Kisah Burung Merak dengan Bulu Indahnya Suatu hari didalam hutan terdapat taman burung.Disana terdapat warna warni dari berbagai burung yang menghiasi taman tersebut.Suara kicauan burung tersebut membuat suasana yang semarak.Karena itulah,banyak sekali binatang yang ingin datang untuk berkunjung ke taman burung untuk bercengkrama dengan burung burung tersebut. Salah satunya adalah burung merak,ia mempunyai bulu yang sangat indah.Hal itulah membuatnya menjadi sangat sombong. Ia selalu memamerkan bulunya Suatu hari, Kancil pun mengunjungi taman Burung tersebut. Tanpa sengaja, ia melihat Burung Merak sedang asik berjemur dan menggoyang-goyangkan bulu indahnya. "Merak, bulu mu sangat indah." Ujar Kancil. "Benar sekali Kancil, tidak ada satu Burung pun yang memiliki keindahan buluku ini." Jawab Merak dengan bangga. "Merak, sebaiknya sekarang kau tidak berjemur lagi. Bulumu yang sangat indah itu dapat berubah menjadi kusam." Ujar Kancil. "Kau pasti sangat iri karena ingin mempunyai tubuh yang berwarna-warni sepertiku ini. Aku masih ingin berjemur." Jawab Merak. Kancil hanya terdiam dan meninggalkan Merak dan langsung menghampiri burung-burung yang lainnya untuk bercengkerama. Beberapa hari setelah itu pun, Merak masih saja suka berjemur di bawah teriknya matahari. Ia sama sekali tidak menyadari bahwa bulu indahnya itu mulai kusam dan rontok. Ketika ia berjemur, lewatlah Kakatua dan menatap Merak. "Hei Kakatua! Mengapa kau menatapku seperti itu? Kau pasti sangat iri melihat keindahan buluku ini" ujar Burung Merak menyombongkan dirinya. Namun, yang ditanya malah menggelengkan kepalanya. "Tidak Merak! Aku hanya terkejut melihat bulumu, bulumu sangat kusam dan tidak indah seperti biasanya." Ujar Kakatua. Mendengar Kakatua seperti itu, Merak sangat terkejut. Ia pun langsung menuju sungai dan melihat dirinya yang sangat kusam. Bahkan, bulunya pun mulai rontok. Merak sangat sedih karena hal tersebut. Ia pun sangat menyesal karena tidak mendengarkan nasihat dari Kancil. Suatu hari, Kancil pun mengunjungi taman Burung tersebut . Tanpa sengaja, ia melihat Burung Merak sedang asik berjemur dan menggoyang-goyangkan bulu indahnya. "Merak, bulu mu sangat indah." Ujar Kancil. "Benar sekali Kancil, tidak ada satu Burung pun yang memiliki keindahan buluku ini." Jawab Merak dengan bangga. "Merak, sebaiknya sekarang kau tidak berjemur lagi. Bulumu yang sangat indah itu dapat berubah menjadi kusam." Ujar Kancil. "Kau pasti sangat iri karena ingin mempunyai tubuh yang berwarna-warni sepertiku ini. Aku masih ingin berjemur." Jawab Merak. Kancil hanya terdiam dan meninggalkan Merak dan langsung menghampiri burung-burung yang lainnya untuk bercengkerama. Beberapa hari setelah itu pun, Merak masih saja suka berjemur di bawah teriknya matahari. Ia sama sekali tidak menyadari bahwa bulu indahnya itu mulai kusam dan rontok. Ketika ia berjemur, lewatlah Kakatua dan menatap Merak. "Hei Kakatua! Mengapa kau menatapku seperti itu? Kau pasti sangat iri melihat keindahan buluku ini" ujar Burung Merak menyombongkan dirinya. Namun, yang ditanya malah menggelengkan kepalanya. "Tidak Merak! Aku hanya terkejut melihat bulumu, bulumu sangat kusam dan tidak indah seperti biasanya." Ujar Kakatua. Mendengar Kakatua seperti itu, Merak sangat terkejut. Ia pun langsung menuju sungai dan melihat dirinya yang sangat kusam. Bahkan, bulunya pun mulai rontok. Merak sangat sedih karena hal tersebut. Ia pun sangat menyesal karena tidak mendengarkan nasihat dari Kancil. Rincian peristiwa Peristiwa 1 Peristiwa 2 Peristiwa 3 Peristiwa 4