Orientasi Di sebuah rumah tua di pinggir kota, hiduplah seorang tukang sepatu yang sangat tua. Ia memelihara kucing jantan yang diberi Rarat. Bulunya hitam legam dengan ekor yang pendek. Rarat selalu duduk di samping pak tua, memperhatikan beliau bekerja. Dari membuat pola, memotong bahan, hingga menjahit sepatu.
Komplikasi Pagi itu, pak tua yang Rarat tunggu belum datang juga. Rarat melihat tumpukan sepatu yang baru setengah jadi di meja kerja pak tua. Tiba-tiba pintu terbuka dan pak tua masuk sambil terbatuk-batuk. Wajahnya pucat dan jalannya sempoyongan. Setelah mengelus bulu Rarat untuk menyapa, pak tua mulai bekerja lagi.
Tak lama kemudian, pintu ada yg mengetuk. Dengan pelan pak tua membuka pintu.
"Pak, sepatunya bisa selesai kapan? Bapak sudah mundur 3 hari dari perjanjian," kata tamu itu dengan suara tinggi.
"Maaf, Pak. Akan saya selesaikan segera. Besok bisa Bapak ambil," kata pak tua sambil terbatuk-batuk.
"Baik! Saya harap besok sudah jadi. Bila belum juga, saya minta uang saya dikembalikan!" kata tamu itu berlalu tanpa pamit.
Pak tua kembali bekerja sambil terbatuk-batuk dan sesekali menyeka keringatnya. Rarat mengawasinya. Dia sungguh berharap dapat membantu pak tua bekerja.
Tiba-tiba "Brukkkkk!" Pak tua terjatuh dari kursinya. Rarat mendekatinya. Pak tua tampak seperti sedang tertidur. Lama pak tua berbaring di lantai dan tak kunjung jua bangun. Rarat menatapnya sedih. Dia menatap kedua pasang kakinya, berharap dapat membantu pak tua. Tanpa terasa airmata Rarat menetes dan membasahi kaki depannya.
Resolusi Dari kaki deoannya muncul seberkas cahaya yang berpendar-pendar. Tiba-tiba jari-jarinya memanjang dan terasa tidak kaku. Rarat menggerakkannya dan jari-jari kakinya dapat menarik baju pak tua. Segera Rarat menggambil jarum dan benang sepatu. Dia menjahit sepatu yang tadi dikerjakan pak tua. Dengan cepat sepatu itu selesai. Dan kemudian Rarat mengambil sepatu lainnya. Tanpa terasa, Rarat telah menyelesaikan 10 sepatu dengan cepat.
Kemudian Rarat mengambil kertas dan sepatu. Dia menulis sesuatu dan mengantar kertas itu ke rumah sebelah.
Tetangga yang melihat tulisan tersebut segera berlari ke rumah pak tua.
"Tolong! Tolong! Pak tua pingsan," teriak tetangga itu. Orang-orang berdatangan dan menolong pak tua.
Lima hari kemudian pak tua kembali ke rumahnya. Pak tua heran. Rumahnya sangat rapi dan sepatu-sepatunya telah selesai. Rarat menyambutnya. Mendekati kaki pak tua dan mengeong pelan seperti senang melihat pak tua telah kembali.
cerita fantasi adalah cerita narasi yang bersifat imajinatif atau karangan penulis saja. Perbedaan teks fantasi dengan teks fabel adalah 1) tokoh pada teks fantasi memiliki kekuatan ajaib.
2) pada teks fantasi, tidak terdapat koda atau pesan moral
Orientasi
Di sebuah rumah tua di pinggir kota, hiduplah seorang tukang sepatu yang sangat tua. Ia memelihara kucing jantan yang diberi Rarat. Bulunya hitam legam dengan ekor yang pendek. Rarat selalu duduk di samping pak tua, memperhatikan beliau bekerja. Dari membuat pola, memotong bahan, hingga menjahit sepatu.
Komplikasi
Pagi itu, pak tua yang Rarat tunggu belum datang juga. Rarat melihat tumpukan sepatu yang baru setengah jadi di meja kerja pak tua. Tiba-tiba pintu terbuka dan pak tua masuk sambil terbatuk-batuk. Wajahnya pucat dan jalannya sempoyongan. Setelah mengelus bulu Rarat untuk menyapa, pak tua mulai bekerja lagi.
Tak lama kemudian, pintu ada yg mengetuk. Dengan pelan pak tua membuka pintu.
"Pak, sepatunya bisa selesai kapan? Bapak sudah mundur 3 hari dari perjanjian," kata tamu itu dengan suara tinggi.
"Maaf, Pak. Akan saya selesaikan segera. Besok bisa Bapak ambil," kata pak tua sambil terbatuk-batuk.
"Baik! Saya harap besok sudah jadi. Bila belum juga, saya minta uang saya dikembalikan!" kata tamu itu berlalu tanpa pamit.
Pak tua kembali bekerja sambil terbatuk-batuk dan sesekali menyeka keringatnya. Rarat mengawasinya. Dia sungguh berharap dapat membantu pak tua bekerja.
Tiba-tiba "Brukkkkk!" Pak tua terjatuh dari kursinya. Rarat mendekatinya. Pak tua tampak seperti sedang tertidur. Lama pak tua berbaring di lantai dan tak kunjung jua bangun. Rarat menatapnya sedih. Dia menatap kedua pasang kakinya, berharap dapat membantu pak tua. Tanpa terasa airmata Rarat menetes dan membasahi kaki depannya.
Resolusi
Dari kaki deoannya muncul seberkas cahaya yang berpendar-pendar. Tiba-tiba jari-jarinya memanjang dan terasa tidak kaku. Rarat menggerakkannya dan jari-jari kakinya dapat menarik baju pak tua. Segera Rarat menggambil jarum dan benang sepatu. Dia menjahit sepatu yang tadi dikerjakan pak tua. Dengan cepat sepatu itu selesai. Dan kemudian Rarat mengambil sepatu lainnya. Tanpa terasa, Rarat telah menyelesaikan 10 sepatu dengan cepat.
Kemudian Rarat mengambil kertas dan sepatu. Dia menulis sesuatu dan mengantar kertas itu ke rumah sebelah.
Tetangga yang melihat tulisan tersebut segera berlari ke rumah pak tua.
"Tolong! Tolong! Pak tua pingsan," teriak tetangga itu. Orang-orang berdatangan dan menolong pak tua.
Lima hari kemudian pak tua kembali ke rumahnya. Pak tua heran. Rumahnya sangat rapi dan sepatu-sepatunya telah selesai. Rarat menyambutnya. Mendekati kaki pak tua dan mengeong pelan seperti senang melihat pak tua telah kembali.
cerita fantasi adalah cerita narasi yang bersifat imajinatif atau karangan penulis saja. Perbedaan teks fantasi dengan teks fabel adalah
1) tokoh pada teks fantasi memiliki kekuatan ajaib.
2) pada teks fantasi, tidak terdapat koda atau pesan moral