iqbaal99comate
Sejarah Pancasila atau sejarah lahirnya pancasila berawal dari dibutuhkannya penetapan dasar negara Indonesia dengan segera untuk menyongsong priklamasi kemerdekaan Indonesia. Pancasila berasal dari bahasa sansekerta, yakni panca yang berarti lima dan sila yang berarti asas. Sehingga arti dari kata pancasila adalah azas yang lima. Pada tanggal 25 Mei 1945, untuk pertama kalinya Muhammad yamin mengajukan dasar negara untuk Indonesia. yang meliputi Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Sedang Soekarno mengajukan dasar negara pada 1 Juni 1945 meliputi: Kebangsaan; Internasionalisme, Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan. Tidak terdapat perbedaan yang mendasar antara yang dikemukakan M. Yamin dan Soekarno, hanya perbedaan istilah redaksional. Agaknya itu yang menjadi sebaba mengapa ENDANG Saifuddin Anshari, dalam bukunya berjudul: Piagam Jakarta 22 Juni 1945, mengemukakan pertanyaan sebagai berikut: “Apakah Soekarno benar-benar perumus yang pertama sekali Lima Sila itu?” Adapun nama Pancasila dikemukakan Soekarno setelah mendapat masukan dari seorang temannya yang ahli bahasa. Soekarno berkata: "Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi". Setelah disepakati, maka Pancasilapun ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia, dimana dokumen penetapan itu berupa Piagam Jakarta (22 Juni 1945), Pembukaan UUD 1945 (18 Agustus 1945), Mukkadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat 27 Desember 1949), Mukadimah undang-Undang dasar Sementara (16 Agustus 1950), Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Dalam pelbagai kesempatan Soekarno sering mengungkapkan bahwa dia menggali “Pancasila”-nya itu langsung dari Indonesia sendiri, karena katanya, ajaran itu “dari zaman dahulu sampai dengan sekarang ini yang nyata selalu menjadi isi daripada jiwa bangsa Indonesia”. Demikianlah sejarah Pancasila yang diajarkan di sekolah-sekolah Indonesia. Bahwa Pancasila adalah digali oleh Soekarno dari nilai-nilai luhur bangsa indonesia sejak zaman dulu kala. Namun sayangnya fakta berkata lain, dimana terdapat persamaan yang telak antara Pancasila dengan asas-asas lainnya dari luar Indonesia. Misalnya asas negara Tiongkok yang dikemukakakn oleh Dr. Sun yat Sen, yang telah ada semenjak tahun 1885. Asas ini terdapat dalam buku San Min Chu I atau The Three's People Principle yang meliputu: Mintsu, Min chuan, Ming Sheng (Nasionalisme, demokrasi, sosialisme). Apa lagi Soekarno pernah mengungkapkan bahwa ia memang terilhami oleh Dr. Sun Yat Sen. Bandingkan pula Pancasila dengan lima asas Aquinaldo pim-pinan Nasionalis Filipina. Lima asas ini disebut asas yang lima dari gerakan Katipunan, disusun oleh Andres Bonifacio sejak 1893 M yang meliput: Nasionalisme, Demokrasi, Ketuhanan, Sosialisme, Humanisme. Juga Empat asas Pridi Banoyong dari Thailand (1932 M): Nasionalisme, Demokrasi, Sosialisme, Religius. Juga asas dari Pandit Jawarhal Nehru tentang dasar negara India merdeka, yang dibahas di depan Indian Kongres: Panc Svila yang meliputi: Nasionalisme, Humanisme, Demokrasi, Religius, Sosialisme. Barangkali yang terjadi adalah, Pancasila adalah merupakan pengejawantahan dari faham filsafat global yang diIndonesiakan soekarno, hasil dari studinya di negeri Belanda. Oleh karenanya, sejarah Pancasila atau sejarah lahirnya Pancasila sebagaimana yang diajarkan di sekolah-sekolah, perlu ditinjau ulang kembali.
pancasila berawal dari dibutuhkannya
penetapan dasar negara Indonesia dengan
segera untuk menyongsong priklamasi
kemerdekaan Indonesia. Pancasila berasal dari
bahasa sansekerta, yakni panca yang berarti
lima dan sila yang berarti asas. Sehingga arti
dari kata pancasila adalah azas yang lima.
Pada tanggal 25 Mei 1945, untuk pertama
kalinya Muhammad yamin mengajukan dasar
negara untuk Indonesia. yang meliputi Peri
Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri
Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan
Rakyat. Sedang Soekarno mengajukan dasar
negara pada 1 Juni 1945 meliputi:
Kebangsaan; Internasionalisme, Mufakat, dasar
perwakilan, dasar permusyawaratan;
Kesejahteraan; Ketuhanan. Tidak terdapat
perbedaan yang mendasar antara yang
dikemukakan M. Yamin dan Soekarno, hanya
perbedaan istilah redaksional. Agaknya itu
yang menjadi sebaba mengapa ENDANG
Saifuddin Anshari, dalam bukunya berjudul:
Piagam Jakarta 22 Juni 1945, mengemukakan
pertanyaan sebagai berikut: “Apakah Soekarno
benar-benar perumus yang pertama sekali
Lima Sila itu?”
Adapun nama Pancasila dikemukakan Soekarno
setelah mendapat masukan dari seorang
temannya yang ahli bahasa. Soekarno berkata:
"Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan,
internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan
ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan
Panca Dharma, tetapi saya namakan ini
dengan petunjuk seorang teman kita ahli
bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya
azas atau dasar, dan diatas kelima dasar
itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal
dan abadi".
Setelah disepakati, maka Pancasilapun
ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia,
dimana dokumen penetapan itu berupa Piagam
Jakarta (22 Juni 1945), Pembukaan UUD 1945
(18 Agustus 1945), Mukkadimah Konstitusi
Republik Indonesia Serikat 27 Desember 1949),
Mukadimah undang-Undang dasar Sementara
(16 Agustus 1950), Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
Dalam pelbagai kesempatan Soekarno sering
mengungkapkan bahwa dia menggali
“Pancasila”-nya itu langsung dari Indonesia
sendiri, karena katanya, ajaran itu “dari zaman
dahulu sampai dengan sekarang ini yang nyata
selalu menjadi isi daripada jiwa bangsa
Indonesia”.
Demikianlah sejarah Pancasila yang diajarkan
di sekolah-sekolah Indonesia. Bahwa Pancasila
adalah digali oleh Soekarno dari nilai-nilai
luhur bangsa indonesia sejak zaman dulu kala.
Namun sayangnya fakta berkata lain, dimana
terdapat persamaan yang telak antara
Pancasila dengan asas-asas lainnya dari luar
Indonesia. Misalnya asas negara Tiongkok
yang dikemukakakn oleh Dr. Sun yat Sen, yang
telah ada semenjak tahun 1885. Asas ini
terdapat dalam buku San Min Chu I atau The
Three's People Principle yang meliputu: Mintsu,
Min chuan, Ming Sheng (Nasionalisme,
demokrasi, sosialisme). Apa lagi Soekarno
pernah mengungkapkan bahwa ia memang
terilhami oleh Dr. Sun Yat Sen.
Bandingkan pula Pancasila dengan lima asas
Aquinaldo pim-pinan Nasionalis Filipina. Lima
asas ini disebut asas yang lima dari gerakan
Katipunan, disusun oleh Andres Bonifacio sejak
1893 M yang meliput: Nasionalisme,
Demokrasi, Ketuhanan, Sosialisme,
Humanisme. Juga Empat asas Pridi Banoyong
dari Thailand (1932 M): Nasionalisme,
Demokrasi, Sosialisme, Religius. Juga asas dari
Pandit Jawarhal Nehru tentang dasar negara
India merdeka, yang dibahas di depan Indian
Kongres: Panc Svila yang meliputi:
Nasionalisme, Humanisme, Demokrasi, Religius,
Sosialisme.
Barangkali yang terjadi adalah, Pancasila
adalah merupakan pengejawantahan dari
faham filsafat global yang diIndonesiakan
soekarno, hasil dari studinya di negeri Belanda.
Oleh karenanya, sejarah Pancasila atau sejarah
lahirnya Pancasila sebagaimana yang diajarkan
di sekolah-sekolah, perlu ditinjau ulang
kembali.