Fosil ini ditemukan di Piltdown tahun 1912 oleh Charles Dawson, Arthur Smith Woodward dan Fr. Teilhard de Chardin. Dikatakan bahwa pertama kali yang ditemukan adalah bagian atas tengkorak manusia dan di dekatnya, rahang yang menyerupai rahang kera, namun gigi gerahamnya hilang. Gigi tersebut konon ditemukan 8 bulan sesudahnya, dan sesudah itu diperolehlah gambaran tentang Piltdown man. Seorang anthtropologis terkemuka pada zaman itu, Marcellin Boule, meragukan penemuan itu. Konon di tahun 1915 ditemukan kembali fosil serupa di radius 2 mil dari Piltdown, dan Piltdown mandianggap sebagai manusia Inggris purba, yang hidup sekitar 500,000 tahun yang lalu (prediksi ini kemudian terus turun sampai hanya 500 tahun yang lalu).
b. Australopithecines
Australopithecines ditemukan di Afrika tahun 1924, oleh Dr. Raymond Dart, dan dilanjutkan oleh Robert Broom dan J.T. Robinson. Australopithecinesdigambarkan sebagai mahluk yang berahang besar, ber-otak kecil, tinggi 4 kaki, berjalan menyerupai manusia, seolah merupakan mahluk yang kemudian ber- evolusi menjadi manusia. Namun kenyataannya, bukti fosil species ini sangatlah sedikit. Tak jarang hasil rekonstruksi tulang ini diperoleh dari “preconceived idea” dari ilmuwan yang meneliti, agar cocok dengan teori evolusi. Tahun 1954, Solly Zuckerman (Chief Scientific Advisor pemerintah Inggris), yang mengadakan penyelidikan semua fosil tulang ini mengumumkan hasil studinya, bahwa fosil binatang tersebut tidak menunjukkan bukti sebagai sesuatu yang kemudian ber-evolusi menjadi manusia. Tahun 1975, Dr. Charles Oxnard dari Chicago University mengumumkan hasil studinya, bahwa Australopithecinesberbeda dari manusia dan dari kera modern, dan lebih menyerupai orangutan.
c. Homo erectus
Di tahun 1975, Richard Leakey memasukkan fosil yang ditemukannya di Koobi Fora sebagai Homo erectus (KNM-ER 3733), dengan kapasitas otak 850/900 cc. Demikian juga temuan berikutnya (KNM-ER 3883). Namun Dr. Duane Gish mengatakan bahwa adalah mungkin, fosil- fosil tersebut yang digolongkan sebagai Homo erectus, sesungguhnya adalah Neanderthal man. Mereka digolongkan sebagai Homo erectus karena dianggap terlalu tua bagi Neanderthal man. (lih. Surat Dr. Gish kepada A.W Mehlert di Brisbane, 24 Maret 1978). Fakta ini menunjukkan bahwa penentuan klasifikasi ditentukan oleh suatu kriteria yang telah dibuat terlebih dahulu, sedangkan kriteria yang menjadi acuannya itu sendiri nampaknya tidak disepakati oleh semua ilmuwan.
Fosil ini ditemukan di Piltdown tahun 1912 oleh Charles Dawson, Arthur Smith Woodward dan Fr. Teilhard de Chardin. Dikatakan bahwa pertama kali yang ditemukan adalah bagian atas tengkorak manusia dan di dekatnya, rahang yang menyerupai rahang kera, namun gigi gerahamnya hilang. Gigi tersebut konon ditemukan 8 bulan sesudahnya, dan sesudah itu diperolehlah gambaran tentang Piltdown man. Seorang anthtropologis terkemuka pada zaman itu, Marcellin Boule, meragukan penemuan itu. Konon di tahun 1915 ditemukan kembali fosil serupa di radius 2 mil dari Piltdown, dan Piltdown mandianggap sebagai manusia Inggris purba, yang hidup sekitar 500,000 tahun yang lalu (prediksi ini kemudian terus turun sampai hanya 500 tahun yang lalu).
b. Australopithecines
Australopithecines ditemukan di Afrika tahun 1924, oleh Dr. Raymond Dart, dan dilanjutkan oleh Robert Broom dan J.T. Robinson. Australopithecinesdigambarkan sebagai mahluk yang berahang besar, ber-otak kecil, tinggi 4 kaki, berjalan menyerupai manusia, seolah merupakan mahluk yang kemudian ber- evolusi menjadi manusia. Namun kenyataannya, bukti fosil species ini sangatlah sedikit. Tak jarang hasil rekonstruksi tulang ini diperoleh dari “preconceived idea” dari ilmuwan yang meneliti, agar cocok dengan teori evolusi. Tahun 1954, Solly Zuckerman (Chief Scientific Advisor pemerintah Inggris), yang mengadakan penyelidikan semua fosil tulang ini mengumumkan hasil studinya, bahwa fosil binatang tersebut tidak menunjukkan bukti sebagai sesuatu yang kemudian ber-evolusi menjadi manusia. Tahun 1975, Dr. Charles Oxnard dari Chicago University mengumumkan hasil studinya, bahwa Australopithecinesberbeda dari manusia dan dari kera modern, dan lebih menyerupai orangutan.
c. Homo erectus
Di tahun 1975, Richard Leakey memasukkan fosil yang ditemukannya di Koobi Fora sebagai Homo erectus (KNM-ER 3733), dengan kapasitas otak 850/900 cc. Demikian juga temuan berikutnya (KNM-ER 3883). Namun Dr. Duane Gish mengatakan bahwa adalah mungkin, fosil- fosil tersebut yang digolongkan sebagai Homo erectus, sesungguhnya adalah Neanderthal man. Mereka digolongkan sebagai Homo erectus karena dianggap terlalu tua bagi Neanderthal man. (lih. Surat Dr. Gish kepada A.W Mehlert di Brisbane, 24 Maret 1978). Fakta ini menunjukkan bahwa penentuan klasifikasi ditentukan oleh suatu kriteria yang telah dibuat terlebih dahulu, sedangkan kriteria yang menjadi acuannya itu sendiri nampaknya tidak disepakati oleh semua ilmuwan.