Konfigurasi elektron suatu unsur adalah 1 s22 s22 p63 s23 p63 d34 S2 bila atom tersebut membentuk ion dengan muatan 3 + konfigurasi elektronnya menjadi
Konfigurasi elektron suatu unsur adalah 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 3d⁴ 4s² bila atom tersebut membentuk ion dengan muatan 3+ maka konfigurasi berubah menjadi X³⁺ = 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 3d³
Pembahasan
Tahun 1927, W. Heisenberg mengemukakan prinsip ketidakpastian yaitu posisi elektron yang mengelilingi inti atom tidak dapat ditentukan secara pasti. Model atom mekanika kuantum mengemukakan bahwa elektron dalam atom menempati suatu orbital, orbital ini yang merupakan ruang atau awan tempat kebolehjadian terbesar elektron untuk ditemukan dalam atom.
Satu kulit tersusun oleh beberapa sub kulit, satu sub kulit tersusun oleh orbital-orbital, sedangkan satu orbital maksimal berisi dua elektron yang menempati.
Sub kulit s : 1 orbital = 2 elektron maksimal
Sub kulit p : 3 orbital = 6 elektron maksimal
Sub kulit d : 5 orbital = 10 elektron maksimal
Sub kulit f : 7 orbital = 14 elektron maksimal
Bilangan Kuantum
Untuk menyatakan kedudukan elektron dalam suatu orbital menggunakan tiga bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimuth (l), dan bilangan kuantum magnetik (m)
1. Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama (n) menyatakan tingkat energi utama atau kulit atom.
Kulit K = bilangan kuantum utama (n) = 1
Kulit L = bilangan kuantum utama (n) = 2
Kulit M = bilangan kuantum utama (n) = 3
dan seterusnya
2. Bilangan Kuantum Azimuth (l)
Bilangan kuantum azimuth (l) menyatakan subkulit.
Untuk sub kulit s maka bilangan kuantum azimuth (l) = 0
Untuk sub kulit p maka bilangan kuantum azimuth (l) = 1
Untuk sub kulit d maka bilangan kuantum azimuth (l) = 2
Untuk sub kulit f maka Bilangan kuantum azimuth (l) = 3
3. Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik (m) menyatakan orbital khusus yang ditempati elektron pada subkulit. Nilai bilangan kuantum magnetik bergantung pada nilai kuantum azimuth, yaitu –l , . . .0. . . ., + l.
4. Bilangan Kuantum Spin (s)
Bilangan kuantum spin (s) menyatakan perputaran elektron pada sumbunya (rotasi).
Untuk nilai s = + 1/2 maka rotasi elektron searah dengan jarum jam
Sedangkan jika nilai s = – 1/2 maka rotasi elektron berlawanan dengan jarum jam.
Konfigurasi Elektron
Peyusunan elektron pada subkulit atom disebut dengan konfigurasi elektron. Terdapat tiga aturan yang digunakan dalam penulisan konfigurasi elektron yaitu prinsip Aufbau, asas larangan Pauli, dan kaidah Hund.
1. Prinsip Aufbau
Berdasarkan aturan Aufbau, pengisian elektron dimulai dari sub kulit yang memiliki tingkat energi rendah menuju tingkat energi yang tinggi.
Pengisisan elektron dalam orbital cenderung untuk tidak berpasangan lebih dahulu, kemudian apabila tidak ada lagi orbital yang kosong maka barulah elektron akan berpasangan.
3. Larangan Pauli
Bahwa dalam satu atom maka tidak diperbolehkan terdapat dua elektron yang memiliki empat bilangan kuantum yang sama.
Konfigurasi unsur X = 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 4s² 3d⁴
konfigurasi diatas ditulis berdasarkan dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang tinggi sesuai dengan aturan Aufbau.
Jika unsur X membentuk ion positif tiga = X³⁺, maka susunlah konfigurasi berdasarkan urutan bilangan kuantum utama (n), yaitu menjadi
Konfigurasi unsur X = 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 3d⁴ 4s²
X³⁺ artinya ion X melepaskan 3 elektron, maka konfigurasi menjadi
Verified answer
Konfigurasi elektron suatu unsur adalah 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 3d⁴ 4s² bila atom tersebut membentuk ion dengan muatan 3+ maka konfigurasi berubah menjadi X³⁺ = 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 3d³
Pembahasan
Tahun 1927, W. Heisenberg mengemukakan prinsip ketidakpastian yaitu posisi elektron yang mengelilingi inti atom tidak dapat ditentukan secara pasti. Model atom mekanika kuantum mengemukakan bahwa elektron dalam atom menempati suatu orbital, orbital ini yang merupakan ruang atau awan tempat kebolehjadian terbesar elektron untuk ditemukan dalam atom.
Satu kulit tersusun oleh beberapa sub kulit, satu sub kulit tersusun oleh orbital-orbital, sedangkan satu orbital maksimal berisi dua elektron yang menempati.
Sub kulit s : 1 orbital = 2 elektron maksimal
Sub kulit p : 3 orbital = 6 elektron maksimal
Sub kulit d : 5 orbital = 10 elektron maksimal
Sub kulit f : 7 orbital = 14 elektron maksimal
Bilangan Kuantum
Untuk menyatakan kedudukan elektron dalam suatu orbital menggunakan tiga bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimuth (l), dan bilangan kuantum magnetik (m)
1. Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama (n) menyatakan tingkat energi utama atau kulit atom.
Kulit K = bilangan kuantum utama (n) = 1
Kulit L = bilangan kuantum utama (n) = 2
Kulit M = bilangan kuantum utama (n) = 3
dan seterusnya
2. Bilangan Kuantum Azimuth (l)
Bilangan kuantum azimuth (l) menyatakan subkulit.
Untuk sub kulit s maka bilangan kuantum azimuth (l) = 0
Untuk sub kulit p maka bilangan kuantum azimuth (l) = 1
Untuk sub kulit d maka bilangan kuantum azimuth (l) = 2
Untuk sub kulit f maka Bilangan kuantum azimuth (l) = 3
3. Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik (m) menyatakan orbital khusus yang ditempati elektron pada subkulit. Nilai bilangan kuantum magnetik bergantung pada nilai kuantum azimuth, yaitu –l , . . .0. . . ., + l.
4. Bilangan Kuantum Spin (s)
Bilangan kuantum spin (s) menyatakan perputaran elektron pada sumbunya (rotasi).
Untuk nilai s = + 1/2 maka rotasi elektron searah dengan jarum jam
Sedangkan jika nilai s = – 1/2 maka rotasi elektron berlawanan dengan jarum jam.
Konfigurasi Elektron
Peyusunan elektron pada subkulit atom disebut dengan konfigurasi elektron. Terdapat tiga aturan yang digunakan dalam penulisan konfigurasi elektron yaitu prinsip Aufbau, asas larangan Pauli, dan kaidah Hund.
1. Prinsip Aufbau
Berdasarkan aturan Aufbau, pengisian elektron dimulai dari sub kulit yang memiliki tingkat energi rendah menuju tingkat energi yang tinggi.
1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 4f < 5d < 6p < 7s < 5f < 6d < 7p
2. Kaidah Hund
Pengisisan elektron dalam orbital cenderung untuk tidak berpasangan lebih dahulu, kemudian apabila tidak ada lagi orbital yang kosong maka barulah elektron akan berpasangan.
3. Larangan Pauli
Bahwa dalam satu atom maka tidak diperbolehkan terdapat dua elektron yang memiliki empat bilangan kuantum yang sama.
Konfigurasi unsur X = 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 4s² 3d⁴
konfigurasi diatas ditulis berdasarkan dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang tinggi sesuai dengan aturan Aufbau.
Jika unsur X membentuk ion positif tiga = X³⁺, maka susunlah konfigurasi berdasarkan urutan bilangan kuantum utama (n), yaitu menjadi
Konfigurasi unsur X = 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 3d⁴ 4s²
X³⁺ artinya ion X melepaskan 3 elektron, maka konfigurasi menjadi
Konfigurasi X³⁺ = 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 3d³
Pelajari lebih lanjut
1. Materi tentang Konfigurasi elektron golongan IA brainly.co.id/tugas/18696234
2. Materi tentang Konfigurasi elektron berdasarkan subkulit brainly.co.id/tugas/10303795
3. Materi tentang Konfigurasi elektron dengan melihat nomer atom pada tabel periodik unsur brainly.co.id/tugas/9002990
4. Materi tentang Konfigurasi elektron gas mulia brainly.co.id/tugas/1154199
---------------------------------------------------------
Mapel : Kimia
Bab : Struktur atom (K13)
Kelas : X
Semester : 1
Kode : 10. 7. 2
Kata kunci : konfigurasi elektron, sub kulit, ion positif, melepas elektron, kestabilan unsur