September 2018 1 37 Report
“Kalau masalah uang, Emak tidak tahu menahu, Nduk. Dan Emak tidak mengambilnya, betul Nduk,” jawab Emak melas.
“Halaahh!! Jangan pasang muka nggak berdosa kaya gitu. Aku yakin, pasti Emak yang mengambil, siapa lagi?? Namanya pencuri di mana-mana pun tidak akan ngaku kalau nggak disiksa dulu,” cerocos Mbak Ika sengit.
“Aduh Nduk, kamu nggak percaya,” ucap Emak yang mulai menangis.
“Iya Mbak. Masa nggak kasihan sama Emak. Jangan menuduh dulu sebelum ada bukti,” ucapku membela Emak.
“Apa belum cukup buktinya?! Ngaku saja,” bentaknya.
“Nggak, Nduk. Emak memang nggak mengambilnya,” isak Emak.
“Ngaku nggak?! Ayo ngaku, ngaku, ngaku, ngakuuu!!,” teriak Mbak Ika sambil memukuli Emak dengan gagang sapu.
“Aduh Nduk, sakiiit,” ucap Emak Kesakitan.
“Mbak!! Kamu ini punya otak nggak ha?! Dibilang sudah besar tapi nggak punya pikiran, dibilang masih kecil tapi badannya sudah bongsor. Kamu ini kejam. Sakiit tahu, sakiit. Apa kamu mau dipukuli seperti itu,” teriakku penuh amarah.

tulislah nilai nilai kehidupan yang terdaat dalam kutipan cerpen diatas
More Questions From This User See All

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.