varlordKelas : VI Pelajaran : IPS Kategori : Proses Sosial Kata Kunci : Kontravensi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kontravensi berarti proses persaingan dan pertikaian yang ditandai oleh gejala ketidakpastian mengenai pribadi seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan terhadap kepribadian seseorang.
Menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker proses atau jenis krontavensi mencakup lima subproses sebagai berikut :
a. Kontravensi umum yakni proses yang umum dari kontravensi meliputi perbuatan-perbuatan seperti penolakan, keengganan, perlawanan, menghalang-halangi protes, kekerasan, dan perbuatan mengacaukan rencana pihak lain.
b. Kontaravensi sederhana yakni bentuk-bentuk kontravensi yang sederhana, seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki orang lain, mencerca, memfitnah, atau melemparkan beban pembuktian kepada pihak lain.
c. Kontravendi intensif yakni bentuk-bentuk kontravensi intensif yang mencakup penghasutan, menyebar desas-desus, atau mengecewakan pihak lain.
d. Kontravensi rahasia yakni kontravensi yang bersifat rahasia, seperti menyebarkan rahasia orang lain dan berkhianat.
e. Kontravensi taktis yakni kontravensi yang bersifat taktis, seperti mengejutkan lawan, mengganggu atau membingungkan pihak lain.
Pelajaran : IPS
Kategori : Proses Sosial
Kata Kunci : Kontravensi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kontravensi berarti proses persaingan dan pertikaian yang ditandai oleh gejala ketidakpastian mengenai pribadi seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan terhadap kepribadian seseorang.
Menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker proses atau jenis krontavensi mencakup lima subproses sebagai berikut :
a. Kontravensi umum yakni proses yang umum dari kontravensi meliputi perbuatan-perbuatan seperti penolakan, keengganan, perlawanan, menghalang-halangi protes, kekerasan, dan perbuatan mengacaukan rencana pihak lain.
b. Kontaravensi sederhana yakni bentuk-bentuk kontravensi yang sederhana, seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki orang lain, mencerca, memfitnah, atau melemparkan beban pembuktian kepada pihak lain.
c. Kontravendi intensif yakni bentuk-bentuk kontravensi intensif yang mencakup penghasutan, menyebar desas-desus, atau mengecewakan pihak lain.
d. Kontravensi rahasia yakni kontravensi yang bersifat rahasia, seperti menyebarkan rahasia orang lain dan berkhianat.
e. Kontravensi taktis yakni kontravensi yang bersifat taktis, seperti mengejutkan lawan, mengganggu atau membingungkan pihak lain.