kak saya tolong bantuin ini kalau bisa jawab bener aku kasih bintang lima jadi tugasnya tuh suruh membaca paragraf 1-7 lah nanti di tulis paragraf ke berapa ide pokonya,ide penjelasan , itu paragraf ya masuk deduktif apa induktif biografi KI HAJAR DEWANTARA bantu ya kak banru ya kak kumpulin hari ini
- Ide Pokok: Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik, membangkitkan semangat antikolonial.
- Ide Penjelas: Aktivitas Ki Hadjar Dewantara sebagai wartawan muda dan partisipasinya dalam organisasi sosial dan politik, khususnya di Boedi Oetomo.
- Deduktif
Paragraf 2
- Ide Pokok: Pendirian Indische Partij pada 25 Desember 1912 untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
- Ide Penjelas: Pembentukan Indische Partij dan pembentukan Komite Bumipoetra sebagai wadah kritik terhadap Pemerintah Belanda.
- Deduktif
Paragraf 3
- Ide Pokok: Hukuman pengasingan terhadap Ki Hadjar Dewantara akibat aktivitas dan tulisannya.
- Ide Penjelas: Respon Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo yang membela Ki Hadjar Dewantara.
- Deduktif
Pola umum paragraf-paragraf ini adalah deduktif, di mana ide pokoknya diungkapkan di awal paragraf dan diikuti oleh penjelasan dan contoh.
Penjelasan:
Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, danPoesara. **Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya**. Selain bekerja sebagai seorang wartawan muda, Ki Hadjar Dewantara juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, Ki Hadjar Dewantara aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Kemudian, bersama Douwes Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo nantinya akan dikenal sebagai Tiga Serangkai.
**Pada tanggal 25 Desember 1912, mereka mendirikan Indische Partij (partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia) yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka**. Selain itu, pada bulan November 1913, Ki Hadjar Dewantara membentuk Komite Bumipoetra yang bertujuan untuk melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda. Salah satunya adalah dengan me- nerbitkan tulisan berjudul "Als Ik Eens Nederlander Was" (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan "Een voor Allen maar Ook Allen voor Een" (Satu Satu Juga). Kedua tulisan tersebut ini. Tulisan "Seandainya Aku Seorang Belanda" dimuat dalam surat kabar de Expres milik dr. Douwes Dekker
**Akibat aktivitas dan tulisannya itu, pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jenderal Idenburg menjatuhkan hukuman pengasingan terhadap Ki Hadjar Dewantara** . Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo, rekan seperjuangannya, menerbitkan tulisan yang bernada membela Ki Hadjar Dewantara. Mengetahui hal ini, Belanda pun memutuskan untuk menjatuhi hukuman pengasingan bagi keduanya. Douwes Dekker dibuang di Kupang sedangkan Cipto Mangoenkoesoemo dibuang ke Pulau Banda. Namun, mereka menghendaki dibuang ke negeri Belanda karena di sana mereka dapat mempelajari banyak hal daripada di daerah terpencil. Akhirnya,
**Paragraf 1:**
- Ide Pokok: Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik, membangkitkan semangat antikolonial.
- Ide Penjelas: Aktivitas Ki Hadjar Dewantara sebagai wartawan muda dan partisipasinya dalam organisasi sosial dan politik, khususnya di Boedi Oetomo.
- Karakteristik: Deduktif, karena ide pokoknya diungkapkan di awal.
Jawaban:
Paragraf 1
- Ide Pokok: Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik, membangkitkan semangat antikolonial.
- Ide Penjelas: Aktivitas Ki Hadjar Dewantara sebagai wartawan muda dan partisipasinya dalam organisasi sosial dan politik, khususnya di Boedi Oetomo.
- Deduktif
Paragraf 2
- Ide Pokok: Pendirian Indische Partij pada 25 Desember 1912 untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
- Ide Penjelas: Pembentukan Indische Partij dan pembentukan Komite Bumipoetra sebagai wadah kritik terhadap Pemerintah Belanda.
- Deduktif
Paragraf 3
- Ide Pokok: Hukuman pengasingan terhadap Ki Hadjar Dewantara akibat aktivitas dan tulisannya.
- Ide Penjelas: Respon Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo yang membela Ki Hadjar Dewantara.
- Deduktif
Pola umum paragraf-paragraf ini adalah deduktif, di mana ide pokoknya diungkapkan di awal paragraf dan diikuti oleh penjelasan dan contoh.
Penjelasan:
Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, danPoesara. **Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya**. Selain bekerja sebagai seorang wartawan muda, Ki Hadjar Dewantara juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, Ki Hadjar Dewantara aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Kemudian, bersama Douwes Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo nantinya akan dikenal sebagai Tiga Serangkai.
**Pada tanggal 25 Desember 1912, mereka mendirikan Indische Partij (partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia) yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka**. Selain itu, pada bulan November 1913, Ki Hadjar Dewantara membentuk Komite Bumipoetra yang bertujuan untuk melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda. Salah satunya adalah dengan me- nerbitkan tulisan berjudul "Als Ik Eens Nederlander Was" (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan "Een voor Allen maar Ook Allen voor Een" (Satu Satu Juga). Kedua tulisan tersebut ini. Tulisan "Seandainya Aku Seorang Belanda" dimuat dalam surat kabar de Expres milik dr. Douwes Dekker
**Akibat aktivitas dan tulisannya itu, pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jenderal Idenburg menjatuhkan hukuman pengasingan terhadap Ki Hadjar Dewantara** . Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo, rekan seperjuangannya, menerbitkan tulisan yang bernada membela Ki Hadjar Dewantara. Mengetahui hal ini, Belanda pun memutuskan untuk menjatuhi hukuman pengasingan bagi keduanya. Douwes Dekker dibuang di Kupang sedangkan Cipto Mangoenkoesoemo dibuang ke Pulau Banda. Namun, mereka menghendaki dibuang ke negeri Belanda karena di sana mereka dapat mempelajari banyak hal daripada di daerah terpencil. Akhirnya,
**Paragraf 1:**
- Ide Pokok: Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik, membangkitkan semangat antikolonial.
- Ide Penjelas: Aktivitas Ki Hadjar Dewantara sebagai wartawan muda dan partisipasinya dalam organisasi sosial dan politik, khususnya di Boedi Oetomo.
- Karakteristik: Deduktif, karena ide pokoknya diungkapkan di awal.
moga bener baahh
.