Sistem ekonomi tradisional dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama sesuai dengan tata cara yang ditempuh nenek moyang sebelumnya. Sistem ekonomi tradisional pada umumnya masih digunakan di daerah- daerah terpencil. Segala barang dan jasa yang diperlukan akan dipenuhi sendiri oleh masyarakatnya. Sedangkan tugas pemerintah hanya terbatas pada pemberian perlindungan dalam bentuk pertahanan keamanan dan penjagaan ketertiban umum. Sumber: Kompas, 3 November 2006, halaman 14 Gambar 4.2 Daerah terpencil pada umumnya masih menggunakan sistem ekonomi tradisional.
132 PG EKONOMI Kelas X
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional antara lain: a. Belum ada pembagian kerja. b. Pemenuhan kebutuhan dilaksanakan dengan sistem barter. c. Tata cara produksi dan distribusi didasarkan pada kebiasaan turun-temurun dan sesuai tradisi. d. Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing rumah tangga. e. Sikap kekeluargaan dalam masyarakat sangat kental. f. Tanah (alam) merupakan sumber kehidupan dan kemakmuran. Kelebihan sistem ekonomi tradisional adalah: a. Persaingan hampir tidak ada, karena semua dilakukan berdasarkan kebiasaan. b. Masyarakat tidak terbebani target tertentu, karena semua kegiatan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Kelemahan sistem ekonomi tradisional adalah: a. Masyarakat hanya melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan, bukan untuk meningkatkan kesejahteraan. b. Perubahan dan hal-hal yang menyimpang dari kebiasaan masih dianggap tabu sehingga sulit untuk berkembang. c. Efisiensi dalam penggunaan sumber daya tidak diperhitungkan. Kesimpulannya, sistem ekonomi tradisional menyelesaikan masalah ekonominya didasarkan pada kebiasaan secara turun-temurun. Masalah apa yang akan diproduksi (what) ditentukan oleh kebutuhan masyarakat. Masalah bagaimana cara memproduksi (how) dilakukan oleh masyarakat dengan teknologi yang sederhana. Sedangkan masalah distribusi (for whom) hanya diperuntukkan bagi masyarakat setempat.
2. Sistem Ekonomi Komando
Pada sistem ekonomi komando, yang sering juga disebut sistem ekonomi terpusat, pemerintah bertindak sangat aktif. Segala kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh pemerintah secara terpusat. Pelaksanaannya dilakukan oleh daerah-daerah di bawah satu komando dari pusat. Peran swasta tidak menonjol karena produsen baik rumah tangga, perusahaan, maupun industri hanya sebagai pelaksana rencana saja. Ciri-ciri sistem ekonomi komando adalah: a. Produksi, distribusi dan konsumsi diatur seluruhnya oleh pemerintah. b. Semua alat produksi dan barang modal dimiliki oleh pemerintah. c. Jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh pemerintah. Kelebihan sistem ekonomi komando terletak pada hal-hal berikut. a. Jalannya perekonomian lebih stabil, karena tanggung jawab sepenuhnya ada di tangan pemerintah. b. Kegiatan produksi dan distribusi juga lebih teratur, karena sudah ditentukan oleh pemerintah. c. Ada kemudahan dalam mengendalikan dan mengawasi perekonomian seperti masalah inflasi, pengangguran, dan krisis ekonomi. Sedangkan kelemahan dalam sistem ekonomi komando antara lain: a. Hak milik pribadi hampir tidak ada, kecuali pada barang yang sudah dibagikan. b. Masyarakat tidak bisa memilih dan menentukan jenis pekerjaan yang diinginkan. Jenis pekerjaan dan pembagian kerja sudah diatur oleh pemerintah, masyarakat hanya berfungsi sebagai pelaksana (objek) saja. c. Kreativitas dan inisiatif masyarakat tidak berkembang.
Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional dijalankan secara bersama
untuk kepentingan bersama sesuai dengan tata cara yang
ditempuh nenek moyang sebelumnya. Sistem ekonomi
tradisional pada umumnya masih digunakan di daerah-
daerah terpencil. Segala barang dan jasa yang diperlukan
akan dipenuhi sendiri oleh masyarakatnya. Sedangkan
tugas pemerintah hanya terbatas pada pemberian
perlindungan dalam bentuk pertahanan keamanan dan
penjagaan ketertiban umum.
Sumber: Kompas, 3 November 2006, halaman 14
Gambar 4.2 Daerah terpencil pada umumnya masih
menggunakan sistem ekonomi tradisional.
132 PG EKONOMI Kelas X
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional antara lain:
a. Belum ada pembagian kerja.
b. Pemenuhan kebutuhan dilaksanakan dengan sistem barter.
c. Tata cara produksi dan distribusi didasarkan pada kebiasaan turun-temurun dan sesuai tradisi.
d. Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing rumah tangga.
e. Sikap kekeluargaan dalam masyarakat sangat kental.
f. Tanah (alam) merupakan sumber kehidupan dan kemakmuran.
Kelebihan sistem ekonomi tradisional adalah:
a. Persaingan hampir tidak ada, karena semua dilakukan berdasarkan kebiasaan.
b. Masyarakat tidak terbebani target tertentu, karena semua kegiatan dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan sendiri.
Kelemahan sistem ekonomi tradisional adalah:
a. Masyarakat hanya melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan, bukan untuk
meningkatkan kesejahteraan.
b. Perubahan dan hal-hal yang menyimpang dari kebiasaan masih dianggap tabu sehingga sulit
untuk berkembang.
c. Efisiensi dalam penggunaan sumber daya tidak diperhitungkan.
Kesimpulannya, sistem ekonomi tradisional menyelesaikan masalah ekonominya didasarkan pada
kebiasaan secara turun-temurun. Masalah apa yang akan diproduksi (what) ditentukan oleh kebutuhan
masyarakat. Masalah bagaimana cara memproduksi (how) dilakukan oleh masyarakat dengan teknologi
yang sederhana. Sedangkan masalah distribusi (for whom) hanya diperuntukkan bagi masyarakat
setempat.
2. Sistem Ekonomi Komando
Pada sistem ekonomi komando, yang sering juga disebut sistem ekonomi terpusat, pemerintah
bertindak sangat aktif. Segala kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan
oleh pemerintah secara terpusat. Pelaksanaannya dilakukan oleh daerah-daerah di bawah satu komando
dari pusat. Peran swasta tidak menonjol karena produsen baik rumah tangga, perusahaan, maupun
industri hanya sebagai pelaksana rencana saja.
Ciri-ciri sistem ekonomi komando adalah:
a. Produksi, distribusi dan konsumsi diatur seluruhnya oleh pemerintah.
b. Semua alat produksi dan barang modal dimiliki oleh pemerintah.
c. Jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh pemerintah.
Kelebihan sistem ekonomi komando terletak pada hal-hal berikut.
a. Jalannya perekonomian lebih stabil, karena tanggung jawab sepenuhnya ada di tangan pemerintah.
b. Kegiatan produksi dan distribusi juga lebih teratur, karena sudah ditentukan oleh pemerintah.
c. Ada kemudahan dalam mengendalikan dan mengawasi perekonomian seperti masalah inflasi,
pengangguran, dan krisis ekonomi.
Sedangkan kelemahan dalam sistem ekonomi komando antara lain:
a. Hak milik pribadi hampir tidak ada, kecuali pada barang yang sudah dibagikan.
b. Masyarakat tidak bisa memilih dan menentukan jenis pekerjaan yang diinginkan. Jenis pekerjaan
dan pembagian kerja sudah diatur oleh pemerintah, masyarakat hanya berfungsi sebagai pelaksana
(objek) saja.
c. Kreativitas dan inisiatif masyarakat tidak berkembang.