1.jika allah maha adil,kenapa elon musk diberi kekayaan berlimpah padahal dia tidak sholat,zikir ataupun sedekah,sedangkan orang islam yang beribadah pagi sampai malam dengan berdoa di sepertiga malam sampai menangis dia tak kunjung kaya,bahkan untuk makan pun susah ? jelaskan
2.jika allah memberi ujian berdasarkan kemampuan hamba nya kenapa ada sampai hamba yang menyerah pada ujian hidup ?jelaskan
1.) Kekayaan materi tidak selalu menjadi ukuran keberhasilan seseorang dalam pandangan Islam. Kekayaan hanyalah salah satu dari banyak nikmat yang Allah berikan kepada hamba-Nya di dunia. Ada banyak orang kaya yang tidak bahagia dan tidak merasa puas dengan hidup mereka, dan ada orang miskin yang hidupnya penuh dengan kebahagiaan dan kedamaian. Oleh karena itu, kekayaan bukanlah ukuran keberhasilan sejati dalam Islam. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kekayaan seseorang, termasuk kerja keras, keberuntungan, peluang, keahlian, dan banyak lagi. Selain itu, Allah memberikan kekayaan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, tidak hanya kepada orang yang beribadah dengan tekun.
2.) Ujian hidup yang Allah berikan kepada setiap orang berbeda-beda. Ada yang mendapatkan ujian yang lebih berat daripada yang lain, namun kita semua memiliki kemampuan untuk menghadapinya. Ketika seseorang menyerah pada ujian hidup, itu mungkin disebabkan oleh kurangnya keyakinan atau dukungan dari lingkungan sekitarnya.
Namun, kita harus ingat bahwa Allah tidak akan memberikan ujian yang melebihi kemampuan kita untuk menghadapinya. Kita harus berusaha untuk tetap kuat dan tegar dalam menghadapi ujian hidup, serta berserah diri kepada Allah dalam menghadapinya.
-Elon Musk kaya padahal tidak pernah sholat. Siapa yang bersungguh sungguh pasti akan berhasil, Elon Musk bersungguh sungguh dalam menekuni bidangnya sehingga ia berhasil dan kaya
-Orang islam yang beribadah pagi sampai malam dengan berdoa sampai menangis tapi tak kunjung kaya karena tidak berusaha, hanya beribadah terus
Allah tidak akan merubah suatu kaum kecuali mereka merubah diri mereka sendiri
2. Karena hilangnya kepercayaan akan hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari ujian tersebut, dan mungkin juga karena kejahilan syaiton yang membuat manusia tersebut kehilangan kepercayaan dan ketakwaan
Jawaban:
1.) Kekayaan materi tidak selalu menjadi ukuran keberhasilan seseorang dalam pandangan Islam. Kekayaan hanyalah salah satu dari banyak nikmat yang Allah berikan kepada hamba-Nya di dunia. Ada banyak orang kaya yang tidak bahagia dan tidak merasa puas dengan hidup mereka, dan ada orang miskin yang hidupnya penuh dengan kebahagiaan dan kedamaian. Oleh karena itu, kekayaan bukanlah ukuran keberhasilan sejati dalam Islam.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kekayaan seseorang, termasuk kerja keras, keberuntungan, peluang, keahlian, dan banyak lagi. Selain itu, Allah memberikan kekayaan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, tidak hanya kepada orang yang beribadah dengan tekun.
2.) Ujian hidup yang Allah berikan kepada setiap orang berbeda-beda. Ada yang mendapatkan ujian yang lebih berat daripada yang lain, namun kita semua memiliki kemampuan untuk menghadapinya. Ketika seseorang menyerah pada ujian hidup, itu mungkin disebabkan oleh kurangnya keyakinan atau dukungan dari lingkungan sekitarnya.
Namun, kita harus ingat bahwa Allah tidak akan memberikan ujian yang melebihi kemampuan kita untuk menghadapinya. Kita harus berusaha untuk tetap kuat dan tegar dalam menghadapi ujian hidup, serta berserah diri kepada Allah dalam menghadapinya.
Penjelasan:
Semoga membantu
Jawaban:
1. Allah memperlakukan semua nya dengan adil
-Elon Musk kaya padahal tidak pernah sholat. Siapa yang bersungguh sungguh pasti akan berhasil, Elon Musk bersungguh sungguh dalam menekuni bidangnya sehingga ia berhasil dan kaya
-Orang islam yang beribadah pagi sampai malam dengan berdoa sampai menangis tapi tak kunjung kaya karena tidak berusaha, hanya beribadah terus
Allah tidak akan merubah suatu kaum kecuali mereka merubah diri mereka sendiri
2. Karena hilangnya kepercayaan akan hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari ujian tersebut, dan mungkin juga karena kejahilan syaiton yang membuat manusia tersebut kehilangan kepercayaan dan ketakwaan