Elchan61
Hidup adalah rangkaian dari negosiasi. Walau mungkin kita tahu hal ini secara teori, tapi mungkin kita tidak sadar betapa seringnya negosiasi diterapkan dalam kehidupan kita. Jadwal pekerjaan, gaji, harga barang, kerjasama bisnis, dan masih banyak lagi. Semuanya bisa dinegosiasikan. Gagasan yang anda ikuti dan menerima pilihan yang diberikan kepada anda adalah hal yang membatasinya. Negosiasi adalah dunia yang berbeda pada sebagian besar orang. Kita semua pasti tahu bahwa kita bisa menegosiasikan harga mobil atau rumah, tapi suatu pemikiran bahwa semuanya bisa dinegosiasikan itu masih terasa asing bagi sebagian besar orang. Jika anda bisa mempertajam keahlian negosiasi, anda akan bisa membuka opsi dan peluang yang mungkin sebelumnya tertutup bagi anda. Ini bisa mengubah hidup anda sepenuhnya. Sebelum anda bisa menegosiasikan apapun itu, anda perlu tahu bagaimana memulai dialog dan bagaimana bertanya pertanyaan yang tepat. Berikut ini adalah tipsnya: 1. Ketahui apa yag anda tidak inginkan, apa yang anda inginkan, dan apa yang lebih baik bagi diri anda. Salah satu hal paling penting yang dilakukan oleh orang yang bernegosiasi adalah mencari tahu apa yang ia sedang coba raih. Ketika anda tahu apa yang sebenarnya anda inginkan, anda akan memiliki tujuan dalam menjaga proses menuju goal anda dan menghindari hal-hal yang dapat membuat anda terlempar keluar dari tujuan anda. Sesuatu yang mengganggu dan menghambat anda dalam mencapai tujuan anda. Dan ingat, jangan membuat suatu agreement hanya agar anda dianggap sebagai “pemenang” jika sebenarnya lawan anda sama sekali tidak membawa anda kepada hal yang anda sangat inginkan. 2. Manfaatkan “The Power of BATNA” Dalam negosiasi, kekuatan berasal dari pilihan alternatif. Anda harus mencari tahu “Best Alternative To a Negotiated Agreement (BATNA)” anda. Dengan melakukan ini anda bisa meningkatkan kekuatan negosiasi dimana nantinya ini akan membuat kuasa dan pengaruh anda menjadi lebih besar. Anda tidak boleh menerima deal kecuali deal ini lebih baik dari BATNA (pilihan alternatif terbaik) anda. Beginilah contohnya: Sam dan Sara keduanya memutuskan untuk mendekati boss mereka dan meminta 10 persen kenaikan gaji. Strategi Sam adalah membuat daftar semua yang telah ia lakukan bagi perusahaan. Dia berpikir bahwa jika ia menunjukkan semua kinerjanya, bossnya akan sadar betapa berharganya Sam bagi perusahaan. Di sisi lain, Sara menulis surat lamaran dan menelepon pesaing perusahaan dan akhirnya ia mendapatan penawaran untuk bergabung ke perusahaan pesaing. Gaji yang ditawarkan 4 persen lebih besar dari gajinya sekarang. Awalnya, boss mereka akan mengatakan kepada mereka berdua bahwa kenaikan gaji tidak bisa diterima. Gagal memperkuat BATNA-nya, Sam hanya memiliki keunggulan yang rendah saat ini. Lalu ia berterima kasih atas pertimbangan bossnya dan ia kembali ke ruang kantornya. Artinya ia gagal. Tapi kisah Sara berbeda di sini. Ia mengatakan kepada bossnya bahwa ia mendapatkan suatu penawaran dari pesaing. Tidak ingin kehilangan Sara, bossnya bertanya berapa banyak gaji yang ditawarkan perusahaan pesaing. Lalu ia menjawab, “Yang pasti lebih besar dari gaji saya sekarang.” Dalam situasi Sam dan bossnya ini, Sam memiliki masalah yang ia tidak tahu bagaimana menyelesaikannya. Dalam situasi Sara dan bossnya, bossnya lah yang memiliki masalah. Gaji Sara pun naik 10 persen. 3. Incar sesuatu yang lebih tinggi dari hanya sekedar win-win solutions Saat anda mulai meningkatkan keahlian negosiasi anda, anda pasti akan tergoda untuk mencari solusi “win-win”. Melakukan ini sepertinya adalah jalan yang hebat untuk menjaga hubungan dengan partner negosiasi anda agar tetap positif, tapi sebenarnya pendekatan seperti ini adalah bunuh diri, yang menyebabkan anda berdua puas dengan solusi yang masuk akal pertama kali yang meningkatkan posisi semua orang. Sebagai contoh, Randy yang bekerja sebagai makelar properti mencoba agar kliennya (pembeli) dan penjual setuju pada suatu harga. Pembeli pindah dari kota dengan “pajak yang rendah” ke kota yang cukup mewah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya. Ternyata harga antara dua sisi ini berbeda sebesar U$600. Jadi Randy bekerjasama dengan agen dari sisi penjual dan berkata, “tandatangani deal ini sekarang dan kita potong komisi kita sebesar U$150. Jadi kita semua harus membayar U$150 per orang. Dengan begitu, perselisihan harga sebesar U$600 bisa kita atasi dengan menanggung beban secara bersama.” Deal- nya ditutup dan kedua agen bersulang pada suatu win-win solution. Randy tidak sadar bahwa ada suatu nilai yang tertinggal di meja negosiasi bahwa klien membutuhkan agen properti untuk menjual propertinya yang lama. Seharusnya Randy mencari deal yang lebih baik daripada hanya seke
Negosiasi adalah dunia yang berbeda pada sebagian besar orang. Kita semua pasti tahu bahwa kita bisa menegosiasikan harga mobil atau rumah, tapi suatu pemikiran bahwa semuanya bisa dinegosiasikan itu masih terasa asing bagi sebagian besar orang.
Jika anda bisa mempertajam keahlian negosiasi, anda akan bisa membuka opsi dan peluang yang mungkin sebelumnya tertutup bagi anda. Ini bisa mengubah hidup anda sepenuhnya.
Sebelum anda bisa menegosiasikan apapun itu, anda perlu tahu bagaimana memulai dialog dan bagaimana bertanya pertanyaan yang tepat. Berikut ini adalah tipsnya:
1. Ketahui apa yag anda tidak inginkan, apa yang anda inginkan, dan apa yang lebih baik bagi diri anda.
Salah satu hal paling penting yang dilakukan oleh orang yang bernegosiasi adalah mencari tahu apa yang ia sedang coba raih. Ketika anda tahu apa yang sebenarnya anda inginkan, anda akan memiliki tujuan dalam menjaga proses menuju goal anda dan menghindari hal-hal yang dapat membuat anda terlempar keluar dari tujuan anda. Sesuatu yang mengganggu dan menghambat anda dalam mencapai tujuan anda.
Dan ingat, jangan membuat suatu
agreement hanya agar anda dianggap sebagai “pemenang” jika sebenarnya lawan anda sama sekali tidak membawa anda kepada hal yang anda sangat inginkan.
2. Manfaatkan “The Power of BATNA”
Dalam negosiasi, kekuatan berasal dari pilihan alternatif. Anda harus mencari tahu “Best Alternative To a Negotiated Agreement (BATNA)” anda. Dengan melakukan ini anda bisa meningkatkan kekuatan negosiasi dimana nantinya ini akan membuat kuasa dan pengaruh anda menjadi lebih besar. Anda tidak boleh menerima deal
kecuali deal ini lebih baik dari BATNA (pilihan alternatif terbaik) anda.
Beginilah contohnya:
Sam dan Sara keduanya memutuskan untuk mendekati boss mereka dan meminta 10 persen kenaikan gaji. Strategi Sam adalah membuat daftar semua yang telah ia lakukan bagi perusahaan. Dia berpikir bahwa jika ia menunjukkan semua kinerjanya, bossnya akan sadar betapa berharganya Sam bagi perusahaan. Di sisi lain, Sara menulis surat lamaran dan menelepon pesaing perusahaan dan akhirnya ia mendapatan penawaran untuk bergabung ke perusahaan pesaing. Gaji yang ditawarkan 4 persen lebih besar dari gajinya sekarang.
Awalnya, boss mereka akan mengatakan kepada mereka berdua bahwa kenaikan gaji tidak bisa diterima. Gagal memperkuat BATNA-nya, Sam hanya memiliki keunggulan yang rendah saat ini. Lalu ia berterima kasih atas pertimbangan bossnya dan ia kembali ke ruang kantornya. Artinya ia gagal. Tapi kisah Sara berbeda di sini. Ia mengatakan kepada bossnya bahwa ia mendapatkan suatu penawaran dari pesaing. Tidak ingin kehilangan Sara, bossnya bertanya berapa banyak gaji yang ditawarkan perusahaan pesaing. Lalu ia menjawab, “Yang pasti lebih besar dari gaji saya sekarang.”
Dalam situasi Sam dan bossnya ini, Sam memiliki masalah yang ia tidak tahu bagaimana menyelesaikannya. Dalam situasi Sara dan bossnya, bossnya lah yang memiliki masalah. Gaji Sara pun naik 10 persen.
3. Incar sesuatu yang lebih tinggi dari hanya sekedar win-win solutions
Saat anda mulai meningkatkan keahlian negosiasi anda, anda pasti akan tergoda untuk mencari solusi “win-win”. Melakukan ini sepertinya adalah jalan yang hebat untuk menjaga hubungan dengan partner negosiasi anda agar tetap positif, tapi sebenarnya pendekatan seperti ini adalah bunuh diri, yang menyebabkan anda berdua puas dengan solusi yang masuk akal pertama kali yang meningkatkan posisi semua orang.
Sebagai contoh, Randy yang bekerja sebagai makelar properti mencoba agar kliennya (pembeli) dan penjual setuju pada suatu harga. Pembeli pindah dari kota dengan “pajak yang rendah” ke kota yang cukup mewah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya. Ternyata harga antara dua sisi ini berbeda sebesar U$600. Jadi Randy bekerjasama dengan agen dari sisi penjual dan berkata, “tandatangani deal ini sekarang dan kita potong komisi kita sebesar U$150. Jadi kita semua harus membayar U$150 per orang. Dengan begitu, perselisihan harga sebesar U$600 bisa kita atasi dengan menanggung beban secara bersama.” Deal- nya ditutup dan kedua agen bersulang pada suatu win-win solution.
Randy tidak sadar bahwa ada suatu nilai yang tertinggal di meja negosiasi bahwa klien membutuhkan agen properti untuk menjual propertinya yang lama. Seharusnya Randy mencari deal yang lebih baik daripada hanya seke