Komplikasi resolusi orientasi dalam cerita Malin Kundang dapat diamati melalui plot cerita dan bagaimana karakter utama, yaitu Malin Kundang, mengalami perubahan dalam sikap dan orientasinya.
Dalam cerita Malin Kundang, komplikasi terjadi ketika Malin Kundang, seorang anak yang durhaka terhadap ibunya, menjadi seorang yang kaya dan sukses di dunia. Namun, ketika Malin Kundang dan kapalnya berlabuh kembali di desa asalnya, ibunya yang sudah tua dan membutuhkan bantuan datang ke pelabuhan untuk menemui Malin Kundang.
Di sini, terjadi konflik dan komplikasi dalam resolusi orientasi Malin Kundang. Awalnya, Malin Kundang menolak untuk mengakui ibunya dan menutup diri dari hubungan dengan keluarganya karena dia merasa malu terhadap latar belakangnya yang sederhana. Orientasi Malin Kundang pada saat ini adalah memiliki tujuan untuk membangun kehidupan yang sukses dan meninggalkan masa lalunya.
Namun, di tengah konflik dan tekanan sosial, Malin Kundang menderita kutukan dari ibunya dan berubah menjadi batu di pantai. Komplikasi ini menggambarkan perubahan orientasi Malin Kundang untuk mengakui nilai-nilai keluarga dan menghormati orang tuanya. Meskipun terlambat, Malin Kundang akhirnya menyadari pentingnya hubungan keluarga dan menyesali tindakan buruknya terhadap ibunya.
Dengan demikian, komplikasi resolusi orientasi dalam cerita Malin Kundang adalah perubahan sikap dan orientasi karakter utama dari memiliki tujuan untuk mencapai kesuksesan pribadi menjadi menyadari pentingnya ikatan keluarga dan memiliki rasa hormat terhadap orang tua.
Penjelasan:
semoga membantu ya Jan lupa follow like and jadikan Jawaban terbaik ya:)
orientasi: Pada dahulu kala, hiduplah seorang yang bernama Malin Kundang dan ibunya. Mereka tinggal di suatu rumah yang sangat sederhana yang terletak di suatu desa yang jauh dari perkotaan. Beberapa tahun kemudian, ketika Malin Kundang sudah bertumbuh besar Ia ingin pergi merantau ke luar kota.
komplikasi: Kemudian pergilah ia ke luar kota mencari uang nafkah untuk dia dan Ibunya. Setiap bulan Malin Kundang mengirim uang kepada Ibunya yang berada di desa, melalui sahabatnya. Tapi Malin Kundang sudah tidak mengirim kabar kepada Ibunya. Ia sudah lupa tentang Ibunya karena Ia sudah menjadi orang yang kaya, sukses dan Ia sudah mempunyai calon istri yang kaya dan anak dari seorang pengusaha, juga karena Ia sibuk pada pekerjaannya. Pada suatu hari kemudian, Ibunya ingin bertemu Malin Kundang. Saat itu, Ibu Malin Kundang segera mengemasi pakaian dan barang-barang yang akan di bawanya. Lalu, Ibu Malin Kundang pergi ke luar kota bersama sahabat lama Malin Kundang. Sampai di sana mereka menuju rumah Malin Kundang. Tiba di rumah Malin Kundang, Ibu dan sahabat Malin Kundang di usir oleh Malin Kundang dari rumahnya. Ibunya menangis dan terus menangis, Ia kecewa karena Malin Kundang sudah berubah. Akhirnya Ibu dan sahabat Malin Kundang pergi kembali ke desa mereka. Beberapa hari kemudian, Ibu Malin Kundang mendengar kabar bahwa Malin Kundang akan menikah. Lalu mendengar berita itu, Ibunya pergi lagi ke luar kota bersama sahabat-sahabat lama Malin Kundang untuk beretemu Malin Kundang. Saat Ibu Malin Kundang tiba di pernikahan mereka, Malin Kundang keluar dan mengusir Ibunya, Ia juga menyangkal Ibunya dan berkata bahwa Ibunya sudah mati, dan juga Ia mendorong Ibunya dan Ibunya jatuh ke tanah. Lalu ketika itu, Ibunya menangis dan sangat sedih dan kecewa juga Ibu Malin Kundang sangat marah. Akhirnya Ibu Malin Kundang mengutuk Malin Kundang dan terdengar bunyi Guntur dan berubahlah Malin Kundang menjadi batu.
Jawaban:
Komplikasi resolusi orientasi dalam cerita Malin Kundang dapat diamati melalui plot cerita dan bagaimana karakter utama, yaitu Malin Kundang, mengalami perubahan dalam sikap dan orientasinya.
Dalam cerita Malin Kundang, komplikasi terjadi ketika Malin Kundang, seorang anak yang durhaka terhadap ibunya, menjadi seorang yang kaya dan sukses di dunia. Namun, ketika Malin Kundang dan kapalnya berlabuh kembali di desa asalnya, ibunya yang sudah tua dan membutuhkan bantuan datang ke pelabuhan untuk menemui Malin Kundang.
Di sini, terjadi konflik dan komplikasi dalam resolusi orientasi Malin Kundang. Awalnya, Malin Kundang menolak untuk mengakui ibunya dan menutup diri dari hubungan dengan keluarganya karena dia merasa malu terhadap latar belakangnya yang sederhana. Orientasi Malin Kundang pada saat ini adalah memiliki tujuan untuk membangun kehidupan yang sukses dan meninggalkan masa lalunya.
Namun, di tengah konflik dan tekanan sosial, Malin Kundang menderita kutukan dari ibunya dan berubah menjadi batu di pantai. Komplikasi ini menggambarkan perubahan orientasi Malin Kundang untuk mengakui nilai-nilai keluarga dan menghormati orang tuanya. Meskipun terlambat, Malin Kundang akhirnya menyadari pentingnya hubungan keluarga dan menyesali tindakan buruknya terhadap ibunya.
Dengan demikian, komplikasi resolusi orientasi dalam cerita Malin Kundang adalah perubahan sikap dan orientasi karakter utama dari memiliki tujuan untuk mencapai kesuksesan pribadi menjadi menyadari pentingnya ikatan keluarga dan memiliki rasa hormat terhadap orang tua.
Penjelasan:
semoga membantu ya Jan lupa follow like and jadikan Jawaban terbaik ya:)
Jawaban:
TUGAS BAHASA INDONESIA
Malin Kundang
orientasi: Pada dahulu kala, hiduplah seorang yang bernama Malin Kundang dan ibunya. Mereka tinggal di suatu rumah yang sangat sederhana yang terletak di suatu desa yang jauh dari perkotaan. Beberapa tahun kemudian, ketika Malin Kundang sudah bertumbuh besar Ia ingin pergi merantau ke luar kota.
komplikasi: Kemudian pergilah ia ke luar kota mencari uang nafkah untuk dia dan Ibunya. Setiap bulan Malin Kundang mengirim uang kepada Ibunya yang berada di desa, melalui sahabatnya. Tapi Malin Kundang sudah tidak mengirim kabar kepada Ibunya. Ia sudah lupa tentang Ibunya karena Ia sudah menjadi orang yang kaya, sukses dan Ia sudah mempunyai calon istri yang kaya dan anak dari seorang pengusaha, juga karena Ia sibuk pada pekerjaannya. Pada suatu hari kemudian, Ibunya ingin bertemu Malin Kundang. Saat itu, Ibu Malin Kundang segera mengemasi pakaian dan barang-barang yang akan di bawanya. Lalu, Ibu Malin Kundang pergi ke luar kota bersama sahabat lama Malin Kundang. Sampai di sana mereka menuju rumah Malin Kundang. Tiba di rumah Malin Kundang, Ibu dan sahabat Malin Kundang di usir oleh Malin Kundang dari rumahnya. Ibunya menangis dan terus menangis, Ia kecewa karena Malin Kundang sudah berubah. Akhirnya Ibu dan sahabat Malin Kundang pergi kembali ke desa mereka. Beberapa hari kemudian, Ibu Malin Kundang mendengar kabar bahwa Malin Kundang akan menikah. Lalu mendengar berita itu, Ibunya pergi lagi ke luar kota bersama sahabat-sahabat lama Malin Kundang untuk beretemu Malin Kundang. Saat Ibu Malin Kundang tiba di pernikahan mereka, Malin Kundang keluar dan mengusir Ibunya, Ia juga menyangkal Ibunya dan berkata bahwa Ibunya sudah mati, dan juga Ia mendorong Ibunya dan Ibunya jatuh ke tanah. Lalu ketika itu, Ibunya menangis dan sangat sedih dan kecewa juga Ibu Malin Kundang sangat marah. Akhirnya Ibu Malin Kundang mengutuk Malin Kundang dan terdengar bunyi Guntur dan berubahlah Malin Kundang menjadi batu.