Kisah ini bermula dari sekelompok jin yang mendengarkan Nabi Muhammad SAW membaca Al-Qur'an pada saat sedang shalat dengan para sahabatnya. Nabi Muhammad Saw. membacanya dengan lantunan suara yang membuat para jin mendekat padanya dan mendengarkan bacaan Al-Qur'an itu. Setelah selesai sholat jamaah, seorang pemimpin jin mendatangi Rosulullah. Ia mengatakan keinginannya untuk lebih banyak mendengar ayat-ayat Al-Qur'an. Maka, Rosulullah mengajak para jin pergi ke suatu tempat dan dibacakan ayat-ayat Alquran kepada sekelompok jin tersebut. Pemimpin jin juga menyampaikan bahwa mereka ingin belajar Islam darinya. Hingga akhirnya, sekelompok jin tersebut hendak menjadi mualaf.
Maka, mereka pun bersaksi syahadat langsung di hadapan Rosulullah. Mereka pun resmi menjadi muslimin dan berbaiat kepada Rosulullah. Masuk Islamnya para jin ini terjadi di sebuah masjid di Ma'lala, dekat kompleks pemakaman muslimin di Mekkah, yang sekarang bernama Masjid Al-Jin.
Setelah masuk Islam, para jin kembali kepada kaum mereka untuk memberi peringkat dan mulai mendakwahkan apa yang telah diajarkan Rosulullah kepada mereka. Sama halnya dengan manusia, ada yang menerima dakwah tersebut dan segera memeluk agama Islam. Namun, ada juga yang menolak dakwah tersebut dan menjadi kafir
Pembahasan
Kısah ini diabadikan dalam surah al-Jin ayat 1-2 dan pernyataan jin termaktub dalam surah al-ahqaf ayat 29-32. Ayat ini menunjukkan kepada umat manusia, bahwa jin yang diciptakan Allah dari api pun bisa menerima kebenaran Al-Qur'an dan Islam. Sementara, manusia yang diciptakan Allah dari tanah dan diberi kelebihan berupa akal, ternyata belum sepenuhnya menerima Islam.
Katakanlah (Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan),” lalu mereka berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (Al-Qur'an)
(Yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami
Berikut ini bacaan yang terdapat dalam Q.S. al-Ahqaf ayat 29-32.
Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan kepadamu (Muhammad) serombongan jin yang mendengarkan (bacaan) Al-Qur'an, maka ketika mereka menghadiri (pembacaan)nya mereka berkata, “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)!” Maka ketika telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan
Mereka berkata, “Wahai kaum kami! Sungguh, kami telah mendengarkan Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan setelah Musa, membenarkan (kitab-kitab) yang datang sebelumnya, membimbing kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus
Wahai kaum kami! Terimalah (seruan) orang (Muhammad) yang menyeru kepada Allah. Dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Dia akan mengampuni dosa-dosamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih
Dan barang siapa tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah (Muhammad) maka dia tidak akan dapat melepaskan diri dari siksa Allah di bumi padahal tidak ada pelindung baginya selain Allah. Mereka berada dalam kesesatan yangnyata.”
بِسْـــمِ اللَّهِ الرَّحْمَــنِ الرَّحِيْمِ
Kisah ini bermula dari sekelompok jin yang mendengarkan Nabi Muhammad SAW membaca Al-Qur'an pada saat sedang shalat dengan para sahabatnya. Nabi Muhammad Saw. membacanya dengan lantunan suara yang membuat para jin mendekat padanya dan mendengarkan bacaan Al-Qur'an itu. Setelah selesai sholat jamaah, seorang pemimpin jin mendatangi Rosulullah. Ia mengatakan keinginannya untuk lebih banyak mendengar ayat-ayat Al-Qur'an. Maka, Rosulullah mengajak para jin pergi ke suatu tempat dan dibacakan ayat-ayat Alquran kepada sekelompok jin tersebut. Pemimpin jin juga menyampaikan bahwa mereka ingin belajar Islam darinya. Hingga akhirnya, sekelompok jin tersebut hendak menjadi mualaf.
Maka, mereka pun bersaksi syahadat langsung di hadapan Rosulullah. Mereka pun resmi menjadi muslimin dan berbaiat kepada Rosulullah. Masuk Islamnya para jin ini terjadi di sebuah masjid di Ma'lala, dekat kompleks pemakaman muslimin di Mekkah, yang sekarang bernama Masjid Al-Jin.
Setelah masuk Islam, para jin kembali kepada kaum mereka untuk memberi peringkat dan mulai mendakwahkan apa yang telah diajarkan Rosulullah kepada mereka. Sama halnya dengan manusia, ada yang menerima dakwah tersebut dan segera memeluk agama Islam. Namun, ada juga yang menolak dakwah tersebut dan menjadi kafir
Pembahasan
Kısah ini diabadikan dalam surah al-Jin ayat 1-2 dan pernyataan jin termaktub dalam surah al-ahqaf ayat 29-32. Ayat ini menunjukkan kepada umat manusia, bahwa jin yang diciptakan Allah dari api pun bisa menerima kebenaran Al-Qur'an dan Islam. Sementara, manusia yang diciptakan Allah dari tanah dan diberi kelebihan berupa akal, ternyata belum sepenuhnya menerima Islam.
Berikut ini kalimat dalam Q.S. al-Jin ayat 1-2.
قُلْ اُوْحِيَ اِلَيَّ اَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ فَقَالُوْٓا اِنَّا سَمِعْنَا قُرْاٰنًا عَجَبًا (١)
Katakanlah (Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan),” lalu mereka berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (Al-Qur'an)
يَّهْدِيْٓ اِلَى الرُّشْدِ فَاٰمَنَّا بِهٖ وَلَنْ نُّشْرِكَ بِرَبِّنَآ اَحَدًا (٢)
(Yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami
Berikut ini bacaan yang terdapat dalam Q.S. al-Ahqaf ayat 29-32.
وَاِذْ صَرَفْنَآ اِلَيْكَ نَفَرًا مِّنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُوْنَ الْقُرْاٰنَۚ فَلَمَّا حَضَرُوْهُ قَالُوْٓا اَنْصِتُوْاۚ فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا اِلٰى قَوْمِهِمْ مُّنْذِرِيْنَ (٢٩)
Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan kepadamu (Muhammad) serombongan jin yang mendengarkan (bacaan) Al-Qur'an, maka ketika mereka menghadiri (pembacaan)nya mereka berkata, “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)!” Maka ketika telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan
قَالُوْا يٰقَوْمَنَآ اِنَّا سَمِعْنَا كِتٰبًا اُنْزِلَ مِنْۢ بَعْدِ مُوْسٰى مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِيْٓ اِلَى الْحَقِّ وَاِلٰى طَرِيْقٍ مُّسْتَقِيْمٍ (٣٠)
Mereka berkata, “Wahai kaum kami! Sungguh, kami telah mendengarkan Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan setelah Musa, membenarkan (kitab-kitab) yang datang sebelumnya, membimbing kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus
يٰقَوْمَنَآ اَجِيْبُوْا دَاعِيَ اللّٰهِ وَاٰمِنُوْا بِهٖ يَغْفِرْ لَكُمْ مِّنْ ذُنُوْبِكُمْ وَيُجِرْكُمْ مِّنْ عَذَابٍ اَلِيْمٍ (٣١)
Wahai kaum kami! Terimalah (seruan) orang (Muhammad) yang menyeru kepada Allah. Dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Dia akan mengampuni dosa-dosamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih
وَمَنْ لَّا يُجِبْ دَاعِيَ اللّٰهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِى الْاَرْضِ وَلَيْسَ لَهٗ مِنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءُ اُولٰۤىِٕكَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ (٣٢)
Dan barang siapa tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah (Muhammad) maka dia tidak akan dapat melepaskan diri dari siksa Allah di bumi padahal tidak ada pelindung baginya selain Allah. Mereka berada dalam kesesatan yangnyata.”
وَاللَّهُ عَالَمُ بِاالصَّوَافَ