Buatlah analisis fakta social pada film Air Mata diujung sajadah seperti contoh dibawah ini dengan menggunakan bahasamu sendiri dari awal sampai selesai film.
arfan dipandang TIDAK BERNILAI di mata Halimah. Sebelaiknya, Arfan dipandang memiliki nilai lebih di mata Aqilla, bukan nilai material melainkan nilai Rohani/Spiritual terutama pada nilai rfan dipandang tidak memiliki Nilai Material. Bahkan hubungan Aqilla dengan Arfan dinilai oleh sebagai perbuatan melawan Norma atau telah terjadi penyimpangan sosial. Terjadilah konflik illa dengan Halimah. Konflik social disebabkan adanya perbedaan anatar individu. Aqilla rfan karena sebab terntentu, Halimah menolak Arfan juga sebab tertentu. Dampak dari konflik menimbulkan perpecahan hubungan antar individu. Halimah ingin menggunakan akomodasi elesaian) dengan acra koersi (kekerasan) wujudnya: melarang hubungan tersebut dan Aqilla patuh pada Halimah. Tujuan dari penyelesaian konflik adalah: supaya terjadi integrase yakni: a/kembalinya Aqilla kepangkuan ibunya. Integrasi seperti ini disebut juga integrase Koersif. g kedua dilakukan pula oleh Aqilla dengan tetap nekat menikahi Arfan. ifikasi social, Halimah dan Aqilla menempati stratifikasi social kelas atas, sebaliknya Arfan stratifikasi social kelas bawah. Perbedaan kelas membawa dampak pada pada gaya hidup n. Kelas social atas berkaitan erat dengan terpenuhinya kebahagiaan, lebih mampu kebutuhannya, dan lebih mungkin untuk bahagia. Sebagai warga kelas social atas, Halimah kan tindakan apapun: Mencari orang untuk merawat dan menyembunyikan Baskara dari Aqilla
Film Air Mata di Ujung Sajadah menghadirkan konflik sosial yang disebabkan oleh perbedaan pandangan antar individu. Arfan, tokoh utama dalam film ini, dipandang tidak memiliki nilai material di mata Halimah, ibu Aqilla. Namun, Aqilla, kekasih Arfan, melihat bahwa Arfan memiliki nilai rohani dan spiritual yang lebih penting. Konflik sosial muncul ketika Halimah menolak hubungan Aqilla dan Arfan karena merasa bahwa hubungan tersebut melanggar norma sosial.
Dampak dari konflik ini adalah perpecahan hubungan antar individu. Halimah menggunakan cara koersif atau kekerasan untuk menyelesaikan konflik ini dengan melarang hubungan tersebut dan Aqilla akhirnya patuh pada ibunya. Tujuan dari penyelesaian konflik ini adalah untuk terjadi integrasi, yaitu kembalinya Aqilla ke pangkuan ibunya. Integrasi seperti ini disebut juga integrasi koersif.
Namun, Aqilla tetap nekat untuk menikahi Arfan dan ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi konflik sosial, individu masih memiliki kebebasan untuk memilih dan menentukan jalan hidupnya sendiri. Dalam konflik sosial ini, terdapat perbedaan stratifikasi sosial antara Halimah dan Aqilla yang menempati kelas sosial atas, sedangkan Arfan menempati kelas sosial bawah. Perbedaan kelas sosial ini membawa dampak pada gaya hidup dan kebahagiaan individu.
Sebagai warga kelas sosial atas, Halimah memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan apapun, termasuk mencari orang untuk merawat dan menyembunyikan Baskara, anak Aqilla yang terlahir di luar nikah. Namun, pada akhirnya, konflik sosial dapat diselesaikan dengan cara yang damai dan Arfan dan Aqilla dapat bersatu. Film ini mengajarkan bahwa meskipun terdapat perbedaan pandangan dan stratifikasi sosial, konflik sosial dapat diselesaikan dengan cara yang damai dan individu memiliki kebebasan untuk memilih jalan hidupnya sendiri.
Jawaban:
Film Air Mata di Ujung Sajadah menghadirkan konflik sosial yang disebabkan oleh perbedaan pandangan antar individu. Arfan, tokoh utama dalam film ini, dipandang tidak memiliki nilai material di mata Halimah, ibu Aqilla. Namun, Aqilla, kekasih Arfan, melihat bahwa Arfan memiliki nilai rohani dan spiritual yang lebih penting. Konflik sosial muncul ketika Halimah menolak hubungan Aqilla dan Arfan karena merasa bahwa hubungan tersebut melanggar norma sosial.
Dampak dari konflik ini adalah perpecahan hubungan antar individu. Halimah menggunakan cara koersif atau kekerasan untuk menyelesaikan konflik ini dengan melarang hubungan tersebut dan Aqilla akhirnya patuh pada ibunya. Tujuan dari penyelesaian konflik ini adalah untuk terjadi integrasi, yaitu kembalinya Aqilla ke pangkuan ibunya. Integrasi seperti ini disebut juga integrasi koersif.
Namun, Aqilla tetap nekat untuk menikahi Arfan dan ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi konflik sosial, individu masih memiliki kebebasan untuk memilih dan menentukan jalan hidupnya sendiri. Dalam konflik sosial ini, terdapat perbedaan stratifikasi sosial antara Halimah dan Aqilla yang menempati kelas sosial atas, sedangkan Arfan menempati kelas sosial bawah. Perbedaan kelas sosial ini membawa dampak pada gaya hidup dan kebahagiaan individu.
Sebagai warga kelas sosial atas, Halimah memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan apapun, termasuk mencari orang untuk merawat dan menyembunyikan Baskara, anak Aqilla yang terlahir di luar nikah. Namun, pada akhirnya, konflik sosial dapat diselesaikan dengan cara yang damai dan Arfan dan Aqilla dapat bersatu. Film ini mengajarkan bahwa meskipun terdapat perbedaan pandangan dan stratifikasi sosial, konflik sosial dapat diselesaikan dengan cara yang damai dan individu memiliki kebebasan untuk memilih jalan hidupnya sendiri.