Pada pagi hari itu tepatnya di depan rumah Syifa.Rani,Nia,dan Shina sedang berkumpul.Tidak lama kemudian Syifa keluar dari rumahnya karena mendengar ketiga temannya itu sedang mengobrol di depan halaman rumahnya.
Syifa:
Hai,ada apa ini?Kok tumben kalian pada ngerumpi didepan rumahku...Nggak manggil aku lagi?!
Rani:
Aku tadinya sih mau manggil kamu,tapi kamunya aja yang sudah keburu nongol.Nggak ada acara kamu hari ini Syif?
Syifa:
Nggak ada tuh Ran..Emang kalian mau ngajak aku kemana?Kok kayaknya mau ngajak aku jalan gitu?
Rani:
Nggak kok,aku cuman nanya aja.Ya,sapa tau aja kamu mau kemana gitu,kan biasanya kamu padat acara.
Syifa:
Nggak kok,Hari ini aku stay di rumah aja
Tiba tiba Shina menyampaikan idenya kepada teman temannya untuk ngejahilin Ivi yang biasanya lewat di depan rumah Syifa
Shina:
Eh teman teman aku ada ide nih!
Nia:
Ide apaan itu?
Shina:
Biasanya jam segini kan Ivi lewat sini,gimana kalau kita kerjain dia.Setuju nggak kalian?
Nia:
Ngerjain Ivi?!Ah kamu ini jahat amat sih jadi orang!
Syifa:
Iya tuh... Kenapa sih dari dulu kamu tuh nggak pernah berubah,Na... Dari dulu kerjaannya pengen ngejahilin orang terus!!!!
Shina:
Biarin..Kan itu memang hobiku
Rani berusaha untuk menyadarkan Shina yang usianya sudah menginjak 17 tahun,tapi sikapnya masih saja seperti anak anak
Rani:
Shina,kamu tuh udah dewasa,mestinya kebiasaan buruk yang selama ini melekat pada diri kamu itu sudah menghilang.
Syifa: Tuh...Dengerin kata si Rani,Harusnya sikap kamu harus lebih dewasa dan kebiasaan kamu yang suka ngejahilin orang itu sedikit demi sedikit menghilang
Karena Shina anaknya memang keras kepala dan suka menganggu orang lain,maka dia tidak mengedahkan nasehat teman temannya
Shina:
Ahhh.... Masa bodoh kalian!
Melihat sikap Shina yang tidak juga sadar diri tentang kebiasaan buruknya,Nia pun berusaha menyadarkan Shina
Nia: Iseng itu memang boleh aja sih,tapi kalau berlebihan kan nggak baik juga.Ivi itu anaknya baik dan pendiam,terus kenapa tega amat kamu mau ngerjain dia.Emang dia salah apa? Syifa:
Bener banget apa yang Nia bilang.Justru kalau aku lihat Ivi malah dihatiku merasa iba
Shina:
Iba?Emang kaenapa kok harus ngerasa iba?
Syifa:
Ivi kan sudah nggak punya ibu.Dia sehari hari menghabiskan waktunya untuk membantu ayahnya dagangan di pasar
Shina baru tau kalau ternyata Ivi sudah tidak punya Ibu.Mendengar kabar tersebut,keinginan Shina untuk menjahili Ivi pun pupus
Shina:
Oh.. Begitu ya..Kasihan ya Ivi.Ya sudah deh,aku janji nggak bakalan ngejahilin atau ngerjain Ivi lagi.
Rani:
Bagus itu,tapi jangan sama Ivi dong!!Sama siapapun kamu nggak boleh bersikap jahil.Itu kan perbuatan dosa.
Syifa:
Bener itu!!!!!
Shina:
Ah kalian dikit dikit dosa!!
Semenjak itu Shina sudah tidak pernah menganggu Ivi lagi,namun perangai buruknya masih saja tidak berubah.Shina sering membuat onar di kampugnya dan juga disekolahannya.
Nasehat dari sahabat
Syifa:Baik dan suka menasehati
Rani:Baik dan Suka dengan kebaikan
Shina:Jahat dan suka menjahili orang
Nia:Baik suka menegur temannya ketika salah
Alur Drama
Pada pagi hari itu tepatnya di depan rumah Syifa.Rani,Nia,dan Shina sedang berkumpul.Tidak lama kemudian Syifa keluar dari rumahnya karena mendengar ketiga temannya itu sedang mengobrol di depan halaman rumahnya.
Syifa:
Hai,ada apa ini?Kok tumben kalian pada ngerumpi didepan rumahku...Nggak manggil aku lagi?!
Rani:
Aku tadinya sih mau manggil kamu,tapi kamunya aja yang sudah keburu nongol.Nggak ada acara kamu hari ini Syif?
Syifa:
Nggak ada tuh Ran..Emang kalian mau ngajak aku kemana?Kok kayaknya mau ngajak aku jalan gitu?
Rani:
Nggak kok,aku cuman nanya aja.Ya,sapa tau aja kamu mau kemana gitu,kan biasanya kamu padat acara.
Syifa:
Nggak kok,Hari ini aku stay di rumah aja
Tiba tiba Shina menyampaikan idenya kepada teman temannya untuk ngejahilin Ivi yang biasanya lewat di depan rumah Syifa
Shina:
Eh teman teman aku ada ide nih!
Nia:
Ide apaan itu?
Shina:
Biasanya jam segini kan Ivi lewat sini,gimana kalau kita kerjain dia.Setuju nggak kalian?
Nia:
Ngerjain Ivi?!Ah kamu ini jahat amat sih jadi orang!
Syifa:
Iya tuh... Kenapa sih dari dulu kamu tuh nggak pernah berubah,Na... Dari dulu kerjaannya pengen ngejahilin orang terus!!!!
Shina:
Biarin..Kan itu memang hobiku
Rani berusaha untuk menyadarkan Shina yang usianya sudah menginjak 17 tahun,tapi sikapnya masih saja seperti anak anak
Rani:
Shina,kamu tuh udah dewasa,mestinya kebiasaan buruk yang selama ini melekat pada diri kamu itu sudah menghilang.
Syifa: Tuh...Dengerin kata si Rani,Harusnya sikap kamu harus lebih dewasa dan kebiasaan kamu yang suka ngejahilin orang itu sedikit demi sedikit menghilang
Karena Shina anaknya memang keras kepala dan suka menganggu orang lain,maka dia tidak mengedahkan nasehat teman temannya
Shina:
Ahhh.... Masa bodoh kalian!
Melihat sikap Shina yang tidak juga sadar diri tentang kebiasaan buruknya,Nia pun berusaha menyadarkan Shina
Nia:
Iseng itu memang boleh aja sih,tapi kalau berlebihan kan nggak baik juga.Ivi itu anaknya baik dan pendiam,terus kenapa tega amat kamu mau ngerjain dia.Emang dia salah apa?
Syifa:
Bener banget apa yang Nia bilang.Justru kalau aku lihat Ivi malah dihatiku merasa iba
Shina:
Iba?Emang kaenapa kok harus ngerasa iba?
Syifa:
Ivi kan sudah nggak punya ibu.Dia sehari hari menghabiskan waktunya untuk membantu ayahnya dagangan di pasar
Shina baru tau kalau ternyata Ivi sudah tidak punya Ibu.Mendengar kabar tersebut,keinginan Shina untuk menjahili Ivi pun pupus
Shina:
Oh.. Begitu ya..Kasihan ya Ivi.Ya sudah deh,aku janji nggak bakalan ngejahilin atau ngerjain Ivi lagi.
Rani:
Bagus itu,tapi jangan sama Ivi dong!!Sama siapapun kamu nggak boleh bersikap jahil.Itu kan perbuatan dosa.
Syifa:
Bener itu!!!!!
Shina:
Ah kalian dikit dikit dosa!!
Semenjak itu Shina sudah tidak pernah menganggu Ivi lagi,namun perangai buruknya masih saja tidak berubah.Shina sering membuat onar di kampugnya dan juga disekolahannya.