zakafadlola
Caranya: Tempelkan penggaris atau mistar pada benda yang akan diukur panjangnya. Titik nol pada penggaris harus tepat dengan ujung awal dari panjang benda yang diukur.Nilai ukur benda ditunjukkan oleh garis pada skala penggaris atau mistar yang bertepatan dengan ujung akhir panjang benda. Contoh:
Nilai hasil pengukuran penggaris atau mistar menunjukkan skala penggaris pada ujung akhir benda yaitu 2,5 cm dan ada ditengah garis kelima dan keenam dari angka dua (atau garis 25 dan 26 dari angka Nol) menunjukkan ukuran skala 0,5 mm. Jadi secara matematisnya: Hasil pengukuran = 2,5 cm + 0,5 mm (konversikan satuan mm jadi cm --> : 10) = 2,5 cm + 0,05 cm = 2,55 cm
3 votes Thanks 5
diangustami
Dalam pengukuran yg perlu diperhatikan adalah posisi nol pada alat ukur.untuk pengukuran panjang,ujung awal benda berimpit dengan angka nol alat ukur.posisi mata harus tegak lurus dengan skala yg ditunjuk,untuk menghindari kesalahan hasil pembacaan pengukuran.
Tempelkan penggaris atau mistar pada benda yang akan diukur panjangnya. Titik nol pada penggaris harus tepat dengan ujung awal dari panjang benda yang diukur.Nilai ukur benda ditunjukkan oleh garis pada skala penggaris atau mistar yang bertepatan dengan ujung akhir panjang benda. Contoh:
Nilai hasil pengukuran penggaris atau mistar menunjukkan skala penggaris pada ujung akhir benda yaitu 2,5 cm dan ada ditengah garis kelima dan keenam dari angka dua (atau garis 25 dan 26 dari angka Nol) menunjukkan ukuran skala 0,5 mm.
Jadi secara matematisnya:
Hasil pengukuran = 2,5 cm + 0,5 mm (konversikan satuan mm jadi cm --> : 10)
= 2,5 cm + 0,05 cm
= 2,55 cm