Ki Hajar Dewantara adalah seorang tokoh penting dalam sejarah pendidikan Indonesia. Lahir pada tanggal 25 Mei 1889 di Yogyakarta, Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Ia adalah seorang pemikir dan aktivis pendidikan yang memainkan peran besar dalam memperjuangkan hak pendidikan bagi semua lapisan masyarakat Indonesia.
Ki Hajar Dewantara menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk meningkatkan tingkat pendidikan di Indonesia. Ia memulai kariernya sebagai guru dan pengajar, dan kemudian membentuk sekolah Taman Siswa yang mengajarkan pendidikan sekuler dan kebudayaan Indonesia. Ia juga memainkan peran aktif dalam berbagai organisasi pendidikan dan sosial, seperti Persatuan Guru Republik Indonesia dan Perhimpunan Pelajar Indonesia.
Ki Hajar Dewantara memiliki pandangan progresif tentang pendidikan dan hak asasi manusia. Ia berpendapat bahwa pendidikan adalah hak setiap individu dan bahwa semua orang harus memiliki akses yang sama ke pendidikan yang baik. Ia juga memperjuangkan hak-hak dasar bagi wanita dan masyarakat terpinggirkan, termasuk hak mereka untuk memperoleh pendidikan.
Ki Hajar Dewantara meninggal pada tanggal 17 April 1959, tetapi pengaruhnya terus berlanjut hingga sekarang. Ia diakui sebagai salah satu pemimpin pendidikan terbesar di Indonesia dan dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Setiap tahun, tanggal 25 Mei dikenal sebagai Hari Pendidikan Nasional untuk memperingati jasa dan pengaruhnya dalam memperjuangkan hak pendidikan bagi semua orang di Indonesia.
Ki Hajar Dewantara atau Pendiri Taman Siswa ini adalah Bapak Pendidikan Nasional. Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Hari lahirnya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia berasal dari lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.
Perjalanan hidupnya benar-benar diwarnai perjuangan dan pengabdian demi kepentingan bangsanya. Ia menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya. Kemudian, bersama Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo, ia mendirikan Indische Partij pada tanggal 25 Desember 1912 yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka.
Verified answer
Jawaban:
Ki Hajar Dewantara adalah seorang tokoh penting dalam sejarah pendidikan Indonesia. Lahir pada tanggal 25 Mei 1889 di Yogyakarta, Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Ia adalah seorang pemikir dan aktivis pendidikan yang memainkan peran besar dalam memperjuangkan hak pendidikan bagi semua lapisan masyarakat Indonesia.
Ki Hajar Dewantara menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk meningkatkan tingkat pendidikan di Indonesia. Ia memulai kariernya sebagai guru dan pengajar, dan kemudian membentuk sekolah Taman Siswa yang mengajarkan pendidikan sekuler dan kebudayaan Indonesia. Ia juga memainkan peran aktif dalam berbagai organisasi pendidikan dan sosial, seperti Persatuan Guru Republik Indonesia dan Perhimpunan Pelajar Indonesia.
Ki Hajar Dewantara memiliki pandangan progresif tentang pendidikan dan hak asasi manusia. Ia berpendapat bahwa pendidikan adalah hak setiap individu dan bahwa semua orang harus memiliki akses yang sama ke pendidikan yang baik. Ia juga memperjuangkan hak-hak dasar bagi wanita dan masyarakat terpinggirkan, termasuk hak mereka untuk memperoleh pendidikan.
Ki Hajar Dewantara meninggal pada tanggal 17 April 1959, tetapi pengaruhnya terus berlanjut hingga sekarang. Ia diakui sebagai salah satu pemimpin pendidikan terbesar di Indonesia dan dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Setiap tahun, tanggal 25 Mei dikenal sebagai Hari Pendidikan Nasional untuk memperingati jasa dan pengaruhnya dalam memperjuangkan hak pendidikan bagi semua orang di Indonesia.
Jawaban:
Ki Hajar Dewantara atau Pendiri Taman Siswa ini adalah Bapak Pendidikan Nasional. Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Hari lahirnya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia berasal dari lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.
Perjalanan hidupnya benar-benar diwarnai perjuangan dan pengabdian demi kepentingan bangsanya. Ia menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya. Kemudian, bersama Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo, ia mendirikan Indische Partij pada tanggal 25 Desember 1912 yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka.