Curcuma domestica Val atau Curcuma longa adalah nama latin dari tanaman kunyit. Curcuma longa terkadang digunakan untuk menggambarkan rimpang kunyit yang berbentuk jari. Kunyit termasuk kedalam kingdom Plantae (tumbuh-tumbuhan), divisi Spermatophyta (tumbuhan berbiji), subdivisi Angiospermae (berbiji tertutup), kelas Monocotyledonae (biji berkeping satu), ordo Zingiberales,
famili Zingiberceae, genus Curcuma, spesies Curcuma domestica Val.
Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara dan Asia Selatan tetapi sekarang banyak dijumpai di daerah-daerah lain seperti India, Cina, Himalaya dan Indonesia (Purseglove et al. 1981). Tanaman kunyit, rimpang dan serbuk kunyit dapat dilihat pada gambar 2.2.
Kunyit merupakan tanaman herbal dan tingginya dapat mencapai 100 cm. batang kunyit semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dan berwarna hijau kekuningan. Daun kunyit tunggal, berbentuk lanset memanjang, helai daun berjumlah 3-8, ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun rata, pertulangan menyirip dan berwarna hijau.
Bunga kunyit berwarna kuning atau kuning pucat dan mekar secara bersamaan. Rimpang induk menjorong, sedangkan rimpang cabang lurus atau sedikit melengkung. Keseluruhan rimpang membentuk rumpun yang rapat, berwarna oranye dan tunas mudanya berwarna putih. Akar serabut kunyit berwarna cokelat muda. Bagian tanaman yang digunakan adalah rimpang atau akarnya.
Manfaat Bagi Kesehatan
Rimpang kunyit mengandung minyak asiri dengan senyawa antara lain fellandrene, sabinene, sineol, borneol, zingiberene, kurkumin, turmeron, kamfene, kamfor, sesquiterpene, asam kafrilat, asam metoksisinamat dan tolilmetil karbinol. Selain itu, rimpang kunyit juga mengandung tepung dan zat warna yang mengandung alkaloid kurkumin. Rimpang kunyit memiliki efek farmakologi seperti melancarkan peredaran darah, anti-imflamasi, antibakteri, melancarkan pengeluaran empedu, antipiretik dan icteric hepatitis. (Mahendra, 2005).
Kandungan utama di dalam rimpangnya terdiri dari minyak atsiri, kurkumin, resin, oleoresin, desmetoksikurkumin, dan bidesmetoksikurkumin, damar, gom, lemak, protein, kalsium, fosfor dan besi. Zat warna kuning (kurkumin) dimanfaatkan sebagai pewarna untuk makanan manusia dan ternak. Kandungan kimia minyak atsiri kunyit terdiri dari ar-tumeron, α dan β-tumeron, tumerol, α-atlanton, β-kariofilen, linalol, 1,8 sineol. Teknologi budidaya yang mengikuti anjuran, dengan mengacu kepada penerapan SPO yang tepat, produksi rimpang kunyit segar mencapai 11 ton/ha, dengan kadar kurkumin 8–11% (Rahardjo et al., 1987).
Menurut Chattopadhyay et al. (2004) kunyit mengandung minyak atsiri 5,8% tersusun oleh pellandrn 1%, sabien 6%, cineol 1%, borneol 0,5%, zingiberen 25% dan seskuiterpen 53%. Warna kuning pada kunyit berasal dari kandungan zat warna yang disebut kurkumin (diferulolylmethane) (3-4%). Turunan senyawa kurkumin antara lain demetoksi dan biodemetoksi kurkumin. Kandungan senyawa kurkumin bervariasi tergantung dengan varietas kunyit. Kurkumin memperlihatkan aktivitas antikoagulan dengan menghambat kolagen dan adrenalin yang menginduksi agregrasi platelet (Chattopadhyay et al. 2004). Komposisi kimia kunyit dan tepung kunyit dapat dilihat pada tabel 2.3.
Curcuma domestica Val atau Curcuma longa adalah nama latin dari tanaman kunyit. Curcuma longa terkadang digunakan untuk menggambarkan rimpang kunyit yang berbentuk jari. Kunyit termasuk kedalam kingdom Plantae (tumbuh-tumbuhan), divisi Spermatophyta (tumbuhan berbiji), subdivisi Angiospermae (berbiji tertutup), kelas Monocotyledonae (biji berkeping satu), ordo Zingiberales,
famili Zingiberceae, genus Curcuma, spesies Curcuma domestica Val.
Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara dan Asia Selatan tetapi sekarang banyak dijumpai di daerah-daerah lain seperti India, Cina, Himalaya dan Indonesia (Purseglove et al. 1981). Tanaman kunyit, rimpang dan serbuk kunyit dapat dilihat pada gambar 2.2.
Kunyit merupakan tanaman herbal dan tingginya dapat mencapai 100 cm. batang kunyit semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dan berwarna hijau kekuningan. Daun kunyit tunggal, berbentuk lanset memanjang, helai daun berjumlah 3-8, ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun rata, pertulangan menyirip dan berwarna hijau.
Bunga kunyit berwarna kuning atau kuning pucat dan mekar secara bersamaan. Rimpang induk menjorong, sedangkan rimpang cabang lurus atau sedikit melengkung. Keseluruhan rimpang membentuk rumpun yang rapat, berwarna oranye dan tunas mudanya berwarna putih. Akar serabut kunyit berwarna cokelat muda. Bagian tanaman yang digunakan adalah rimpang atau akarnya.
Manfaat Bagi Kesehatan
Rimpang kunyit mengandung minyak asiri dengan senyawa antara lain fellandrene, sabinene, sineol, borneol, zingiberene, kurkumin, turmeron, kamfene, kamfor, sesquiterpene, asam kafrilat, asam metoksisinamat dan tolilmetil karbinol. Selain itu, rimpang kunyit juga mengandung tepung dan zat warna yang mengandung alkaloid kurkumin. Rimpang kunyit memiliki efek farmakologi seperti melancarkan peredaran darah, anti-imflamasi, antibakteri, melancarkan pengeluaran empedu, antipiretik dan icteric hepatitis. (Mahendra, 2005).
Kandungan utama di dalam rimpangnya terdiri dari minyak atsiri, kurkumin, resin, oleoresin, desmetoksikurkumin, dan bidesmetoksikurkumin, damar, gom, lemak, protein, kalsium, fosfor dan besi. Zat warna kuning (kurkumin) dimanfaatkan sebagai pewarna untuk makanan manusia dan ternak. Kandungan kimia minyak atsiri kunyit terdiri dari ar-tumeron, α dan β-tumeron, tumerol, α-atlanton, β-kariofilen, linalol, 1,8 sineol. Teknologi budidaya yang mengikuti anjuran, dengan mengacu kepada penerapan SPO yang tepat, produksi rimpang kunyit segar mencapai 11 ton/ha, dengan kadar kurkumin 8–11% (Rahardjo et al., 1987).
Menurut Chattopadhyay et al. (2004) kunyit mengandung minyak atsiri 5,8% tersusun oleh pellandrn 1%, sabien 6%, cineol 1%, borneol 0,5%, zingiberen 25% dan seskuiterpen 53%. Warna kuning pada kunyit berasal dari kandungan zat warna yang disebut kurkumin (diferulolylmethane) (3-4%). Turunan senyawa kurkumin antara lain demetoksi dan biodemetoksi kurkumin. Kandungan senyawa kurkumin bervariasi tergantung dengan varietas kunyit. Kurkumin memperlihatkan aktivitas antikoagulan dengan menghambat kolagen dan adrenalin yang menginduksi agregrasi platelet (Chattopadhyay et al. 2004). Komposisi kimia kunyit dan tepung kunyit dapat dilihat pada tabel 2.3.