Alandharma
Ketika suatu benda dimasukkan ke dalam air, ternyata beratnya seolah-olah berkurang. Hal ini terlihat dari penunjukkan neraca pegas yg lebih kecil. Peristiwa ini tentu bukan berarti ada massa benda yg hilang, namun disebabkan oleh suatu gaya yg mendorong benda yg arahnya berlawanan dengan arah berat benda. Gaya apakah itu? Seorang ahli Fisika yg bernamaArchimedes mempelajari hal ini dengan cara memasukkan dirinya pada bak mandi. Ternyata, ia memperoleh hasil yg sama dengan hasil percobaan Anda, yakni beratnya menjadi lebih ringan ketika di dalam air. Gaya ini disebut gaya apung atau gaya ke atas (FA).
FA = wu–wa dengan: FA = gaya apung atau gaya ke atas (N), wu = gaya berat benda di udara (N), wa = gaya berat benda di dalam air (N)
FA = ρ.V.g dengan: FA = gaya apung (N), ρ = massa jenis zat cair (kg/m3), V = volume zat cair yg didesak atau volume benda yg tercelup (m3), g = konstanta gravitasi atau percepatan gravitasi (m/s2).
0 votes Thanks 0
Setiyo
1. Setiap benda yang tercelup dalam zat cair akan mengalami gaya apung (gaya ke atas) yang disebut gaya archimedes.
2. Besarnya gaya archimedes sebanding dengan volume bagian benda yang tercelup dalam zat cair tsb.
3. Besarnya gaya archimedes inilah yang menentukan keadaan benda ketika sedang tercelup dalam zat cair (tenggelam, melayang atau terapung).
FA = wu–wa
dengan: FA = gaya apung atau gaya ke atas (N), wu = gaya berat benda di udara (N), wa = gaya berat benda di dalam air (N)
FA = ρ.V.g
dengan: FA = gaya apung (N), ρ = massa jenis zat cair (kg/m3), V = volume zat cair yg didesak atau volume benda yg tercelup (m3), g = konstanta gravitasi atau percepatan gravitasi (m/s2).
2. Besarnya gaya archimedes sebanding dengan volume bagian benda yang tercelup dalam zat cair tsb.
3. Besarnya gaya archimedes inilah yang menentukan keadaan benda ketika sedang tercelup dalam zat cair (tenggelam, melayang atau terapung).
Itulah tiga prinsip utama dalam hukum Archimedes.