DhylaaJenis-Jenis Pengelolaan KelasMaya Pengelolaan Kelas Maya dapat dilakukan menggunakan berbagai aplikasi antara lainsebagai berikut. 1.Learning Management System(LMS) LMS adalah salah sebuah aplikasi perangkat lunak untuk perencanaan, pengiriman, danpengelolaan kegiatan dalam sebuah organisasi pembelajaran, termasuk pembelajarandaring (online), ruang kelas virtual, dan program instruktur yang terpimpin. Contoh dariLMS antara lain; Moodle, Dokeos, aTutor. 2.Learning Content Management System(LCMS) LCMS merupakan pengembangan lebih lanjut dari LMS. LCMS adalah sebuah aplikasi perangkat lunak untuk mengelola konten pembelajaran dalam berbagai bidang pelatihandan pengembangan. LCMS tidak hanya dapat membuat, mengelola, dan memberikanmodul-modul pelatihan saja, tetapi juga mengelola dan menyunting (edit) semua bagianyang membentuk sebuah katalog pelatihan. Aplikasi LCMS memungkinkan pengguna untukmembuat, mengimpor, mengelola, mencari, dan menggunakan kembali unit kecil dari konten pembelajaran digital dan aset, yang
sering pula disebut sebagai objek pembelajaran. Aset ini dapat mencakup file media yangdikembangkan dalam penilaian item, simulasi, teks, gambar atau benda lain yang membentuk konten dalam kursus tersebut diciptakan. Contoh dari LCMS antara lain;Claroline, e-doceo solutions. 3.Social Learning Network(SLN) SLN adalah jejaring sosial untuk pembelajaran yang terjadi pada skala yang lebih luas daripada kelompok belajar. Mengingat skala sosialnya yang lebih besar, media ini bagisebagian peserta dapat menyebabkan pengubahan sikap dan perilaku, sedangkan bagisebagian lain tidak menimbulkan dampak apa-apa. Penggunaan jejaring sosial untuk pembelajaran di Indonesia merupakan hal yang baru. Jikadi negara lain sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir, kita baru akan mulaimenerapkan dan menyosialisasikan. Hal yang suka atau tidak suka harus kita hadapibersama adalah kenyataan bahwa penggunaan komputer atau laptop masih jauh darimerata di tanah air kita. Oleh karena kita belum memiliki hasil penelitian di lingkungan kita sendiri, untuksementara dapat kita gunakan hasil penelitian orang lain dalam konteks lain agar kitasegera dapat melangkah menyongsong masa depan yang berubah dengan sangat cepat.Atau, dapat pula kita gunakan hasil pengamatan kita secara informal dan empiris terhadaphal-hal yang sedang terjadi di lingkungan kita. Misalnya, apakah prestasi para siswa meningkat ketika mereka asyik menggunakanwaktu di jejaring sosial? Pengamatan sepintas mengatakan prestasi mereka bahkan menurun, karena pada umumnya mereka menggunakan kebebasan “tak terhingga” danmenghabiskan waktu hanya untuk chatting, saling-mengomunikasikan hal-hal yang tidakbermanfaat. Apapun yang terjadi, jika kita tidak memulainya sekarang, ketertinggalan kita akan makin jauh dan makin jauh.
Pengelolaan Kelas Maya dapat dilakukan menggunakan berbagai aplikasi antara lainsebagai berikut.
1. Learning Management System(LMS)
LMS adalah salah sebuah aplikasi perangkat lunak untuk perencanaan, pengiriman, danpengelolaan kegiatan dalam sebuah organisasi pembelajaran, termasuk pembelajarandaring (online), ruang kelas virtual, dan program instruktur yang terpimpin. Contoh dariLMS antara lain; Moodle, Dokeos, aTutor.
2. Learning Content Management System(LCMS)
LCMS merupakan pengembangan lebih lanjut dari LMS. LCMS adalah sebuah aplikasi perangkat lunak untuk mengelola konten pembelajaran dalam berbagai bidang pelatihandan pengembangan. LCMS tidak hanya dapat membuat, mengelola, dan memberikanmodul-modul pelatihan saja, tetapi juga mengelola dan menyunting (edit) semua bagianyang membentuk sebuah katalog pelatihan. Aplikasi LCMS memungkinkan pengguna untukmembuat, mengimpor, mengelola, mencari, dan menggunakan kembali unit kecil dari konten pembelajaran digital dan aset, yang
sering pula disebut sebagai objek pembelajaran. Aset ini dapat mencakup file media yangdikembangkan dalam penilaian item, simulasi, teks, gambar atau benda lain yang membentuk konten dalam kursus tersebut diciptakan. Contoh dari LCMS antara lain;Claroline, e-doceo solutions.
3. Social Learning Network(SLN)
SLN adalah jejaring sosial untuk pembelajaran yang terjadi pada skala yang lebih luas daripada kelompok belajar. Mengingat skala sosialnya yang lebih besar, media ini bagisebagian peserta dapat menyebabkan pengubahan sikap dan perilaku, sedangkan bagisebagian lain tidak menimbulkan dampak apa-apa.
Penggunaan jejaring sosial untuk pembelajaran di Indonesia merupakan hal yang baru. Jikadi negara lain sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir, kita baru akan mulaimenerapkan dan menyosialisasikan. Hal yang suka atau tidak suka harus kita hadapibersama adalah kenyataan bahwa penggunaan komputer atau laptop masih jauh darimerata di tanah air kita.
Oleh karena kita belum memiliki hasil penelitian di lingkungan kita sendiri, untuksementara dapat kita gunakan hasil penelitian orang lain dalam konteks lain agar kitasegera dapat melangkah menyongsong masa depan yang berubah dengan sangat cepat.Atau, dapat pula kita gunakan hasil pengamatan kita secara informal dan empiris terhadaphal-hal yang sedang terjadi di lingkungan kita.
Misalnya, apakah prestasi para siswa meningkat ketika mereka asyik menggunakanwaktu di jejaring sosial? Pengamatan sepintas mengatakan prestasi mereka bahkan menurun, karena pada umumnya mereka menggunakan kebebasan “tak terhingga” danmenghabiskan waktu hanya untuk chatting, saling-mengomunikasikan hal-hal yang tidakbermanfaat.
Apapun yang terjadi, jika kita tidak memulainya sekarang, ketertinggalan kita akan makin jauh dan makin jauh.