wahyu3311
Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis tumbuhan. Bahan karet ini berasal dari sebuah pohon yaitu Pohon karet. Pohon karet berasal dari lembah Amazon Brasilia dengan nama ilmiah Hevea brasiliensis. Pohon karet baru masuk ke Asia pada tahun 1876 M, setelah inggris menyeludupkan biji karet dari Brazilia untuk dikembangkan di Taman Botani Inggris dan negara-negara jajahannya termasuk Malaysia.
2. Macam-macam Karet dibedakan menjadi dua macam yaitu Karet Alam dan Karet Sintetik. Secara kimiawi karet alam adalah senyawa hidrokarbon yang merupakan polimer alam hasil penggumpalan makromolekul poliisoprena (C5H8)n. Sedangkan karet sintetis adalah karet yang terbuat dari bahan baku yang berasal dari minyak batu bara, minyak, gas alam, dan acetylene. Jenis-jenis karet sintesis yaitu: • NBR (Nytrile Butadiene Rubber) • CR (Chloroprene Rubber) • IIR (Isobutene Isoprene Rubber) 3. Ciri-ciri Karet alam Karet alam memiliki daya elastisitas yang baik, mudah pengolahannya, tidak mudah aus (tidak mudah habis karena gesekan), dan tidak mudah panas. Sifatnya adalah memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan, tanpa hentakan yang berula-ulang, serta daya lengket yang tinggi terhadap berbagai bahan.
Karet sintetis Karet sintetis memiliki daya tahan terhadap suhu/panas, minyak, pengaruh udara, dan kedap gas. • NBR (Nytrile Butadiene Rubber) NBR memiliki ketahanan yang tinggi terhadap minyak, digunakan dalam pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak, membran, seal, gaskot.
• CR (Chloroprene Rubber) CR memiliki ciri tahan terhadap nyala api, digunakan sebagai bahan pipa karet, pembungkus kabel, seal, gaskot, dan sabuk pengangkut.
• IIR (Isobutene Isoprene Rubber) IIR memiliki ciri kedap terhadap air, digunakan untuk bahan ban bermotor, pembalut kawat listrik, pelapis bagian dalam tangki, serta penyimpan lemak dan minyak.
4. Contoh Karet alam: Ban pesawat terbang dan ban mobil balap dibuat dari bahan baku utama karet alam murni. Karet sintetis: Pipa karet untuk minyak dan bensin, seal, gasket. Karet CR mempunyai kelebihan tahan api, untuk pembuatan pipa karet, pembungkus kabel, seal, gasket, sabuk/ban berjalan. Jenis IR yang tahan gas digunakan untuk campuran pembuatan ban kendaraan bermotor, pembalut kabel listrik, serta pelapis tangki penyimpan minyak atau lemak.
2. Macam-macam
Karet dibedakan menjadi dua macam yaitu Karet Alam dan Karet Sintetik. Secara kimiawi karet alam adalah senyawa hidrokarbon yang merupakan polimer alam hasil penggumpalan makromolekul poliisoprena (C5H8)n. Sedangkan karet sintetis adalah karet yang terbuat dari bahan baku yang berasal dari minyak batu bara, minyak, gas alam, dan acetylene. Jenis-jenis karet sintesis yaitu:
• NBR (Nytrile Butadiene Rubber)
• CR (Chloroprene Rubber)
• IIR (Isobutene Isoprene Rubber)
3. Ciri-ciri
Karet alam
Karet alam memiliki daya elastisitas yang baik, mudah pengolahannya, tidak mudah aus (tidak mudah habis karena gesekan), dan tidak mudah panas. Sifatnya adalah memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan, tanpa hentakan yang berula-ulang, serta daya lengket yang tinggi terhadap berbagai bahan.
Karet sintetis
Karet sintetis memiliki daya tahan terhadap suhu/panas, minyak, pengaruh udara, dan kedap gas.
• NBR (Nytrile Butadiene Rubber)
NBR memiliki ketahanan yang tinggi terhadap minyak, digunakan dalam pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak, membran, seal, gaskot.
• CR (Chloroprene Rubber)
CR memiliki ciri tahan terhadap nyala api, digunakan sebagai bahan pipa karet, pembungkus kabel, seal, gaskot, dan sabuk pengangkut.
• IIR (Isobutene Isoprene Rubber)
IIR memiliki ciri kedap terhadap air, digunakan untuk bahan ban bermotor, pembalut kawat listrik, pelapis bagian dalam tangki, serta penyimpan lemak dan minyak.
4. Contoh
Karet alam: Ban pesawat terbang dan ban mobil balap dibuat dari bahan baku utama karet alam murni.
Karet sintetis: Pipa karet untuk minyak dan bensin, seal, gasket. Karet CR mempunyai kelebihan tahan api, untuk pembuatan pipa karet, pembungkus kabel, seal, gasket, sabuk/ban berjalan. Jenis IR yang tahan gas digunakan untuk campuran pembuatan ban kendaraan bermotor, pembalut kabel listrik, serta pelapis tangki penyimpan minyak atau lemak.