Lapisan tanah di pegunungan Karst relatif tipis. daerah sekitar pegunungan karst pun sering mengalami bencana kekeringan. Deskripsikan hubungan kedua fenomena tersebut terkait daur hidrologi ! please nanti dikumpulkan
Secara geologi, karst Gunungkidul tersusun atas beragamnya formasi batuan yang terdiri dari Formasi Semilir, Oyo, Wonosari, dan Kepek. Secara fisik, kenampakan permukaan berupa bukit-bukit kerucut, telaga, lembah-lembah tertutup, dan mata air permanen serta kenampakan di bawah permukaan berupa speleothem dan aliran sungai bawah permukaan dengan kedalaman sampai 120 meter atau lebih. Kawasan karst memiliki sistem tatanan hidrologi yang unik. Keunikan ini terjadi akibat berkembangnya porositas sekunder dari batuan yang mudah terlarut oleh air. Air di kawasan karst banyak tersimpan di bawah permukaan dan hanya sedikit yang dapat dimanfaatkan secara langsung. Jumlah ketersediaan air di kawasan karst dapat dihitung sebagai surplus air yang diperoleh dari neraca air lahan dengan Metode Thornthwaite-Mather. Ketersediaan air secara klimatologis di kawasan karst Gunungkidul terhitung sebesar 7.28 x 108 m3/tahun, sedangkan kebutuhan air mencapai 0.27 x 108 m3/tahun untuk penggunaan domestik sebesar 0.83 x 107 m3/tahun serta pertanian pada lahan padi dan palawija sebesar 1.88 x 107 m3/tahun. Perbandingan antara kebutuhan dan ketersediaan air di kawasan karst mengidentifikasikan bahwa kawasan ini berada pada kondisi yang belum kritis. Diperlukan adanya pengelolaan kawasan karst yang tepat agar tercapai keberlanjutan. Analisis mengenai ketersediaan air di kawasan karst Gunungkidul dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan kebijakan konservasi sumber daya air kawasan untuk saat ini maupun di saat yang akan datang. Diawali dengan penempatan ijin usaha penambangan yang sesuai dan penanaman vegetasi untuk mempertahankan lapisan tanah yang tipis di permukaan, serta mewujudkan kearifan lokal berprinsip selaras alam seperti pengadaan aturan mengenai sanksi sosial bagi para perusak dan ketentuan mengenai pemanfaatan kawasan terutama bagi para perusahaan yang melakukan galian untuk kegiatan penambangan.
Jawaban:
Secara geologi, karst Gunungkidul tersusun atas beragamnya formasi batuan yang terdiri dari Formasi Semilir, Oyo, Wonosari, dan Kepek. Secara fisik, kenampakan permukaan berupa bukit-bukit kerucut, telaga, lembah-lembah tertutup, dan mata air permanen serta kenampakan di bawah permukaan berupa speleothem dan aliran sungai bawah permukaan dengan kedalaman sampai 120 meter atau lebih. Kawasan karst memiliki sistem tatanan hidrologi yang unik. Keunikan ini terjadi akibat berkembangnya porositas sekunder dari batuan yang mudah terlarut oleh air. Air di kawasan karst banyak tersimpan di bawah permukaan dan hanya sedikit yang dapat dimanfaatkan secara langsung. Jumlah ketersediaan air di kawasan karst dapat dihitung sebagai surplus air yang diperoleh dari neraca air lahan dengan Metode Thornthwaite-Mather. Ketersediaan air secara klimatologis di kawasan karst Gunungkidul terhitung sebesar 7.28 x 108 m3/tahun, sedangkan kebutuhan air mencapai 0.27 x 108 m3/tahun untuk penggunaan domestik sebesar 0.83 x 107 m3/tahun serta pertanian pada lahan padi dan palawija sebesar 1.88 x 107 m3/tahun. Perbandingan antara kebutuhan dan ketersediaan air di kawasan karst mengidentifikasikan bahwa kawasan ini berada pada kondisi yang belum kritis. Diperlukan adanya pengelolaan kawasan karst yang tepat agar tercapai keberlanjutan. Analisis mengenai ketersediaan air di kawasan karst Gunungkidul dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan kebijakan konservasi sumber daya air kawasan untuk saat ini maupun di saat yang akan datang. Diawali dengan penempatan ijin usaha penambangan yang sesuai dan penanaman vegetasi untuk mempertahankan lapisan tanah yang tipis di permukaan, serta mewujudkan kearifan lokal berprinsip selaras alam seperti pengadaan aturan mengenai sanksi sosial bagi para perusak dan ketentuan mengenai pemanfaatan kawasan terutama bagi para perusahaan yang melakukan galian untuk kegiatan penambangan.