dela2
Istilah geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Erastothenes pada permulaan abad ke-1 SM. Menurut Erastothenes, geografi berasal dari Geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi (Writing about earth or description of the earth). Selain daripada itu, ia juga telah menghitung keliling bumi secara matematik berdasarkan perhitungan jarak Alexander dengan Syne (Aswan). Oleh karena itu, ia dianggap sebagai peletak dasar geografi yang pertama. Istilah geografi terus berkembang dan pada pertengahan abad ke-20 Cladius Plotomeus mengemukaka bahwa geografi adalah suatu penyajian dengan peta dari sebagian permukaan bumi yang menunjukkan kenampakan secara umum dari sebagian permukaan bumi yang menunjukkan secara umum. Dia sangat berjasa bagi perkembangan geografi terutama dalam hal pembuatan peta yang dikenal dengan Atlas Ptolomeus. Pada tahun 1950, Bernandus Veranus membuat tulisan yang berjudul Geographica generalis. Dia berpendapat bahwa geografi terbagi atas geografi umum dan generalis. Dia berpendapat bahwa mencoba terbagi atas geografi umum dan geografi spesialis. Geografi umum mencoba menelaah bumi secara umum yang berhubungan dengan kenampakan alamiah, sedangkan geografi spesialis mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan kenampakan sosial budaya. Geografi spesialis ini berkembang menjadi geografi regional. Pada akhir abad 18 perkembangan geografi sangat diwarnai oleh dua aliran geografi, yaitu aliran fisis determinis (faktor alam menentukan gejala kehidupan), adapun tokohnya adalah Kartl Ritter, Friederich Ratzer dan Ellsworth Hunting. Karl Ritter berpendapat bahwa geografi adalah suatu kajian tentang bumi sebagai tempat tinggal hidup manusia. Ratzel ahli geografi Jerman, mempunyai aliran sangat terkenal yaitu Antropogeographie. Dia sangat terkenal dengan konsepnya, yaitu Libensraum (Living Space). Ratzel memandang negara sebagai organisasi hidup perlu makan, minum dan ruang hidup. Untuk memenuhi kebutuhan itu di mencari dan Ellswworth Huntington, seorang geografi dari USA, berpendapat bahwa iklim suatu tempat menentukan dalam kehidupan manusia. Penduduk yang tinggal di zone iklim sedang keras seperti iklim gurun dan kutup atau di daerah iklim yang nyaman seperti iklim tropis, perkembangan sosial budaya sangat lamban. Setelah aliran diterminasi, aliran yang kedua adalah aliran possibilisme (fakor manusia gejala kehidupan), dengan tokohnya adalah Paul Vidal de La Blache dari Perancis. Dia mengemukakan bahwa yang menentukan kehidupan manusia adalah Genre de Vie, yaitu tipe proses produksi yang dipilih oleh manusia dari kemungkinan-kemungkinan yang diberikan oleh alam. Faham possibilisme lebih menekankan pada manusia dalam mengelola alan ini. La Blache dianggap sebagai bapak geografi sosial modern. Dari dua aliran di atas maka dapat disimpulkan bahwa fisis determinis memandang manusia sebagai figur yang pasif, sedangkan possibillisme sudah mulai memandang manusia sebagai makhluk yang aktif.
Istilah geografi terus berkembang dan pada pertengahan abad ke-20 Cladius Plotomeus mengemukaka bahwa geografi adalah suatu penyajian dengan peta dari sebagian permukaan bumi yang menunjukkan kenampakan secara umum dari sebagian permukaan bumi yang menunjukkan secara umum. Dia sangat berjasa bagi perkembangan geografi terutama dalam hal pembuatan peta yang dikenal dengan Atlas Ptolomeus.
Pada tahun 1950, Bernandus Veranus membuat tulisan yang berjudul Geographica generalis. Dia berpendapat bahwa geografi terbagi atas geografi umum dan generalis. Dia berpendapat bahwa mencoba terbagi atas geografi umum dan geografi spesialis. Geografi umum mencoba menelaah bumi secara umum yang berhubungan dengan kenampakan alamiah, sedangkan geografi spesialis mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan kenampakan sosial budaya. Geografi spesialis ini berkembang menjadi geografi regional.
Pada akhir abad 18 perkembangan geografi sangat diwarnai oleh dua aliran geografi, yaitu aliran fisis determinis (faktor alam menentukan gejala kehidupan), adapun tokohnya adalah Kartl Ritter, Friederich Ratzer dan Ellsworth Hunting. Karl Ritter berpendapat bahwa geografi adalah suatu kajian tentang bumi sebagai tempat tinggal hidup manusia. Ratzel ahli geografi Jerman, mempunyai aliran sangat terkenal yaitu Antropogeographie. Dia sangat terkenal dengan konsepnya, yaitu Libensraum (Living Space). Ratzel memandang negara sebagai organisasi hidup perlu makan, minum dan ruang hidup. Untuk memenuhi kebutuhan itu di mencari dan Ellswworth Huntington, seorang geografi dari USA, berpendapat bahwa iklim suatu tempat menentukan dalam kehidupan manusia. Penduduk yang tinggal di zone iklim sedang keras seperti iklim gurun dan kutup atau di daerah iklim yang nyaman seperti iklim tropis, perkembangan sosial budaya sangat lamban.
Setelah aliran diterminasi, aliran yang kedua adalah aliran possibilisme (fakor manusia gejala kehidupan), dengan tokohnya adalah Paul Vidal de La Blache dari Perancis. Dia mengemukakan bahwa yang menentukan kehidupan manusia adalah Genre de Vie, yaitu tipe proses produksi yang dipilih oleh manusia dari kemungkinan-kemungkinan yang diberikan oleh alam. Faham possibilisme lebih menekankan pada manusia dalam mengelola alan ini. La Blache dianggap sebagai bapak geografi sosial modern. Dari dua aliran di atas maka dapat disimpulkan bahwa fisis determinis memandang manusia sebagai figur yang pasif, sedangkan possibillisme sudah mulai memandang manusia sebagai makhluk yang aktif.