Jelaskan yang dimaksud dengan revolusi peradaban pada manusia purba! # jawab yg bener ya kak, please :)... besok dikumpulkan
Angel140902
Manusia purba atau dikategorikan sebagai manusia yang hidup pada masa tulisan atau aksara belum dikenal, disebut juga manusia prasejarah atau Prehistoric people. Manusia purba diperkirakan telah ada di bumi sejak 4 juta tahun yang lalu. Manusia purba memiliki volume otak yang lebih kecil daripada manusia modern sekarang. Cara berpikirnya pun masih sederhana dan primitif. Serta hidupnya pun berkelompok. Tempat tinggal mereka adalah gua-gua dan pepohonan yang tinggi guna terhindari dari serangan binatang buas. Jadi, mereka belum memiliki tempat tinggal permanen; dengan kata lain: mereka hidup berpindah-pindah (nomaden) Untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, mereka biasa memakan buah-buahan dan tetumbuhan yang disediakan alam. Untuk dapat memakan daging, mereka berburu binatang dengan menggunakan perkakas dari batu. Batu ini pun dipergunakan untuk keperluan ritual keagamaan, seperti membuat dolmen, menhir, sarkofagus, dan punden berundak-undak. Oleh karena itu, masa ini disebut juga dengan manusia Zaman Batu. Namun, karena tuntutan hidup makin banyak dan populasi bertambah, manusia purba pun harus pandai-pandai beradaptasi dengan alam-lingkungannya. Perkakas-perkakas untuk memenuhi kebutuhan hidup, mengalami perkembangan. Bentuk yang tadinya sederhana lambat-laun mengalami perubahan: makin halus dan efektif. Cara memperoleh makanan yang semula hanya mengandalkan makanan dari alam, berubah setelah mereka mengenal api.
Pada masa neolitikum, mereka mulai bercocok tanam. Dan pada masa perunggu, mereka telah pandai mengecor logam (yang sebelumnya menggunakan tanah liat) untuk dibentuk menjadi alat-alat seperti arca, alat-alat tajam, perhiasan.
pada masa tulisan atau aksara belum dikenal, disebut juga manusia
prasejarah atau Prehistoric people. Manusia purba diperkirakan
telah ada di bumi sejak 4 juta tahun yang lalu.
Manusia purba memiliki volume otak yang lebih kecil daripada
manusia modern sekarang. Cara berpikirnya pun masih
sederhana dan primitif. Serta hidupnya pun berkelompok. Tempat
tinggal mereka adalah gua-gua dan pepohonan yang tinggi guna
terhindari dari serangan binatang buas. Jadi, mereka belum memiliki
tempat tinggal permanen; dengan kata lain: mereka hidup
berpindah-pindah (nomaden)
Untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, mereka biasa
memakan buah-buahan dan tetumbuhan yang disediakan alam.
Untuk dapat memakan daging, mereka berburu binatang dengan
menggunakan perkakas dari batu. Batu ini pun dipergunakan
untuk keperluan ritual keagamaan, seperti membuat dolmen,
menhir, sarkofagus, dan punden berundak-undak. Oleh karena
itu, masa ini disebut juga dengan manusia Zaman Batu.
Namun, karena tuntutan hidup makin banyak dan populasi
bertambah, manusia purba pun harus pandai-pandai beradaptasi
dengan alam-lingkungannya. Perkakas-perkakas untuk memenuhi
kebutuhan hidup, mengalami perkembangan. Bentuk yang tadinya
sederhana lambat-laun mengalami perubahan: makin halus
dan efektif. Cara memperoleh makanan yang semula hanya mengandalkan
makanan dari alam, berubah setelah mereka mengenal
api.
Pada masa neolitikum, mereka mulai bercocok tanam. Dan
pada masa perunggu, mereka telah pandai mengecor logam (yang
sebelumnya menggunakan tanah liat) untuk dibentuk menjadi
alat-alat seperti arca, alat-alat tajam, perhiasan.