Kebijakan -kebijakan masa pemerintahan raffles yang terkenal?
audrey123
Tugas IPS : Kebijakan Raffles di Indonesia
KEBIJAKAN – KEBIJAKAN INGGRIS DI INDONESIA Raffles diangkat sebagai Letnan Gubernur Jawa pada tahun 1811 dan dipromosikan sebagai Gubernur Sumatra tidak lama kemudian, ketika Inggris mengambil alih jajahan-jajahan Belanda ketika Belanda diduduki oleh Napoleon Bonaparte dari Perancis. Ketika menjabat sebagai penguasa Hindia-Belanda, Raffles mengusahakan banyak hal: beliau mengintroduksi otonomi terbatas, menghentikan perdagangan budak, mereformasi sistem pertanahan pemerintah kolonial Belanda, menyelidiki flora dan fauna Indonesia, meneliti peninggalan-peninggalan kuno seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan, Sastra Jawa serta banyak hal lainnya. Ia belajar sendiri bahasa Melayu dan meneliti dokumen-dokumen sejarah Melayu yang mengilhami pencariannya akan Borobudur. Hasil penelitiannya di pulau Jawa ia tuliskan pada sebuah buku berjudulkan History of Java, yang menceritakan mengenai sejarah pulau Jawa. Dalam melakukan penelitiannya, Raffles dibantu oleh asistennya yaitu James Crawfurd dan Kolonel Colin Mackenzie. Istri Raffles, Olivia Marianne, wafat pada tanggal 26 November 1814 di Buitenzorg dan dimakamkan di Batavia, tepatnya di tempat yang sekarang menjadi Museum Prasasti. Di Kebun Raya Bogor dibangun monumen peringatan untuk mengenang kematian sang isteri. Kebijakan-kebijakan Raffles di bidang tertentu adalah: Bidang birokrasi dan pemerintahan Langkah-langkah Raffles pada bidang pemerintahan adalah: • Membagi Pulau Jawa menjadi 16 keresidenan (sistem keresidenan ini berlangsung sampai tahun 1964 • Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak Barat) • Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yang mereka peroleh secara turun-temurun • Sistem juri ditetapkan dalam pengadilan Bidang ekonomi dan keuangan Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor, sedang pemerintah hanya berkewajiban membuat pasar untuk merangsang petani menanam tanaman ekspor yang paling menguntungkan. Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (verplichte leverantie) yang sudah diterapkan sejak zaman VOC. Menetapkan sistem sewa tanah (landrent) yang berdasarkan anggapan pemerintah kolonial. Pemungutan pajak secara perorangan. Bidang hukum Sistem peradilan yang diterapkan Raffles lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh Daendels. Karena Daendels berorientasi pada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi pada besar kecilnya kesalahan. Badan-badan penegak hukum pada masa Raffles sebagai berikut: • Court of Justice, terdapat pada setiap residen • Court of Request, terdapat pada setiap divisi • Police of Magistrate Bidang sosial Penghapusan kerja rodi (kerja paksa) Penghapusan perbudakan, tetapi dalam praktiknya ia melanggar undang-undangnya sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis perbudakan. Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan harimau. Bidang Ilmu Pengetahuan • Ditulisnya buku berjudul History of Java di London pada tahun 1817 dan dibagi dua jilid • Ditulisnya buku berjudul History of the East Indian Archipelago di Eidenburg pada tahun 1820 dan dibagi tiga jilid • Raffles juga aktif mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan • Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi • Dirintisnya Kebun Raya Bogor • Memindahkan Prasasti Airlangga ke Calcutta, India sehingga diberi nama Prasasti Calcutta Dari kebijakan ini, salah satu pembaruan kecil yang diperkenalkannya di wilayah kolonial Belanda adalah mengubah sistem mengemudi dari sebelah kanan ke sebelah kiri, yang berlaku hingga saat ini. Pada tahun 1815 Raffles kembali ke Inggris setelah Jawa dikembalikan ke Belanda setelah Perang Napoleon selesai. Pada 1817 ia menulis dan menerbitkan buku History of Java, yang melukiskan sejarah pulau itu sejak zaman kuno.
KEBIJAKAN – KEBIJAKAN INGGRIS DI
INDONESIA
Raffles diangkat sebagai Letnan Gubernur
Jawa pada tahun 1811 dan dipromosikan
sebagai Gubernur Sumatra tidak lama
kemudian, ketika Inggris mengambil alih
jajahan-jajahan Belanda ketika Belanda
diduduki oleh Napoleon Bonaparte dari
Perancis. Ketika menjabat sebagai penguasa
Hindia-Belanda, Raffles mengusahakan
banyak hal: beliau mengintroduksi otonomi
terbatas, menghentikan perdagangan budak,
mereformasi sistem pertanahan pemerintah
kolonial Belanda, menyelidiki flora dan fauna
Indonesia, meneliti peninggalan-peninggalan
kuno seperti Candi Borobudur dan Candi
Prambanan, Sastra Jawa serta banyak hal
lainnya. Ia belajar sendiri bahasa Melayu dan
meneliti dokumen-dokumen sejarah Melayu
yang mengilhami pencariannya akan
Borobudur. Hasil penelitiannya di pulau Jawa
ia tuliskan pada sebuah buku berjudulkan
History of Java, yang menceritakan
mengenai sejarah pulau Jawa. Dalam
melakukan penelitiannya, Raffles dibantu oleh
asistennya yaitu James Crawfurd dan
Kolonel Colin Mackenzie.
Istri Raffles, Olivia Marianne, wafat pada
tanggal 26 November 1814 di Buitenzorg dan
dimakamkan di Batavia, tepatnya di tempat
yang sekarang menjadi Museum Prasasti. Di
Kebun Raya Bogor dibangun monumen
peringatan untuk mengenang kematian sang
isteri.
Kebijakan-kebijakan Raffles di bidang
tertentu adalah:
Bidang birokrasi dan pemerintahan
Langkah-langkah Raffles pada bidang
pemerintahan adalah:
• Membagi Pulau Jawa menjadi 16
keresidenan (sistem keresidenan ini
berlangsung sampai tahun 1964
• Mengubah sistem pemerintahan yang
semula dilakukan oleh penguasa pribumi
menjadi sistem pemerintahan kolonial yang
bercorak Barat)
• Bupati-bupati atau penguasa-penguasa
pribumi dilepaskan kedudukannya yang
mereka peroleh secara turun-temurun
• Sistem juri ditetapkan dalam pengadilan
Bidang ekonomi dan keuangan
Petani diberikan kebebasan untuk menanam
tanaman ekspor, sedang pemerintah hanya
berkewajiban membuat pasar untuk
merangsang petani menanam tanaman ekspor
yang paling menguntungkan. Penghapusan
pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem
penyerahan wajib (verplichte leverantie)
yang sudah diterapkan sejak zaman VOC.
Menetapkan sistem sewa tanah (landrent)
yang berdasarkan anggapan pemerintah
kolonial. Pemungutan pajak secara
perorangan.
Bidang hukum
Sistem peradilan yang diterapkan Raffles
lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh
Daendels. Karena Daendels berorientasi pada
warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi
pada besar kecilnya kesalahan. Badan-badan
penegak hukum pada masa Raffles sebagai
berikut:
• Court of Justice, terdapat pada setiap
residen
• Court of Request, terdapat pada setiap
divisi
• Police of Magistrate
Bidang sosial
Penghapusan kerja rodi (kerja paksa)
Penghapusan perbudakan, tetapi dalam
praktiknya ia melanggar undang-undangnya
sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis
perbudakan. Peniadaan pynbank (disakiti),
yaitu hukuman yang sangat kejam dengan
melawan harimau.
Bidang Ilmu Pengetahuan
• Ditulisnya buku berjudul History of Java
di London pada tahun 1817 dan dibagi dua
jilid
• Ditulisnya buku berjudul History of the
East Indian Archipelago di Eidenburg pada
tahun 1820 dan dibagi tiga jilid
• Raffles juga aktif mendukung Bataviaach
Genootschap, sebuah perkumpulan
kebudayaan dan ilmu pengetahuan
• Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi
• Dirintisnya Kebun Raya Bogor
• Memindahkan Prasasti Airlangga ke
Calcutta, India sehingga diberi nama Prasasti
Calcutta
Dari kebijakan ini, salah satu pembaruan
kecil yang diperkenalkannya di wilayah
kolonial Belanda adalah mengubah sistem
mengemudi dari sebelah kanan ke sebelah
kiri, yang berlaku hingga saat ini.
Pada tahun 1815 Raffles kembali ke Inggris
setelah Jawa dikembalikan ke Belanda
setelah Perang Napoleon selesai. Pada 1817
ia menulis dan menerbitkan buku History of
Java, yang melukiskan sejarah pulau itu
sejak zaman kuno.
jadikan jawaban terbaik ya