Tujuan: Meningkatkan upaya sistem pembelajaran daring dengan melek teknologi dan kreativitas di tengah pandemi.
Alinea Pembuka:
Kedatangan pandemi COVID-19 di saat tidak semua orang, terutama sekolah, murid, dan guru benar-benar siap tentunya menjadi tantangan besar bagi dunia pendidikan. Dimana kondisi saat ini tidak memungkinkan bagi kita semua untuk melakukan proses pembelajaran dengan tatap muka langsung, yang tadinya kita terbiasa bertemu teman-teman, dan guru-guru hampir setiap hari, sekarang hanya bisa bertemu via zoom, ms. teams, google meet, dan lain-lain.
Sewaktu menteri pendidikan kita Nadiem Makarim memutuskan untuk memberlakukan belajar dari rumah sejak awal tahun 2020, keseimbangan pola hidup dan pola rutinitas dari kita semua seolah bergejolak. Banyak dari kita para murid, bahkan para guru tidak terbiasa dan kesulitan untuk menjalani sistem pembelajaran daring.
Alinea Penjelas:
Namun hidup tetap harus berjalan bukan? Bagaimanapun kegiatan pendidikan harus tetap dilaksanakan. Faktanya berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Maret 2020, penggunaan internet selalu meningkat setiap tahunnya, dimana tahun ini meningkat sebanyak 6,27%, yaitu sebanyak 59,33%, yang artinya tanpa adanya pandemi pun, kemampuan melek teknologi itu cepat atau lambat akan semakin diperlukan.
Dikutip pada publikasi “Potret Pendidikan Statistik Pendidikan Indonesia 2020”, Diskominfo pada tahun 2017 pernah menyatakan bahwa kemajuan teknologi dapat menjadi penunjang serta dapat memicu kreativitas siswa karena banyaknya fasilitas aplikasi atau program seperti photoshop, corel draw, serta berbagai blog dan artikel yang dapat diakses cuma-cuma.
Pada siaran pers kemendikbud yang dibagikan pada 12 Mei 2020, Totok Suprayitno selaku Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pembukuan mengungkapkan bahwa demi menciptakan praktik baik kepada peserta didik, para guru didorong untuk terus berkreasi. Beliau juga menyampaikan, “Yang selalu kita anggap mustahil mengubah kultur belajar dari yang kaku, yang serba ikuti petunjuk menjadi sebuah proses belajar yang penuh dengan kreativitas oleh guru. Matematika yang momok dan menjadi menyenangkan, literasi yang sulit dicapai dari berbagai tes, ternyata bisa ditingkatkan dengan cara-cara yang bisa dimunculkan oleh guru-guru yang bersangkutan,” kemudian beliau melanjutkan, “Kreativitas memang tidak bisa diajarkan, tetapi bisa ditumbuhkan dan ditularkan karena kreativitas yang dimiliki guru berbeda-beda.”
Tentunya selain peran guru dan sekolah yang diperlukan untuk lebih kreatif dan berinovasi, peran murid-murid itu sendiri untuk mau ikut berperan aktif selama proses daring juga tidak kalah penting, karena semua segala usaha guru dan sekolah akan menjadi sia-sia jika tidak ada usaha serta feedback positif dari para murid yang diajar.
Alinea Penutup:
Oleh karena itu mari kita semua demi kemajuan dunia pendidikan, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia bergotong royong, dan bekerja sama agar sistem pembelajaran daring tidak lagi menjadi sebuah hambatan, dan bisa semakin baik dari waktu ke waktu dengan membuka diri dan mengikuti perkembangan teknologi dan berani untuk berinovasi dan kreatif untuk diterapkan dalam proses pembelajaran.
Jawaban:
Judul: Optimalkan Sistem Pembelajaran Daring!
Tujuan: Meningkatkan upaya sistem pembelajaran daring dengan melek teknologi dan kreativitas di tengah pandemi.
Alinea Pembuka:
Kedatangan pandemi COVID-19 di saat tidak semua orang, terutama sekolah, murid, dan guru benar-benar siap tentunya menjadi tantangan besar bagi dunia pendidikan. Dimana kondisi saat ini tidak memungkinkan bagi kita semua untuk melakukan proses pembelajaran dengan tatap muka langsung, yang tadinya kita terbiasa bertemu teman-teman, dan guru-guru hampir setiap hari, sekarang hanya bisa bertemu via zoom, ms. teams, google meet, dan lain-lain.
Sewaktu menteri pendidikan kita Nadiem Makarim memutuskan untuk memberlakukan belajar dari rumah sejak awal tahun 2020, keseimbangan pola hidup dan pola rutinitas dari kita semua seolah bergejolak. Banyak dari kita para murid, bahkan para guru tidak terbiasa dan kesulitan untuk menjalani sistem pembelajaran daring.
Alinea Penjelas:
Namun hidup tetap harus berjalan bukan? Bagaimanapun kegiatan pendidikan harus tetap dilaksanakan. Faktanya berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Maret 2020, penggunaan internet selalu meningkat setiap tahunnya, dimana tahun ini meningkat sebanyak 6,27%, yaitu sebanyak 59,33%, yang artinya tanpa adanya pandemi pun, kemampuan melek teknologi itu cepat atau lambat akan semakin diperlukan.
Dikutip pada publikasi “Potret Pendidikan Statistik Pendidikan Indonesia 2020”, Diskominfo pada tahun 2017 pernah menyatakan bahwa kemajuan teknologi dapat menjadi penunjang serta dapat memicu kreativitas siswa karena banyaknya fasilitas aplikasi atau program seperti photoshop, corel draw, serta berbagai blog dan artikel yang dapat diakses cuma-cuma.
Pada siaran pers kemendikbud yang dibagikan pada 12 Mei 2020, Totok Suprayitno selaku Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pembukuan mengungkapkan bahwa demi menciptakan praktik baik kepada peserta didik, para guru didorong untuk terus berkreasi. Beliau juga menyampaikan, “Yang selalu kita anggap mustahil mengubah kultur belajar dari yang kaku, yang serba ikuti petunjuk menjadi sebuah proses belajar yang penuh dengan kreativitas oleh guru. Matematika yang momok dan menjadi menyenangkan, literasi yang sulit dicapai dari berbagai tes, ternyata bisa ditingkatkan dengan cara-cara yang bisa dimunculkan oleh guru-guru yang bersangkutan,” kemudian beliau melanjutkan, “Kreativitas memang tidak bisa diajarkan, tetapi bisa ditumbuhkan dan ditularkan karena kreativitas yang dimiliki guru berbeda-beda.”
Tentunya selain peran guru dan sekolah yang diperlukan untuk lebih kreatif dan berinovasi, peran murid-murid itu sendiri untuk mau ikut berperan aktif selama proses daring juga tidak kalah penting, karena semua segala usaha guru dan sekolah akan menjadi sia-sia jika tidak ada usaha serta feedback positif dari para murid yang diajar.
Alinea Penutup:
Oleh karena itu mari kita semua demi kemajuan dunia pendidikan, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia bergotong royong, dan bekerja sama agar sistem pembelajaran daring tidak lagi menjadi sebuah hambatan, dan bisa semakin baik dari waktu ke waktu dengan membuka diri dan mengikuti perkembangan teknologi dan berani untuk berinovasi dan kreatif untuk diterapkan dalam proses pembelajaran.