Buat diagram batang kalau bisa ya langsung buat. Tapi kalau takut salaha arau keselip, disarankan sih buat tabel dulu. Disesuaikan saja mana yang lebih cocok.
Kumpulkan datamu. Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengumpulkan datamu. Ingatlah bahwa sebuah grafik batang harus menunjukkan perbandingan beberapa kategori. Misalkan tujuanmu adalah mengorganisasikan data tentang banyaknya curah hujan sebuah kota selama bulan Februari 2005 hingga Februari 2006. Kamu harus menemukan data curah hujan selama bulan-bulan tersebut. Setelah kamu memiliki datanya, kamu bisa mulai menggambarkan grafik.
Penggunaan lain dari batang segi empat dalam grafik disebut histogram, bukan grafik batang, untuk menunjukkan rentang data yang kontinyu dengan nilai meningkat atau menurun dalam daftar yang dibagi menjadi rentang tertentu untuk menunjukkan perbandingannya. Misalnya, jika kamu ingin mengukur banyaknya siswa dalam kelas berdasarkan tingginya, dan salah satu rentang datanya adalah 120 cm hingga 130 cm, dan selanjutnya, kamu perlu menggunakan histogram.
2
Gambarkan sumbu x dan y. Sumbu ini akan terlihat seperti bentuk L yang besar. Grafik batang seringkali digambarkan saat satu kumpulan data merupakan satu kumpulan kategori (dapat kategori waktu), yang akan menjadi dasarnya. Sumbu yang lain adalah nilai (penjualan, pengeluaran, nilai, skor, jumlah produksi, kuantitas lain, dsb) untuk kategori, kelompok, atau rentang waktu dasarnya.
3
Berilah nama sumbu x. Bagilah sumbunya dengan besar yang sama (unit yang sama) sesuai jumlah batang yang perlu digambar untuk mencari lebar setiap batang. Jika hasilnya pecahan, bulatkan ke bilangan cacah terdekat. Jika batangnya tidak menyentuh satu sama lain, pilihlah tempat yang sesuai dan diamkan jarak kosong antar batang ini, seringkali dari titik awal perkiraan, misalnya Januari, atau tahun tertentu. Dalam soal ini, kamu sebaiknya menamai sumbu x dengan nama setiap bulan yang akan kamu gunakan. Misalkan, kamu ingin membuat grafik bulan dari Februari 2005 dan Februari 2006.
Berilah nama sumbu bawahnya. Jika kamu sudah menandai semua bulan yang akan kamu kategorikan, kamu bisa memberikan nama sumbunya. Dalam hal ini, mari kita namakan sumbunya Bulan.
Berilah nama sumbu x. Bagilah sumbunya dengan besar yang sama (unit yang sama) sesuai jumlah batang yang perlu digambar untuk mencari lebar setiap batang. Jika hasilnya pecahan, bulatkan ke bilangan cacah terdekat. Jika batangnya tidak menyentuh satu sama lain, pilihlah tempat yang sesuai dan diamkan jarak kosong antar batang ini, seringkali dari titik awal perkiraan, misalnya Januari, atau tahun tertentu. Dalam soal ini, kamu sebaiknya menamai sumbu x dengan nama setiap bulan yang akan kamu gunakan. Misalkan, kamu ingin membuat grafik bulan dari Februari 2005 dan Februari 2006.
Berilah nama sumbu bawahnya. Jika kamu sudah menandai semua bulan yang akan kamu kategorikan, kamu bisa memberikan nama sumbunya. Dalam hal ini, mari kita namakan sumbunya Bulan.
4
Berilah nama sumbu y. Bagilah nilai yang terbesar dari semua batang dengan jumlah garis yang ada di bagian bawah sumbu untuk menentukan jarak setiap garis. Jika hasilnya pecahan, bulatkan ke bilangan cacah erdekat. Beri nama titik di mana sumbu bertemu di titik 0. Setiap garis di atas 0 meningkat dengan jumlah yang sama hingga hasilnya sama dengan atau lebih besar daripada batang vertikal tertinggi. Jika kamu ingin menggambarkan curah hujan, dan jangkauan curah hujanmu antara 10 inci dan 70 inci, maka akan masuk akal untuk menamai sumbu vertikal dengan peningkatan 10, mulai dari 0, kemudian 10, kemudian 20, dan seterusnya.
6
Interpretasikan data. Karena kamu sudah membuat grafik batangmu, kamu bisa membaca data dengan lebih baik karena sudah menggambarkannya. Kamu bisa kembali dan melihat aspek penting dari data ini. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Outliers. Outliers adalah potongan data yang berada di luar rentang data normal yang kamu kumpulkan. Dalam kasus ini, curah hujan 1,75 m, yang terjadi pada Februari 2006 adalah outlier karena data yang lain berada di bawah nilai, dengan tingkat curah hujan tertinggi selanjutnya adalah 1 m.
Celah. Carilah celah di antara data. Ada celah dalam data atau tidak adanya curah hujan, di bulan Juli, juga dalam bulan-bulan antara Agustus dan Februari.
Frekuensi. Perhatikan jika ada nilai yang sering muncul. Dalam grafik batang ini, kejadian yang paling sering muncul adalah curah hujan 0,25 m, yang terjadi saat April, Mei, dan Juni.
Cluster. Carilah cluster atau kelompok data. Kebanyakan curah hujan terjadi sekitar bulan Februari, Maret, dan April 2005.
kasus ini, curah hujan 1,75 m, yang terjadi pada Februari 2006 adalah outlier karena data yang lain berada di bawah nilai, dengan tingkat curah hujan tertinggi selanjutnya adalah 1 m.
Celah. Carilah celah di antara data. Ada celah dalam data atau tidak adanya curah hujan, di bulan Juli, juga dalam bulan-bulan antara Agustus dan Februari.
Frekuensi. Perhatikan jika ada nilai yang sering muncul. Dalam grafik batang ini, kejadian yang paling sering muncul adalah curah hujan 0,25 m, yang terjadi saat April, Mei, dan Juni.
Buat diagram batang kalau bisa ya langsung buat. Tapi kalau takut salaha arau keselip, disarankan sih buat tabel dulu. Disesuaikan saja mana yang lebih cocok.
Cara membuat diagram batang:
1
Kumpulkan datamu. Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengumpulkan datamu. Ingatlah bahwa sebuah grafik batang harus menunjukkan perbandingan beberapa kategori. Misalkan tujuanmu adalah mengorganisasikan data tentang banyaknya curah hujan sebuah kota selama bulan Februari 2005 hingga Februari 2006. Kamu harus menemukan data curah hujan selama bulan-bulan tersebut. Setelah kamu memiliki datanya, kamu bisa mulai menggambarkan grafik.
Penggunaan lain dari batang segi empat dalam grafik disebut histogram, bukan grafik batang, untuk menunjukkan rentang data yang kontinyu dengan nilai meningkat atau menurun dalam daftar yang dibagi menjadi rentang tertentu untuk menunjukkan perbandingannya. Misalnya, jika kamu ingin mengukur banyaknya siswa dalam kelas berdasarkan tingginya, dan salah satu rentang datanya adalah 120 cm hingga 130 cm, dan selanjutnya, kamu perlu menggunakan histogram.
2
Gambarkan sumbu x dan y. Sumbu ini akan terlihat seperti bentuk L yang besar. Grafik batang seringkali digambarkan saat satu kumpulan data merupakan satu kumpulan kategori (dapat kategori waktu), yang akan menjadi dasarnya. Sumbu yang lain adalah nilai (penjualan, pengeluaran, nilai, skor, jumlah produksi, kuantitas lain, dsb) untuk kategori, kelompok, atau rentang waktu dasarnya.
3
Berilah nama sumbu x. Bagilah sumbunya dengan besar yang sama (unit yang sama) sesuai jumlah batang yang perlu digambar untuk mencari lebar setiap batang. Jika hasilnya pecahan, bulatkan ke bilangan cacah terdekat. Jika batangnya tidak menyentuh satu sama lain, pilihlah tempat yang sesuai dan diamkan jarak kosong antar batang ini, seringkali dari titik awal perkiraan, misalnya Januari, atau tahun tertentu. Dalam soal ini, kamu sebaiknya menamai sumbu x dengan nama setiap bulan yang akan kamu gunakan. Misalkan, kamu ingin membuat grafik bulan dari Februari 2005 dan Februari 2006.
Berilah nama sumbu bawahnya. Jika kamu sudah menandai semua bulan yang akan kamu kategorikan, kamu bisa memberikan nama sumbunya. Dalam hal ini, mari kita namakan sumbunya Bulan.
Berilah nama sumbu x. Bagilah sumbunya dengan besar yang sama (unit yang sama) sesuai jumlah batang yang perlu digambar untuk mencari lebar setiap batang. Jika hasilnya pecahan, bulatkan ke bilangan cacah terdekat. Jika batangnya tidak menyentuh satu sama lain, pilihlah tempat yang sesuai dan diamkan jarak kosong antar batang ini, seringkali dari titik awal perkiraan, misalnya Januari, atau tahun tertentu. Dalam soal ini, kamu sebaiknya menamai sumbu x dengan nama setiap bulan yang akan kamu gunakan. Misalkan, kamu ingin membuat grafik bulan dari Februari 2005 dan Februari 2006.
Berilah nama sumbu bawahnya. Jika kamu sudah menandai semua bulan yang akan kamu kategorikan, kamu bisa memberikan nama sumbunya. Dalam hal ini, mari kita namakan sumbunya Bulan.
4
Berilah nama sumbu y. Bagilah nilai yang terbesar dari semua batang dengan jumlah garis yang ada di bagian bawah sumbu untuk menentukan jarak setiap garis. Jika hasilnya pecahan, bulatkan ke bilangan cacah erdekat. Beri nama titik di mana sumbu bertemu di titik 0. Setiap garis di atas 0 meningkat dengan jumlah yang sama hingga hasilnya sama dengan atau lebih besar daripada batang vertikal tertinggi. Jika kamu ingin menggambarkan curah hujan, dan jangkauan curah hujanmu antara 10 inci dan 70 inci, maka akan masuk akal untuk menamai sumbu vertikal dengan peningkatan 10, mulai dari 0, kemudian 10, kemudian 20, dan seterusnya.
6
Interpretasikan data. Karena kamu sudah membuat grafik batangmu, kamu bisa membaca data dengan lebih baik karena sudah menggambarkannya. Kamu bisa kembali dan melihat aspek penting dari data ini. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Outliers. Outliers adalah potongan data yang berada di luar rentang data normal yang kamu kumpulkan. Dalam kasus ini, curah hujan 1,75 m, yang terjadi pada Februari 2006 adalah outlier karena data yang lain berada di bawah nilai, dengan tingkat curah hujan tertinggi selanjutnya adalah 1 m.
Celah. Carilah celah di antara data. Ada celah dalam data atau tidak adanya curah hujan, di bulan Juli, juga dalam bulan-bulan antara Agustus dan Februari.
Frekuensi. Perhatikan jika ada nilai yang sering muncul. Dalam grafik batang ini, kejadian yang paling sering muncul adalah curah hujan 0,25 m, yang terjadi saat April, Mei, dan Juni.
Cluster. Carilah cluster atau kelompok data. Kebanyakan curah hujan terjadi sekitar bulan Februari, Maret, dan April 2005.
kasus ini, curah hujan 1,75 m, yang terjadi pada Februari 2006 adalah outlier karena data yang lain berada di bawah nilai, dengan tingkat curah hujan tertinggi selanjutnya adalah 1 m.
Celah. Carilah celah di antara data. Ada celah dalam data atau tidak adanya curah hujan, di bulan Juli, juga dalam bulan-bulan antara Agustus dan Februari.
Frekuensi. Perhatikan jika ada nilai yang sering muncul. Dalam grafik batang ini, kejadian yang paling sering muncul adalah curah hujan 0,25 m, yang terjadi saat April, Mei, dan Juni.