Kapten Herlina mulai memegangi tali dari tepi sungai. Pelan-pelan ia ke tengah. Air membasahi kaki dan baunya. Ia mulai meninggikan senjata dan anak yang digendongnya. Tiba-tiba anak itu menangis. Suaranya merobek-robek kesunyian malam. Deru mobil pasukan Belanda mulai terengar medekat.
.........................