satya221 Senjata api berawal dari ditemukannya bubuk mesiu di Cina pada abad ke-9. Mereka menggunakan senjata dengan bubuk mesiu untuk melawan tentara Mongol yang menyerang Cina di utara. Setelah bangsa Mongol menguasai Cina dan membangun Dinasti Yuan, mereka menggunakan teknologi bubuk mesiu Cina untuk keperluan invasi mereka ke Jepang. Sejarah mengatakan, Hassan Al-Rahmah menggunakan meriam yang disebutnya sebagai meriam pertama dalam sejarah, yang komposisinya sangat identik dengan komposisi ideal untuk meriam pada Pertempuran Ain Jalut melawan bangsa Mongol pada tahun 1260. Tetapi, Khan mengatakan bahwa bangsa Mongollah yang mengenalkan senjata api ke dunia Islam. Bubuk mesiu sendiri adalah benda yang dibuat dari campuran sulfur, batubara, dan potassium nitrat. Untuk membuat bubuk mesiu, bisa tanpa salah satu dari ketiga bahan tersebut, tetapi kekuatannya tidak terlalu besar.2.Masa-Masa Perkembangan (abad ke-15 sampai abad ke-18) Senjata api sudah berkembang sampai ke pelosok dunia seperti Jepang, Korea, Timur Tengah, sampai Eropa. Di Eropa, senjata api berkembang pesat. Seperti senjata arquebus (senapan kopak), musket (senapan lontak), falconet (meriam ringan), shotgun, dan masih banyak lagi. Tetapi senjata-senjata di masa ini masih memiliki banyak kekurangan seperti cara penggunaannya yang sulit, dan juga akurasinya yang buruk. Salah satu contoh adalah arquebus, akurasinya buruk, harus di-reload setelah menembak, dan banyak asap yang dihasilkan setelah penembakan.Contoh penggunaan arquebus dan musket adalah pada pertempuran Nagashino di Jepang pada tahun 1575, yakni tentara Oda melawan tentara Takeda. 3000 riflemen tentara Oda menghancurkan kavaleri Takeda yang terkenal sebagai kavaleri terkuat pada masa itu (Sengoku atau negara bertikai). Contoh lain adalah penggunaan musket oleh tentara dinasti Ottoman di Turki dan orang-orang Eropa seperti Tentara Hitam Hungaria pada masa raja Matthias Cornivus (1458-1490) yang menggunakan formasi setiap tentara ke-4 menggunakan arquebus sebagai senjata mereka.
PERKEMBANGAN PELURU Dibandingkan dengan perkembangan teknologi senjata api yang lebih maju, pada kurun waktu antara tahun 1500 sampai 1800, teknologi peluru berkembang dengan sangat lambat. Peluru masih berbentuk bulat sederhana (bola) dan terbuat dari timah, dan hanya berbeda dalam diameternya saja. Peluru pada awalnya merupakan bola timah yang berukuran lebih kecil dari lubang laras senapan. Peluru kemudian dibungkus dalam kertas tambalan sehingga peluru tetap berada di depan bubuk mesiu. Karena jika peluru tidak berada di depan bubuk mesiu maka akan berisiko menyebabkan laras senapan meledak. Peluru tidak dibuat lebih pas dengan lubang laras senapan karena menyebabkan peluru lebih sulit untuk diisikan, terutama setelah lubang laras dipakai untuk menembak sebelumnya. Dan karena alasan ini, senapan awalnya tidak digunakan untuk tujuan militer.
Senjata api berawal dari ditemukannya bubuk mesiu di Cina pada abad ke-9. Mereka menggunakan senjata dengan bubuk mesiu untuk melawan tentara Mongol yang menyerang Cina di utara. Setelah bangsa Mongol menguasai Cina dan membangun Dinasti Yuan, mereka menggunakan teknologi bubuk mesiu Cina untuk keperluan invasi mereka ke Jepang. Sejarah mengatakan, Hassan Al-Rahmah menggunakan meriam yang disebutnya sebagai meriam pertama dalam sejarah, yang komposisinya sangat identik dengan komposisi ideal untuk meriam pada Pertempuran Ain Jalut melawan bangsa Mongol pada tahun 1260. Tetapi, Khan mengatakan bahwa bangsa Mongollah yang mengenalkan senjata api ke dunia Islam.
Bubuk mesiu sendiri adalah benda yang dibuat dari campuran sulfur, batubara, dan potassium nitrat. Untuk membuat bubuk mesiu, bisa tanpa salah satu dari ketiga bahan tersebut, tetapi kekuatannya tidak terlalu besar.2.Masa-Masa Perkembangan (abad ke-15 sampai abad ke-18)
Senjata api sudah berkembang sampai ke pelosok dunia seperti Jepang, Korea, Timur Tengah, sampai Eropa. Di Eropa, senjata api berkembang pesat. Seperti senjata arquebus (senapan kopak), musket (senapan lontak), falconet (meriam ringan), shotgun, dan masih banyak lagi. Tetapi senjata-senjata di masa ini masih memiliki banyak kekurangan seperti cara penggunaannya yang sulit, dan juga akurasinya yang buruk. Salah satu contoh adalah arquebus, akurasinya buruk, harus di-reload setelah menembak, dan banyak asap yang dihasilkan setelah penembakan.Contoh penggunaan arquebus dan musket adalah pada pertempuran Nagashino di Jepang pada tahun 1575, yakni tentara Oda melawan tentara Takeda. 3000 riflemen tentara Oda menghancurkan kavaleri Takeda yang terkenal sebagai kavaleri terkuat pada masa itu (Sengoku atau negara bertikai). Contoh lain adalah penggunaan musket oleh tentara dinasti Ottoman di Turki dan orang-orang Eropa seperti Tentara Hitam Hungaria pada masa raja Matthias Cornivus (1458-1490) yang menggunakan formasi setiap tentara ke-4 menggunakan arquebus sebagai senjata mereka.
PERKEMBANGAN PELURU Dibandingkan dengan perkembangan teknologi senjata api yang lebih maju, pada kurun waktu antara tahun 1500 sampai 1800, teknologi peluru berkembang dengan sangat lambat. Peluru masih berbentuk bulat sederhana (bola) dan terbuat dari timah, dan hanya berbeda dalam diameternya saja. Peluru pada awalnya merupakan bola timah yang berukuran lebih kecil dari lubang laras senapan. Peluru kemudian dibungkus dalam kertas tambalan sehingga peluru tetap berada di depan bubuk mesiu. Karena jika peluru tidak berada di depan bubuk mesiu maka akan berisiko menyebabkan laras senapan meledak. Peluru tidak dibuat lebih pas dengan lubang laras senapan karena menyebabkan peluru lebih sulit untuk diisikan, terutama setelah lubang laras dipakai untuk menembak sebelumnya. Dan karena alasan ini, senapan awalnya tidak digunakan untuk tujuan militer.