutan dari Darul Islam pimpinan Kartosuwirjo. Kelompok ini dianggap muncul kembali dan menemukan momentumnya pasca 9/11 di Amerika serikat.
Apapun alasannya, peristiwa Bom Bali tersebut telah melanggar hak asasi manusia dan mengancam integrasi NKRI.