ryansinaga02
Penelitian ini dilakukan selama delapan bulan di 12 provinsi, tempat terjadinya kasus penghilangan orang secara paksa. Daerah tersebut adalah Aceh, Sumatera Utara (Medan), Lampung, Jakarta, Jawa Tengah (Solo dan Boyolali), Yogyakarta, Jawa Timur( Blitar), Sulawesi Selatan(Makasar), Sulawesi Tengah (Palu), Bali, Papua dan Timor-Timor.
Peneliti Elsam, Theodora J Erlijn mengatakan terdapat dua motif yang membuat praktek penghilangan paksa terus berulang yakni motif politik dan ekonomi.
Menurut Erlijn, rezim penghilangan paksa telah mengorbankan ratusan ribu orang dengan latar belakang yang beragam selama periode tersebut.
Erlijn mengungkapkan ada sejumlah pola dalam penghilangan paksa yang muncul yaitu korban ditangkap kemudian dibunuh atau korban ditangkap, ditahan di salah satu tempat penahanan kemudian dibunuh/dihilangkan. Atau korban ditangkap, matanya ditutup sepanjang waktu, ditawan ditempat dirahasiakan kemudian dibebaskan atau dipindah ke penjara. semoga benar
Peneliti Elsam, Theodora J Erlijn mengatakan terdapat dua motif yang membuat praktek penghilangan paksa terus berulang yakni motif politik dan ekonomi.
Menurut Erlijn, rezim penghilangan paksa telah mengorbankan ratusan ribu orang dengan latar belakang yang beragam selama periode tersebut.
Erlijn mengungkapkan ada sejumlah pola dalam penghilangan paksa yang muncul yaitu korban ditangkap kemudian dibunuh atau korban ditangkap, ditahan di salah satu tempat penahanan kemudian dibunuh/dihilangkan. Atau korban ditangkap, matanya ditutup sepanjang waktu, ditawan ditempat dirahasiakan kemudian dibebaskan atau dipindah ke penjara. semoga benar