butet
Wali songo adalah perintis utama dalam bidang dakwah Islam sekaligus pelopor penyiaran Islam yang banyak berperan dalam proses Islamisasi di Nusantara, khususnya di Pulau Jawa. Gerakan dakwah yang kultural serta sikapnya yang mampu membaur dengan masyarakat dan mengakulturasikan antara budaya pribumi dengan ajaran dan Syariat Islam membuat kiprah dakwah mereka berhasil. Metode dakwah Walisongo secara umum bersifat kultural dipandang sangat cocok dengan kondisi masyarakat saat itu. Sebagian besar masyarakat pribumi saat itu masih menganut ajaran Hindu-Budha yang juga sebagai ajaran resmi dianut Kerajaan Majapahit.Selain berdakawah, Walisongo banyak meninggalkan jejak-jejak sejarah, khususnya sejarah perkembangan Islam yang berupa peninggalan-peninggalan Walisongo. Dan diantara peninggalan-peninggalan tersebut yang paling nyata adalah Mesjid Agung Demak. Masjid lain yang juga meruapakan peninggalan Walisongo adalah Mesjid Menara Kudus, Mesjid Rahmat, Mesjid Sunan Ampel. Kesenian merupakan hal yang paling banyak dikenal, Wali songo menggunakan kesenian sebagai media dakwah Islam. Diantara kesenian yang merupakan hasil karya para wali adalah Tembang-tembang pupuh, Syair-syair, Musik Gamelan, Wayang dan lain-lain.