Kebijakan Otonomi Daerah secara garis besar bertujuan untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat yang berada di wilayah otonomi tersebut serta meningkatkan sumber daya yang dimiliki oleh daerah agar dapat bersaing dengan daerah otonom lainnya. Maju dan tidaknya pemerintahan di daerah oleh karenanya sangat ditentukan oleh kemampuan pemerintah daerah di dalam mengelola sumber daya manusia dan sumber daya alam yang mereka miliki. Ada maupun tidaknya sumber daya alam yang dimiliki oleh daerah, harus diakui bahwa faktor kualitas sumber daya manusia sangatlah
menentukan keberhasilan daerah di dalam mengelola berbagai potensinya. Contoh nyata dari hal ini adalah keberhasilan negara Singapura yang dari segi sumber daya alam tidak sekaya Indonesia, namun bisa melejit menjadi negara yang jauh lebih maju dari Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia, memiliki potensi alamiah yang luar biasa besar, baik dari segi sektor pertambangan maupun dari sektor pariwisata. Potensi alam ini namun demikian belum diolah secara optimal karena kualitas sumber daya manusia yang masih rendah. Berdasarkan ilustrasi tersebut, sebutkan dua solusi yang dapat Anda berikan agar rendahnya kualitas sumber daya manusia yang menjadi faktor penghambat kebijakan otonomi daerah ini dapat diatasi!
menentukan keberhasilan daerah di dalam mengelola berbagai potensinya. Contoh nyata dari hal ini adalah keberhasilan negara Singapura yang dari segi sumber daya alam tidak sekaya Indonesia, namun bisa melejit menjadi negara yang jauh lebih maju dari Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia, memiliki potensi alamiah yang luar biasa besar, baik dari segi sektor pertambangan maupun dari sektor pariwisata. Potensi alam ini namun demikian belum diolah secara optimal karena kualitas sumber daya manusia yang masih rendah. Berdasarkan ilustrasi tersebut, sebutkan dua solusi yang dapat Anda berikan agar rendahnya kualitas sumber daya manusia yang menjadi faktor penghambat kebijakan otonomi daerah ini dapat diatasi!
Jawaban:Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi rendahnya kualitas sumber daya manusia sebuah daerah sehingga menjadi faktor penghambat kebijakan otonomi daerah adalah dengan memberikan pendidikan yang baik pada masyarakat daerah terkait agar dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan maksimal. Pendidikan tersebut dapat dilakukan dengan dua cara. Cara yang pertama adalah dengan mendatangkan ahli dari bidang terkait untuk memberi ilmu dan pengalaman dapat masyarakat terkait, dengan itu masyarakat dapat mendapat ilmu dan pengalaman untuk melakukan pemanfaatan sumber daya alam dengan lebih baik. Cara kedua dapat dilakukan dengan mendidik dengan baik calon penerus bangsa sehingga di masa depan mereka yang telah mengenyam pendidikan dengan baik akan kembali ke kampung halaman mereka dan memajukan daerah mereka masing-masing.
Penjelasan: