Konflik dalam cerita ini terjadi ketika Raja Blambangan memutuskan untuk menguji kesetiaan Raden Panji Asmoro Bangun dengan memberinya tugas yang sulit. Tugas tersebut adalah mencari air dari mata air yang berada di tengah hutan yang penuh dengan binatang buas dan jin jahat. Raden Panji Asmoro Bangun berhasil menyelesaikan tugas tersebut dengan bantuan Dewi Rengganis yang menggunakan kekuatannya.
Namun, konflik sebenarnya terjadi ketika Dewi Rengganis dan Raden Panji Asmoro Bangun harus berpisah karena Raja Blambangan tidak mengizinkan mereka bersatu. Dewi Rengganis kemudian mengubah dirinya menjadi sungai yang mengalir di Banyuwangi, sementara Raden Panji Asmoro Bangun menjadi Gunung Raung yang menjaga dan melindungi Banyuwangi.
Meskipun tidak ada konflik yang berkepanjangan atau pertentangan yang intens dalam cerita ini, tetapi cerita ini mengandung elemen cinta yang tidak direstui dan perpisahan yang menyedihkan antara Dewi Rengganis dan Raden Panji Asmoro Bangun.
Konflik dalam cerita ini terjadi ketika Raja Blambangan memutuskan untuk menguji kesetiaan Raden Panji Asmoro Bangun dengan memberinya tugas yang sulit. Tugas tersebut adalah mencari air dari mata air yang berada di tengah hutan yang penuh dengan binatang buas dan jin jahat. Raden Panji Asmoro Bangun berhasil menyelesaikan tugas tersebut dengan bantuan Dewi Rengganis yang menggunakan kekuatannya.
Namun, konflik sebenarnya terjadi ketika Dewi Rengganis dan Raden Panji Asmoro Bangun harus berpisah karena Raja Blambangan tidak mengizinkan mereka bersatu. Dewi Rengganis kemudian mengubah dirinya menjadi sungai yang mengalir di Banyuwangi, sementara Raden Panji Asmoro Bangun menjadi Gunung Raung yang menjaga dan melindungi Banyuwangi.
Meskipun tidak ada konflik yang berkepanjangan atau pertentangan yang intens dalam cerita ini, tetapi cerita ini mengandung elemen cinta yang tidak direstui dan perpisahan yang menyedihkan antara Dewi Rengganis dan Raden Panji Asmoro Bangun.
JADIKAN JAWABAN TERBAIK